Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Reno adalah lini produk baru yang diciptakan Oppo untuk menyasar kalangan anak muda. Ini proyek eksperimental BBK Electronics --induk perusahaan Oppo, Vivo, dan OnePlus-- untuk meneruskan inisiatif inovasi. Lewat seri ini pula, Oppo berusaha naik kelas. Meningkatkan kualitas produk dan meningkatkan harga jual.
Di Indonesia, Oppo Reno 2 dibanderol Rp 8 juta dengan RAM 8 GB dan memori internal 256 GB. Dengan harga segini, apa saja yang kamu dapat dari Reno 2? Mari kita ulas perangkat ini lebih dalam. Jika ingin melihat review singkatnya, kamu bisa tonton video di bawah ini:
Desain & Layar
Tidak banyak perubahan yang terjadi pada desain Reno 2 dibandingkan pendahulunya Reno pertama. Keduanya sama-sama mengusung layar yang memenuhi bagian muka, tidak pakai notch. Oppo memasang mekanisme kamera depan pop-up layaknya 'sirip ikan hiu', dan desain belakang pun terlihat serupa. Yang membedakan hanya jumlah kamera belakangnya saja.
Reno 2 memilih menggunakan mekanisme kamera pop-up untuk membuat layarnya benar-benar memenuhi bagian muka ponsel. Hal ini patut diapresiasi, karena mereka berhasil menambah kesan elegan dan premium pada ponsel yang bodinya dibalut material alumunium dan kaca.
Mekanisme kamera pop-up dengan bentuk 'sirip ikan hiu' itu memiliki sensor yang dapat mendeteksi gangguan. Ia akan otomatis menutup ketika mendeteksi ponsel yang terjatuh dari genggaman, agar meminimalkan kerusakan yang mungkin dialami.
Deretan empat kamera belakang yang ada di Reno 2 dilindungi oleh sebuah bola kecil yang diberi nama O-Dot. Sekilas, O-Dot mengingatkan saya dengan logo Sony Ericsson. Fungsi utama bola kecil ini adalah mengangkat bodi ponsel ketika diletakkan di permukaan datar. Itu bisa dibilang sebagai ganjalan supaya ponsel tidak oglek ketika ditaruh di meja.
Yang cukup disayangkan dari desain Reno 2 adalah posisi speaker yang ditempatkan pada bagian bawah ponsel. Ini menyebabkan speaker tersebut tertutup ketika kita bermain game yang memiliki sudut pandang landscape.
Tapi, ada satu hal lain yang bikin saya bahagia, yang tak lain adalah kehadiran jack audio 3.5 milimeter di bagian bawah ponsel. Ini menjadi pembeda dibandingkan Reno 10x Zoom yang tidak memiliki port headphone.
Reno 2 mengusung layar 6,5 inci AMOLED yang menurut saya sangat enak dilihat. Apalagi dengan tidak adanya notch yang mengganggu dan layarnya benar-benar memenuhi bagian depan ponsel. Layar Reno 2 yang begitu jernih dan kontras ini memiliki resolusi 1080 x 2400 pixel. Tiada kendala ketika layar ini berada di bawah terik matahari.
Saya juga merasa nyaman ketika memutar konten video atau bermain game di Reno 2 karena kualitas reproduksi layarnya yang baik.
Kamera
Bicara kamera Reno 2, ini adalah salah satu sektor yang terbilang berhasil, meski tak sempurna. Untuk rentang harga Rp 8 juta, kamera Reno 2 menurut saya salah satu yang terbaik di kelas premium, apalagi ketika pengambilan gambar dilakukan dalam kondisi terang benderang.
Reno 2 memiliki empat kamera yang masing-masing memiliki fungsi berbeda. Kamera utamanya 48 MP dengan bukaan f/1.7, lalu ada kamera 13 MP (f/2.4) telephoto, 2 MP Mono Portrait dengan kemampuan depth sensor, serta 8 MP (f/2.2) ultra-wide angle.
Kemampuan kamera Reno 2 terbilang impresif. Saat pengambilan foto di kondisi terang, hasil foto terlihat tajam dan menampilkan warna yang alami. Kemampuan zoom dari Reno 2 juga merupakan salah satu kelebihan utamanya.
Mulai dari zoom dua kali hingga lima kali, detail berhasil ditangkap dengan baik. Tapi perlu dicatat, hasil yang sangat baik ini diambil ketika dalam kondisi terang. Saat foto diambil dalam kondisi low light dan melakukan zooming, kualitas menurun karena terlihat ada noise dan gambar jadi agak buram.
Namun, pengambilan foto dengan mode biasa tanpa zooming saat kondisi gelap atau saat malam hari, hasilnya cukup baik. Adanya fitur Ultra Dark Mode membantu pengguna mengambil foto dalam kondisi gelap jadi lebih jelas dan terang yang berada dalam kapasitas baik. Oppo memang serius menggarap teknologi untuk meningkatkan teknologi low-light photography dan saya acungi jempol untuk urusan yang satu ini di Reno 2.
Sementara untuk kamera telephoto, efek bokeh yang dihasilkan terlihat rapi. Fitur Portrait pada kamera Reno 2 menggunakan teknologi artificial intelligence (AI) untuk mendeteksi objek dan memberikan efek bokeh untuk latar objeknya.
Ada juga mode makro bagi pengguna yang menggemari fotografi objek-objek kecil. Foto dengan mode makro akan meng-close up objek dalam kualitas tinggi dengan bokeh yang pas. Hasilnya, foto terlihat fokus di objek dan detail-detail kecilnya berhasil ditangkap dengan baik.
Kemudian kamera ultra-wide yang melengkapi fungsi-fungsi kamera di Reno 2. Kamera ini bukan sekadar pelengkap karena kemampuannya juga mumpuni dan cukup memuaskan. Dengan fitur ini, pengguna bisa menangkap foto dengan sudut pandang luas.
Untuk kualitas videonya, mendukung resolusi 4K, 1080p, dan 720p, dengan pilihan frame rate 30 atau 60 fps. Saya terkesima saat mengambil video dengan berjalan kaki yang hasilnya minim guncangan berkat adanya OIS (Optical Image Stabilization) yang dikemas dalam fitur Ultra Steady. Ini membuat hasil videonya mulus dan didukung audio yang baik pula.
Beralih ke kamera depan, Reno 2 menggunakan kamera selfie beresolusi 16 MP. Hasil tangkapan kamera selfie dijamin membuat gambar jadi lebih terang, termasuk wajahmu.
Di sini ada fitur beautify yang bisa atur sesuka hati, mau pakai atau tidak, itu terserah kamu. Kalau mau dipakai bisa mengaktifkan mode Smoothen, kalau tidak mau pilih saja Natural. Smoothen akan membuat wajah jadi lebih putih dan berdampak pada hilangnya noda-noda di wajah, tetapi fitur ini tidak membuat hasil foto jadi natural dan detail.
Kamera selfie Reno 2 juga memiliki fitur Portrait yang bisa bikin video bokeh. Fitur ini membuat bagian background video menjadi blur, dan gradasinya cukup baik.
Urusan efek aplikasi kamera yang membuat wajah jadi putih mulus, bebas noda ini, sangat subjektif sifatnya. Ada yang tidak suka dengan efek yang dinilai terlalu berlebihan. Di sisi lain, ada pihak yang justru membutuhkan dan mengandalkannya untuk bikin konten Instagram. Itu semua kembali ke selera masing-masing. Saya pribadi memilih untuk pakai mode Natural!
Performa & Daya Tahan Baterai
Selama menggunakan Reno 2, tidak ada kendala berarti yang saya alami terkait performa. Dengan Snapdragon 730G yang merupakan chipset kelas menengah, bermain game berat seperti PUBG Mobile dan Mobile Legends: Bang Bang masih dapat menggunakan pengaturan grafik paling tinggi. Tidak ada lag yang saya alami ketika bermain game di Reno 2.
Adanya aplikasi Game Space membantu performa bermain game di smartphone ini. Game Space adalah aplikasi di perangkat ponsel Oppo yang dapat membungkam notifikasi dan menutup proses aplikasi lain di background untuk memastikan sistem memori tidak memberatkan kegiatan bermain game.
Kelebihan lain dari Reno 2 adalah sensor fingerprint yang letaknya di layar. Ini memudahkan pengguna dalam membuka kunci ponsel. Saya adalah salah satu pendukung fingerprint yang letaknya di depan, bukan di belakang. Pengalaman terbaik fingerprint ada di ibu jari. Tidak perlu lagi meraba-raba bagian belakang ponsel atau bagian bawah ponsel, tapi langsung di layar. Proses pembacaan sidik jarinya juga sangat cepat.
Untuk sektor baterainya, Reno 2 ditanamkan baterai berkapasitas 4.000 mAh. Setidaknya, saya harus mengisi daya baterainya sekali setiap harinya untuk pemakaian sehari-hari. Tapi bisa jadi dua kali apabila dihajar bermain game selama berjam-jam.
Seperti ponsel Oppo lainnya, Reno 2 juga didukung fitur fast charging VOOC 3.0 20W. Dengan fitur ini, saya dapat mengisi baterai dari 10% ke 50% dalam waktu setengah jam. Ini sangat memuaskan! Sementara untuk mencapai 100% totalnya memakan waktu sekitar 1 jam 15 menit. Akan lebih memuaskan lagi jika Reno 2 menggunakan SuperVOOC, pengisian daya baterainya bakal lebih ngebut lagi. Ini hanya berandai saja.
Kesimpulan
Di rentang harga Rp 8 jutaan, Oppo Reno 2 adalah salah satu yang patut dilirik dengan desain stand-out. Smartphone ini adalah penyempurnaan dari Reno edisi perdana. Oppo memaksimalkan sektor kameranya, sementara spesifikasi bisa dibilang sangat memuaskan untuk melakukan tugas-tugas berat, walaupun ia tidak memakai chip Snapdragon seri tertinggi.
Kemampuan kameranya memanjakan para pencinta fotografi smartphone untuk urusan low-light photography, dan bisa menghasilkan video yang minim guncangan. Reno 2 juga bisa jadi pilihan bagi mereka yang suka dengan efek aplikasi kamera yang membuat wajah jadi lebih putih dan mulus. Tapi, bagi mereka yang mengutamakan gambar natural, mungkin harus berpikir dua kali.
Harga yang dibanderol pada Oppo Reno 2 mungkin jadi faktor sensitif bagi konsumen, karena tidak banyak produk yang bermain di rentang harga itu. Sejauh ini, ada Samsung Galaxy A80 dan Black Shark 2 yang membayangi Reno 2, dengan kompetisi terbesar dengan Galaxy A80. Oppo punya pekerjaan rumah untuk memperlihatkan ragam inovasi pada smartphone ini agar Reno dinilai lebih kompetitif dibandingkan produk lain di kelasnya.