Olimpiade 2020 Bakal Pakai Teknologi Pengenalan Wajah

12 September 2019 19:46 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Olympic House, markas terbaru IOC. Foto: Dok. Komite Olimpiade Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Olympic House, markas terbaru IOC. Foto: Dok. Komite Olimpiade Indonesia
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sejumlah teknologi akan digunakan di Olimpiade 2020 Tokyo, Jepang, salah satunya teknologi pengenalan wajah. Pesta olahraga empat tahunan itu dilaporkan bakal memakai teknologi facial recognition secara masif dengan fungsionalitas yang beragam.
ADVERTISEMENT
Teknologi facial recognition ini merupakan hasil kolaborasi dari perusahaan teknologi asal AS, Intel, dan perusahaan elektronik Jepang, NEC. Nantinya, teknologi tersebut akan mencakup 300 ribu wajah atlet, relawan, jurnalis, dan staf yang ikut serta dalam Olimpiade.
"Ini adalah kesempatan yang sangat baik bagi kami untuk menunjukkan teknologi mikroprosesor yang telah kami kembangkan selama bertahun-tahun," ujar Rick Echevarria, General Manager Intel dalam Program Olimpiade, seperti dilansir Reuters.
"Banyak pekerjaan kami dalam hal peranti lunak, algoritma, dan peningkatan pengalaman siaran."
Ilustrasi kecerdasan buatan. Foto: Gerlat/Pixabay
Penerapan teknologi pengenalan wajah akan berfokus untuk meningkatkan kualitas siaran pertandingan. Teknologi ini akan digabungkan dengan kecerdasan buatan yang memonitor pergerakan atlet bernama 3D Athlete Tracking (3DAT), sehingga pihak penyiar dapat memunculkan tayangan ulang secara instan, lengkap dengan data pergerakan sang atlet.
ADVERTISEMENT
Selain itu, pengenalan wajah juga akan melacak aktivitas keluar dan masuk di lokasi pertandingan. Teknologi di Olimpiade 2020 ini tidak akan menggantikan kartu tanda pengenal, tetapi justru melengkapinya.
Sebagai gambaran, teknologi ini akan memonitor wajah setiap orang di venue dan memberikan akses sesuai porsi dari posisi orang tersebut. Jika seseorang kehilangan kartu tanda pengenalnya dan disalahgunakan oleh orang lain, sistem akan tetap memblokir akses tersebut.
Opening Ceremony Olimpiade London 2012 Foto: Dok. Getty Images
Dilansir Reuters, Intel juga akan menerapkan teknologi virtual reality untuk membantu staf dan atlet dalam memvisualisasi lokasi acara pembukaan, pertandingan, hingga closing ceremony.
Meski demikian, teknologi pengenalan wajah membawa kekhawatiran mengenai privasi dan pengawasan yang terlampau luas di Olimpiade 2020. Intel dan NEC sendiri enggan mengomentari isu tersebut.
ADVERTISEMENT