Microsoft Punya Software untuk Lindungi Pemilu dari Manipulasi Data

7 Mei 2019 17:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo Microsoft. Foto: Mike Segar/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Logo Microsoft. Foto: Mike Segar/Reuters
ADVERTISEMENT
Microsoft akan menawarkan peranti lunak alias software gratis untuk melindungi sistem pemilihan umum (Pemilu). Selain itu, software ini juga bisa dipakai untuk membantu para pemilih, pengawas, dan agensi untuk memastikan suara dihitung dengan tepat dan benar.
ADVERTISEMENT
Raksasa teknologi tersebut mengatakan alat buatannya akan membuat sistem pemilu jadi lebih sulit diretas. Jika dibobol dan terjadi perubahan angka di dalamnya, maka akan langsung ketahuan.
Awalnya, alat ini kemungkinan akan diuji terlebih dahulu di beberapa daerah di Amerika Serikat yang menyelenggarakan pemilu pada tahun ini. Namun, alat ini dipastikan belum akan tersedia untuk Pemilihan Presiden AS pada 2020.
Nama software tersebut ElectionGuard yang dikembangkan Microsoft bersama perusahaan yang berbasis di Portland, Oregon, bernama Galois. Software ini menerapkan sistem open source sehingga bisa secara bebas digunakan.
Logo sistem operasi Windows dari Microsoft. Foto: Shannon Stapleton/Reuters
Microsoft mengaku sudah bermitra dengan penyuplai teknologi pemilu besar di AS yang tertarik membangun produk pemungutan suara menggunakan ElectionGuard. Alat ini menggunakan enkripsi untuk melindungi sistem pemilu dan memberikan sebuah pelacak unik pada setiap pemilih yang akan memastikan pilihannya telah terhitung atau belum.
ADVERTISEMENT
Software tersebut juga akan memiliki instruksi yang memungkinkan siapa pun, termasuk media, pengawas, atau kandidat, untuk menulis software verifikasi yang mengecek tabulasi pemungutan suara secara benar dan bebas dari manipulasi.
"Pemungutan suara tidak mungkin bisa diretas tanpa dideteksi," ujar Tom Burt, Vice President Customer Security & Trust Microsoft, dalam blog resmi perusahaan. Alat ini telah diumumkan dalam konferensi Microsoft Build di Seattle, Senin (6/5) waktu setempat.
Microsoft. Foto: Reuters/Brian Snyder
Sekitar tahun lalu, Microsoft memulai program yang disebut Defending Democracy untuk menggunakan software mereka dan melihat data dalam jumlah besar untuk melindungi kandidat pemilu, agensi pemerintahan, dan pemilu itu sendiri dari manipulasi seperti phishing dan suap.
Microsoft telah mengerjakan alat keamanan pemilu ini selama 10 bulan dan akan tersedia pada Juni di kode open source GitHub dari mereka.
ADVERTISEMENT