Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
ADVERTISEMENT
Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) kembali melakukan riset soal dampak layanan on-demand GOJEK bagi Indonesia. Studi baru ini menyebutkan, GOJEK dan para mitranya telah berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar Rp 44,2 triliun di tahun 2018.
ADVERTISEMENT
Nilai kontribusi itu disumbang dari berbagai elemen, salah satunya penghasilan bulanan para mitra pengemudi Go-Car. Paksi C. K. Walandouw, selaku peneliti utama dalam riset tersebut memaparkan, pendapatan rata-rata seorang driver Go-Car, khususnya di Jabodetabek, mencapai Rp 6 juta per bulan.
Angka tersebut lebih tinggi dari rata-rata UMK (Upah Minimum Kota) Jabodetabek sebesar Rp 3,9 Juta.
Sedangkan penghasilan mitra Go-Car di luar Jabodetabek berpenghasilan Rp 5,5 juta setiap bulan, di mana angka itu juga lebih tinggi dari rata-rata UMK di luar Jabodetabek yang berada di angka Rp 2,8 juta.
“Setelah bermitra dengan GOJEK, pendapatan mereka bisa meningkat 2 hingga 3 juta. Bukan hanya pendapatan, kami (juga) melihat pengeluaran. Pengeluaran juga meningkat walaupun tidak sama dengan hasil pendapatan,” ujar Paksi dalam jumpa pers di Jakarta pada Kamis (21/3).
ADVERTISEMENT
Paksi dan timnya juga menemukan fakta menarik lain soal pendidikan terakhir para sopir Go-Car yang menjadi respondennya. Tingkat pendidikan mereka diklaim lebih beragam dibanding mitra GOJEK lainnya, yang 84 persen didominasi oleh lulusan SMA ke bawah. Para driver Go-Car ini tak sedikit merupakan lulusan diploma atau sarjana.
Andi Fahmi Lubis, dosen dari FEB UI, berkata riset ini menunjukkan teknologi digital bisa menguntungkan siapapun, dari kualifikasi pendidikan tingkat rendah hingga sampai pendidikan tinggi.
“Ini yang harus kita jaga, jangan sampai teknologi digital ini bias pada salah satu tenaga kerja. Dan ini menarik untuk kita bahas,” ujarnya.
Upah yang diterima para mitra mobil panggilan Go-Car ini turut memberikan kontribusi positif dalam perekonomian Indonesia. Penghasilan mereka menyumbang kontribusi sebesar Rp 8,5 triliun per tahun ke dalam perekonomian Indonesia.
ADVERTISEMENT
Selain Go-Car, riset LD FEB UI juga menyebut kontribusi dari tiga layanan GOJEK lainnya, seperti layanan ojek online Go-Ride, layanan pesan antar makanan Go-Food, dan layanan kebutuhan harian Go-Life. Berikut rincian nilai kontribusi dari layanan GOJEK, termasuk Go-Car, untuk ekonomi Indonesia di 2018:
- Mitra pengemudi Go-Ride menyumbang Rp 16,5 triliun
- Mitra pengemudi Go-Car berkontribusi Rp 8,5 triliun
- Mitra UMKM Go-Food kontribusinya Rp 18 triliun
- Mitra Go-Life (Go-Clean dan Go-Massage) kontribusinya Rp 1,2 triliun