Perjalanan Investasi GOJEK dari Awal Berdiri hingga Jadi Decacorn

5 April 2019 17:06 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gojek. Foto: Reuters/Beawiharta
zoom-in-whitePerbesar
Gojek. Foto: Reuters/Beawiharta
ADVERTISEMENT
GOJEK menjadi perusahaan teknologi pertama di Indonesia yang memiliki valuasi 10 miliar dolar AS. Dengan valuasi tersebut, maka GOJEK kini menyandang gelar decacorn, naik pangkat dari unicorn.
ADVERTISEMENT
Valuasi terbaru GOJEK ini didapatkan berdasarkan hasil riset terbaru CB Insights yang bertajuk "Global Unicorn Club: Private Companies Valued at $1B+ (as of March 14, 2019)".
GOJEK didirikan oleh Nadiem Makarim, Kevin Aluwi, dan Michaelangelo Moran pada Oktober 2010. GOJEK memulai bisnisnya sebagai layanan ojek motor panggilan lewat call center dan saat berdiri hanya memiliki 20 pengemudi.
Mulanya, GOJEK gagal mendapatkan perhatian dari masyarakat. Tapi, perubahan besar terjadi pada Januari 2015, ketika GOJEK meluncurkan aplikasinya di Android dan iOS. Sejak saat itu, GOJEK terus berkembang, mulai bertambahnya jumlah mitra pengemudi, jumlah layanan, memperluas daerah operasi hingga menjalankan ekspansi ke luar negeri.
Perusahaan transportasi online GOJEK. Foto: Beawiharta/Reuters
Menurut Crunchbase, selama lebih dari 8 tahun beroperasi, GOJEK menggelar sembilan kali putaran penggalangan dana. Ada 24 investor yang telah menyuntikan dana ke GOJEK dengan total mencapai 3,1 miliar dolar AS, seperti tercantum dalam data Crunchbase.
ADVERTISEMENT
Berikut perjalanan pendanaan investasi GOJEK.
Tahun 2014
Satu tahun sebelum meluncurkan aplikasi mobile, GOJEK mendapatkan investasi Seri A. Investasi ini dilakukan oleh Openspace Ventures dan Capikris Foundation yang jumlahnya tidak diungkap.
Tahun 2015
Tidak sampai satu tahun, GOJEK kembali mendapatkan suntikan dana. Pada putaran pendanaan Seri B yang dilakukan GOJEK pada 2015, ada tiga Investor yang berpartisipasi, yakni Sequoia Capital India, DST Global, dan Openspace yang kembali ikut serta. Besaran dana yang diberikan juga tidak diungkap.
Tahun 2016
Pada tahun 2016, GOJEK menggelar putaran pendanaan Seri C yang diikuti oleh dua investor, yakni Rakuten dan Openspace Ventures.
Selang beberapa bulan di tahun yang sama, GOJEK mendapatkan pendanaan Seri D yang diikuti oleh 10 investor. Pendanaan ini dipimpin oleh Kohlberg Kravis Roberts, & Co serta Warburg Pincus.
ADVERTISEMENT
Beberapa investor lainnya yang berpartisipasi adalah DST Global, Northstar Group, Farallon Capital Management, Rakuten, dan Sequoia Capital India. Nilai investasi yang berhasil dikumpulkan lebih dari 550 juta dolar AS.
Jaket Gojek. Foto: Dok. Gojek Indonesia
Tahun 2017
Putaran pendanaan Seri D kembali digelar GOJEK pada tahun 2017. K3 Venture menjadi pihak yang berinvestasi dengan jumlah kucuran dana yang tidak diungkap angkanya.
Tahun 2018
Awal tahun 2018, GOJEK mendapatkan suntikan dana Seri E dari 11 perusahaan yang dipimpin oleh Tencent Holdings. Total dana yang terkumpul mencapai 1,5 miliar dolar AS.
Ada 11 investor yang bergabung dalam putaran pendanaan ini, di antaranya Temasek Holdings, Via ID, PT. Astra International Tbk - TSO Salemba, New World Strategic Investment, Meituan-Dianping, JD.com, Hera Capital, Google, dan Blibli.
ADVERTISEMENT
Di tahun yang sama, GOJEK menggelar pendanaan Seri F yang diikuti tiga investor, yaitu Google, JD.com, dan Tencent Holdings. Total dana yang didapatkan sebesar 920 juta dolar AS.
Tahun 2019
Pada Maret 2019 lalu, GOJEK kembali meraih suntikan dana Seri F dari PT. Astra International Tbk - TSO Salemba. Tidak disebutkan berapa dana yang dikucurkan Astra untuk GOJEK pada Maret lalu.