Modus Penipuan Pakai QR Code, Ini 6 Cara Agar Kamu Tidak Terjebak!

3 November 2023 7:30 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi menngunakan QR Code. Foto: TZIDO SUN/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi menngunakan QR Code. Foto: TZIDO SUN/Shutterstock
Pada awal Oktober lalu, sempat viral berita soal karyawan toko gelato yang mencuri uang hingga Rp 45 juta. Ia mengelabui para pembeli dengan memberikan kode QR miliknya pribadi, bukan toko es krim tersebut.
Ya, ini merupakan salah satu dari modus penipuan menggunakan QR Code. Metode ini sebetulnya merupakan fasilitas transaksi yang sangat membantu pebisnis dan konsumen. Caranya cepat dan mudah, tetapi ada saja orang-orang tidak bertanggung jawab yang menggunakannya untuk kejahatan.
Selain kasus di toko gelato, ada pula beberapa kasus seperti phishing data pribadi korban atau pengiriman aplikasi mengandung malware melalui QR Code. Tentu saja kamu tidak perlu khawatir jika tidak sembarang memindai QR Code di berbagai tempat.
Sebab, para scammer biasanya meletakkan QR Code palsu tersebut di sembarang tempat untuk memancing korban. Korban yang tidak sadar soal QR Code palsu akan melakukan pemindaian melalui ponsel.
QR Code tidak hanya bertindak sebagai tautan jahat yang bisa membawa korban ke situs penipuan (dimintai mengisi data pribadi) atau mengunduh malware, tetapi juga bisa diprogram untuk membuat panggilan dan mengirim pesan ke nomor kontak yang disimpan.
Jika hal ini terjadi, peretas bisa mendapat akses untuk mencuri data pribadi korban. Akhirnya, peretas berhasil membobol rekening.
Lalu, agar terhindar dari berbagai jenis penipuan yang menggunakan modus QR Code, apa saja yang perlu kita perhatikan?

6 Cara Terhindar dari Modus Penipuan QR Code

1. Perhatikan tempat pemasangan QR Code

Ilustrasi memindai QR Code di sembarang tempat. Foto: kandl stock/Shutterstock
Karena mudah dan cepat, kini QR Code tidak hanya digunakan untuk pembayaran. Beberapa kota di Indonesia kini membuat QR Code khusus di beberapa pohon, gedung, atau objek khusus. Setelah scan, akan muncul informasi spesifik terkait objek yang bisa dibaca melalui ponsel.
Melihat maraknya penggunaan QR Code, ada risiko yang besar jika seseorang sembarangan melakukan scan. Karenanya, kamu perlu mengetahui tempat-tempat biasa ditemukannya QR Code penipuan.
QR Code palsu biasanya diletakkan di lokasi parkiran umum, restoran, kedai/kafe kekinian, dan pada agen pembayaran tagihan. Jadi, jangan sembarang scan, ya!

2. Cek kode QR sebelum transaksi

Bagi konsumen yang sering scan QR Code, pastikan kamu selalu mengecek keamanan kode yang akan dipindai. Bila alamat situs tampak tidak sesuai, misalnya menggunakan .net alih-alih .com, segera hentikan aktivitas dan keluar dari situs tersebut.
Sedangkan untuk para pebisnis, usahakan selalu menempatkan QR Code di area kasir. Selalu pula meminta pelanggan untuk menunjukkan tanda bukti setelah melakukan pembayaran QRIS.

3. Pakai scanner yang aman

Selalu waspada saat mengunduh aplikasi yang digunakan untuk scan QR code. Pastikan kamu mengunduh aplikasi scanner dari Play Store atau App Store. Untuk para nasabah BCA, kamu wajib mengunduh aplikasi resmi, ya.
Sebab, pengunduhan tidak resmi akan membahayakan data dan dapat dipastikan aplikasi tersebut palsu. Jika hasil scan melalui aplikasi mengarahkan kamu ke website atau aplikasi lain, ada pula kemungkinan sedang ada proses pencurian data.
Ilustrasi memindai QR Code langsung dari mesin EDC. Foto: Chay_Tee/Shutterstock
Beberapa kafe atau restoran juga menggunakan QR Code untuk menampilkan menu mereka. Jika kamu ikut menggunakannya, pastikan kamu diarahkan ke website resmi tempat yang didatangi, ya.

4. Selalu update sistem keamanan ponsel

Jangan lupa untuk selalu melakukan pembaruan keamanan ponsel. Sistem keamanan yang selalu diperbarui bisa menolong pengguna mengetahui malware di dalam smartphone. Jangan lupa pula untuk selalu review secara berkala keamanan dan akses aplikasi yang terpasang di smartphone.

5. Manfaatkan QR dinamis

Beberapa toko atau merchant tidak memajang QR Code di meja kasir. Mereka akan memberikan QR Code dinamis dari mesin EDC. Cara ini cenderung lebih aman dan lebih praktis bagi konsumen.
QR Code yang ada di mesin EDC akan dipindai oleh pelanggan, lalu akan muncul nominal pembayaran otomatis. Jika sudah dibayarkan oleh pelanggan, EDC juga akan langsung mengeluarkan struk.

6. Pantau penggunaan QR Code

Poin ini khusus untuk para pelaku usaha. Pastikan kamu selalu memantau penggunaannya dengan baik, misalnya dengan CCTV. Dengan CCTV, kamu bisa melihat adanya tindak kejahatan—seperti penggantian QR Code—di tempat usaha.
Meski sudah ada CCTV, jangan lupa pula untuk secara berkala mengecek QR Code yang kamu berikan sudah asli dan tidak diganti. Jadi, kamu tidak akan mengalami penipuan seperti kasus toko gelato sebelumnya.
Untuk kamu para nasabah dan pengguna QRIS BCA, jangan lupa untuk selalu mengecek keamanan QR Code yang akan dipindai. Jika mendeteksi adanya dugaan penipuan, segera hubungi Halo BCA di 1500888 atau via aplikasi haloBCA.
Pastikan juga kamu selalu mengingat sosial media BCA dan perbanyak informasi terkait modus kejahatan lain di #AwasModus.
Advertorial ini dibuat oleh kumparan Studio