Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Polling kumparan: 65,48% Pembaca Nilai Lebih Enak Main Twitter daripada Threads
24 Juli 2023 19:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Polling diisi oleh 1.266 responden. Sebagian besar responden atau 65,48 persen (829 responden) memilih Twitter sebagai media sosial yang lebih enak dimainkan ketimbang Threads. Hanya 437 orang atau 34,52 persen yang merasa sebaliknya.
Sebelumnya, Meta resmi meluncurkan media sosial baru Threads pada hari ini, Kamis (6/7). Aplikasi yang mirip dengan Twitter itu langsung diserbu pengguna baru.
Tidak tanggung-tanggung, Threads diklaim meraup 2 juta pengguna baru dalam dua jam pertamanya pasca-dirilis. Hal ini disampaikan Mark Zuckerberg selaku CEO Meta di akun Threads miliknya.
"Threads baru saja melewati 2 juta pendaftaran dalam dua jam pertama," akunya.
Jumlah pengguna Threads terus bertambah seiring berjalannya waktu. Zuckerberg mengaku ada 10 juta pengguna yang membuat akun baru ketika Threads baru berusia tujuh jam.
ADVERTISEMENT
Threads merupakan aplikasi Instagram tapi berbasis teks, dengan tampilan mirip dengan kompetitor Twitter. Zuckerberg menyebut Threads sebagai ruang publik yang terbuka dan ramah untuk percakapan.
Di lain pihak, Twitter sempat mengancam akan melayangkan gugatan kepada Meta atas aplikasi baru Threads. Hal itu terungkap dalam surat pengacara Twitter, Alex Spiro, yang ditunjukkan kepada CEO Meta, Mark Zuckerberg.
Surat tersebut berisi dugaan Meta telah mempekerjakan mantan karyawan Twitter, yang diklaim memiliki akses rahasia bisnis dan kekayaan intelektual Twitter.
Twitter Inc., atau sekarang berganti nama menjadi X Corp, menuding Meta memanfaatkan mantan pekerjanya itu untuk mengembangkan aplikasi tiruan atau copycat, Threads, yang dinilai telah melanggar hukum negara bagian dan federal.
“Twitter bermaksud secara ketat melindungi hak kekayaan intelektualnya, dan menuntut agar Meta segera mengambil langkah untuk berhenti menggunakan rahasia bisnis Twitter atau informasi yang sangat rahasia lainnya,” tulis Spiro dalam surat tersebut sebagaimana dikutip Reuters.
ADVERTISEMENT