Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
'Pencuri' Data Facebook Cambridge Analytica Bangkrut dan Akan Ditutup
3 Mei 2018 8:53 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB

ADVERTISEMENT
Setelah menjadi tokoh utama dalam skandal 'pencuurian' data pengguna Facebook, akhirnya firma analisis data dan konsultan politik Cambridge Analytica bakal ditutup.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan siaran pers mengenai keputusan penutupan ini, Cambridge Analytica mengatakan bahwa "liputan media yang tidak adil secara negatif" dalam skandal data pengguna Facebook telah "mengusir hampir semua pelanggan dan pemasok perusahaan."
Hal ini membuat bisnis mereka tidak sehat secara finansial.
Dilansir TechCrunch, SCL Elections Ltd., perusahaan induk dari Cambrige Analytica, juga telah mengajukan permohonan untuk memulai proses pailit di Inggris. Artinya, perusahaan akan segera menghentikan semua kegiatan operasionalnya.

Rabu (2/5), sesaat sebelum perusahaan mengumumkan kabar penutupan ini kepada publik, blog teknologi Gizmodo melaporkan bahwa karyawan kantor Cambridge Analytica di AS telah mengetahui bahwa pekerjaan mereka dihentikan. Ini mereka sadari saat mereka diperintahkan untuk menyerahkan kartu tanda pengenal perusahaan.
ADVERTISEMENT
Gara-gara Skandal Facebook
Cambridge Analytica menjadi terkenal setelah mengumpulkan jutaan data pengguna Facebook di berbagai negara yang dilakukan dengan menyalahi aturan. Data-data tersebut mereka gunakan untuk memenangkan Donald Trump dalam Pemilu Presiden AS 2016.
Christopher Wylie, Direktur Riset di Cambridge Analytica dikenal sebagai pengungkap skandal tersebut ke publik. Ia juga menyeret akademisi Cambridge University, Aleksandr Kogan, yang membuat aplikasi kuis kepribadian bernama "thisismydigitallife" untuk melakukan pengumpulan data tersebut.

Meski begitu, Cambridge Analytica masih terus membantah telah melakukan tindakan ilegal dalam pengumpulan data yang dilakukannya.
Dalam pernyataannya, mereka berdalih dalam penyelidikan internal tidak terbukti ada kesalahan.
“Selama beberapa bulan ini, Cambridge Analytica telah menjadi subyek dari banyak tuduhan tidak berdasar, meskipun perusahaan telah berupaya untuk mengoreksi laporan itu, kami juga telah difitnah untuk kegiatan yang tidak hanya legal, tetapi juga diterima secara luas sebagai komponen standar dari iklan online di arena politik dan komersial,” tulis pernyataan Cambridge Analytica.
ADVERTISEMENT