Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
![Logo Microsoft. Foto: Mike Segar/Reuters](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1493772365/prrgqossmraul8sni43v.jpg)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Raksasa teknologi tersebut mengatakan alat buatannya akan membuat sistem pemilu jadi lebih sulit diretas. Jika dibobol dan terjadi perubahan angka di dalamnya, maka akan langsung ketahuan.
Awalnya, alat ini kemungkinan akan diuji terlebih dahulu di beberapa daerah di Amerika Serikat yang menyelenggarakan pemilu pada tahun ini. Namun, alat ini dipastikan belum akan tersedia untuk Pemilihan Presiden AS pada 2020.
Nama software tersebut ElectionGuard yang dikembangkan Microsoft bersama perusahaan yang berbasis di Portland, Oregon, bernama Galois. Software ini menerapkan sistem open source sehingga bisa secara bebas digunakan.
Microsoft mengaku sudah bermitra dengan penyuplai teknologi pemilu besar di AS yang tertarik membangun produk pemungutan suara menggunakan ElectionGuard. Alat ini menggunakan enkripsi untuk melindungi sistem pemilu dan memberikan sebuah pelacak unik pada setiap pemilih yang akan memastikan pilihannya telah terhitung atau belum.
ADVERTISEMENT
Software tersebut juga akan memiliki instruksi yang memungkinkan siapa pun, termasuk media, pengawas, atau kandidat, untuk menulis software verifikasi yang mengecek tabulasi pemungutan suara secara benar dan bebas dari manipulasi.
"Pemungutan suara tidak mungkin bisa diretas tanpa dideteksi," ujar Tom Burt, Vice President Customer Security & Trust Microsoft, dalam blog resmi perusahaan. Alat ini telah diumumkan dalam konferensi Microsoft Build di Seattle, Senin (6/5) waktu setempat.
Sekitar tahun lalu, Microsoft memulai program yang disebut Defending Democracy untuk menggunakan software mereka dan melihat data dalam jumlah besar untuk melindungi kandidat pemilu, agensi pemerintahan, dan pemilu itu sendiri dari manipulasi seperti phishing dan suap.
Microsoft telah mengerjakan alat keamanan pemilu ini selama 10 bulan dan akan tersedia pada Juni di kode open source GitHub dari mereka.
ADVERTISEMENT