Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Integrasi sistem pembayaran berbasis QR Code bank sentral di lima negara ASEAN ditargetkan rampung per November 2022. Hal ini diungkapkan oleh Perry Warjiyo, Gubernur Bank Indonesia (BI), pada panel bersama pimpinan bank sentral lain di G20 Bali pada Kamis (14/7) lalu.
ADVERTISEMENT
Lima negara tersebut antara lain Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura, dan Filipina. Dengan ini, turis Indonesia dapat menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di empat negara lain, begitu pula sebaliknya.
QRIS merupakan standar nasional QR Code untuk sistem pembayaran Indonesia yang dikembangkan oleh BI dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI). Ia diluncurkan oleh BI pada 17 Agustus 2019 dan sudah diimplementasikan secara nasional sejak 1 Januari 2020.
Standarisasi QR Code Pembayaran Indonesia merupakan satu dari lima visi Sistem Pembayaran Indonesia 2025. Dengan standarisasi QRIS, maka pembayaran dapat digunakan di semua merchant yang bekerja sama dengan Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP), seperti Link Aja, Gopay, Ovo, DANA, dan lainnya. Tujuan dibentuknya QRIS adalah agar masyarakat dapat melakukan pembayaran dengan lebih cepat, mudah, aman dan efisien.
Transaksi QRIS di lima negara ASEAN ini nantinya tidak menggunakan mata uang dolar AS, tapi mengikuti mata uang lokal. Misalnya, turis Indonesia di Thailand menggunakan QRIS untuk membeli sesuatu, Rupiah akan langsung ditukar dengan Baht tanpa perantara dolar AS.
ADVERTISEMENT
Setelah infrastruktur integrasi tingkat ASEAN ini rampung, bank sentral juga berencana untuk membangun struktur untuk transfer bank berkelanjutan dan mata uang digital bank sentral. Ini juga akan bertujuan untuk menghubungkan jaringan Asia Tenggara dengan klaster regional lainnya di seluruh dunia.
“Ini bisa menjadi langkah yang sangat berdampak yang dapat kita bangun ke seluruh dunia,” kata direktur pelaksana Monetary Authority of Singapore Ravi Menon pada panel yang sama di Bali, Kamis (14/7), dikutip dari Bloomberg. “Ini adalah infrastruktur barang publik yang meningkatkan inklusi keuangan, meningkatkan efisiensi, dan menciptakan peluang bisnis baru bagi semua warga negara.”
Ketika sudah siap digunakan, pengunjung dari satu negara dapat membayar aplikasi bawaan negara mereka dengan kode negara tujuan, alias satu kode QR terintegrasi dengan semua aplikasi pembayaran bank sentral.
ADVERTISEMENT
Belum diketahui apakah negara ASEAN lain akan bergabung. Saat ini, Malaysia, Thailand dan Indonesia sudah terhubung, dan di lain pihak koneksi pembayaran Singapura dan Thailand juga sedang dirintis.
Malaysia punya DuitNow, Singapura punya SGQR, Indonesia punya QRIS, Thailand punya Thai QR Payment, dan Filipina punya QR Ph.
Dipercaya bahwa integrasi ini akan menaikkan penjualan beriringan dengan semakin luasnya penggunaan smartphone dan meluasnya cakupan internet.