Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Tahun 2019 menjadi babak baru bagi Realme di Indonesia. Setelah penantian yang penuh dengan misteri, vendor smarphone asal China itu akhirnya merilis smartphone premium untuk pasar smartphone Indonesia.
Smartphone premium yang dimaksud adalah Realme X2 Pro. Ia dirilis pada 27 November 2019. Realme melabelkan smartphone X2 Pro sebagai flagship killer di Indonesia. Mereka juga mendeklarasikan bahwa X2 Pro adalah smartphone flagship yang mengutamakan perfoma.
Realme menggambarkan betapa hebatnya X2 Pro bisa mengalahkan smartphone flagship lain dari segi teknologi dan harga yang ditawarkan. Jika dihitung-hitung, Realme mampu menghadirkan smartphone X2 Pro dengan prosesor Qualcomm Snapdragon 855 Plus termurah saat ini di Indonesia dengan harga Rp 7,8 juta.
Bandingkan dengan dua smartphone lain yang sudah rilis di Indonesia dengan Snapdragon 885 Plus, seperti Black Shark 2 Pro (Rp 8 juta) dan Asus ROG Phone 2 (Rp 8,5 juta). Lalu, apakah dengan harga yang ditawarkan Realme untuk X2 Pro itu sudah worth it?
kumparanTECH akan membahas lebih dalam keunggulan dan kelemahan dari smartphone flagship killer Realme X2 Pro ini.
Desain biasa saja
Jangan banyak berharap soal desain dari Realme X2 Pro. Sekilas tampak depan tidak ada yang bisa membedakan antara smartphone Realme XT dan X2 Pro. Memang keduanya mirip otentik di bagian depan.
Realme X2 Pro memiliki ukuran layar 6,5 inci Super AMOLED 1080 x 2400 pixel dengan aspek rasio 20:9. Layarnya juga sudah mendukung refresh rate 90 Hz yang bisa membuat animasi di layar lebih halus atau smooth.
Di dalam layar juga sudah ada sensor sidik jari yang responsnya terasa belum terlalu cepat. Untuk mengatasi ini, pengguna bisa mengaktifkan fitur keamanan lain yaitu face recognition guna membuka kunci smartphone dengan mudah lewat pemindaian wajah.
Di bagian depannya, masih terdapat notch berbentuk water drop yang menjadi tempat untuk kamera depan. Yang kurang menarik selain notch adalah Realme masih menyisakan banyak bezel di sekeliling layar.
Ada pelindung Corning Gorilla Glass 5 yang melindungi bodi depan dan belakang. Sekeliling bodinya sudah mengunakan frame berbahan metal. Bodi belakang smartphone ini bermaterial kaca fiber yang menampilkan warna glossy.
Kesan pertama saat melihat dan menggenggam Realme X2 Pro memang beda. Saya bahkan ragu smartphone ini dilabeli premium, jika tidak menilainya dari desain, bukan spesifikasi. Namun, feel saat menggenggam ada sedikit rasa premium karena bodi dan warna yang ditampilkan.
Bisa dilihat bagian belakangnya. Ada modul kamera yang berada di posisi tengah, tersusun secara vertikal. Di sampingnya ada lampu LED flash. Dan, uniknya, adalah penempatan tulisan Realme yang tercetak horizontal, tepat di bawah kanan kamera.
Entah apa yang dipikirkan oleh desainernya untuk memutuskan posisi tulisan Realme tersebut. Tapi, berdasarkan pengalaman, jika kita menggenggam ponsel, orang yang melihat ponsel ini bisa tahu dengan nama Realme. Jika tulisan itu diletakan di bagian bawah, seperti kebanyakan model lain. Tulisan Realme akan tertutup tangan saat digenggam.
Realme X2 Pro sudah mendukung fitur NFC dan saya suka itu. Artinya, saya bisa mendeteksi kartu e-money yang ditempel di bagian belakangnya. Sangat membantu untuk bertransaksi di era cashless. Untuk kartu SIM, Realme X2 Pro mendukung Dual SIM nano.
Performa tinggi
Salah satu syarat menjadi salah satu smartphone bergelar premium, atau jika ingin menjadi flagship killer, adalah memiliki performa yang tinggi. Realme X2 Pro memenuhi syarat itu. Smartphone ini ditenagai prosesor Qualcomm Snapdragon 855 Plus. Prosesor yang memiliki kinerja tertinggi saat ini di pasar Indonesia.
Spesifikasi lengkap Snapdragon 855 Plus sendiri adalah CPU Octa-core dan GPU Adreno 640. Kombinasi CPU dan GPU tersebut diklaim Qualcomm bisa memberikan kinerja dan grafis yang tinggi untuk keperluan menonton video hingga gaming. Kalau sekadar bermain media sosial atau multitasking banyak aplikasi sudah pasti mumpuni.
Memiliki prosesor yang bagus, Realme juga menambahnya dengan pilihan RAM dan memori internal yang besar. Perangkat yang saya uji memiliki kapasitas RAM 12 GB dan ROM 256 GB berjenis UFS 3.0. Teknologi memori internal tersebut bisa menambah perfoma untuk membaca data lebih baik dan cepat.
Bagaimana dengan pemakaian sehari-hari? Apakah kinerja Realme X2 Pro cukup dan 'real' memiliki performa tinggi? Setelah penggunaan harian, saya merasakan kenyamanan menggunakan smartphone ini untuk berbagai kegiatan sehari-hari.
Smartphone Realme X2 Pro ini banyak digunakan untuk bermain game, permainan yang dimainkan seperti Mortal Kombat, Asphalt 9, dan Call of Duty: Mobile. Tidak ada kendala sama sekali untuk memainkan game-game itu yang tergolong berat.
Warna yang dihasilkan cukup nyaman karena dukungan layar OLED HDR 10+, kemudian refresh rate 90 Hz cukup agresif untuk sensitivitas sentuhan layar. Refresh rate yang tinggi memang dituntut perlu untuk game seperti Mortal Kombat yang kaya akan gerakan sentuhan jari untuk memenangkan pertandingan.
Di ketiga game tersebut, Realme X2 Pro mampu mempertahankan frame rate saat bermain. Rata-rata frame rate yang bisa didapat adalah 45 fps hingga 60 fps.
Realme X2 Pro juga dibekali fitur khusus, yaitu teknologi HyperBoost 2.0 yang terdapat pada aplikasi Game Space. Fitur ini bisa meningkatkan kenyamanan bermain. Salah satu mode yang mengesankan adalah Competitive Mode yang bisa secara signifikan meningkatkan performa smartphone. Ada juga fitur Silence yang bisa membuat notifikasi pada smartphone tidak muncul dan mengganggu permainan.
Soal smartphone panas? Ya, saya merasakan temperatur ponsel ini menghangat saat dipakai bermain game dalam waktu lama. Namun itu tidak terlalu mengganggu. Realme sudah memakai teknologi teknologi VC Liquid Cooling untuk menghantar panas smartphone dengan baik.
Menurut saya hal ini wajar terjadi ketika terlalu lama bermain game yang 'berat' sehingga menuntut perangkat bekerja lebih keras. Smartphone akan cepat kembali ke temperatur normal ketika selesai bermain.
Skor AnTuTu Benchmark yang mampu diraih Realme X2 Pro cukup tinggi mencapai 46.8454. Angka itu tergolong besar hingga menyaingi smartphone flagship lainnya, seperti Samsung Galaxy Note 10 Plus dan Asus ROG Phone 2.
Realme X2 Pro berjalan di sistem Android 9 dengan sistem antarmuka ColorOS 6.1. Tampilan ColorOS cukup familiar untuk pengguna. Mulai dari bentuk icon yang menarik dan mudah dikenali, halaman notifikasi bar yang bisa dikustomisasi.
Ada banyak fitur yang hadir di dalamnya, seperti tampilan Dark Mode, Digital Wellbeing, Parental Control, Split screen, hingga App Cloner. Tampilan Dark Mode paling disuka karena bisa menghemat daya baterai karena layarnya sudah OLED.
Kamera 64 MP jadi unggulan?
Realme X2 Pro memiliki skema kamera yang sama dengan Realme XT. Smartphone ini memiliki empat kamera belakang dengan salah satu kamera utama beresolusi 64 MP f/1.8 dengan sensor Samsung ISOCELL GW1.
Selain kamera utama, ada tiga kamera lainnya di bagian belakang ponsel, masing-masing beresolusi 13 MP f/2.5 telephoto 2x optical-zoom, 8 MP f/2.2 ultra-wide, dan 2 MP f/2.4 sensor depth. Sementara itu, kamera depannya beresolusi 16 MP f/2.0.
Mari kita bahas soal kamera utama 64 MP terlebih dahulu. Kamera dengan resolusi besar itu ada berkat sensor kamera Samsung ISOCELL Bright GW1 yang memiliki ukuran 0,8 μm-pixel yang sebenarnya adalah 16 MP dan dapat menghasilkan gambar berkualitas 64 MP. Itu terjadi berkat adanya teknologi pixel binning yang menggabungkan empat pixel menjadi satu yang dinamakan 'super pixel'.
Teknologi itu mampu memadatkan pixel foto, sehingga detail dan kualitas foto pun menjadi berkualitas baik. Resolusi yang dihasilkan dari foto 64 MP adalah 6944 x 9280 pixel. Dan ukuran file foto akan membesar hingga 15 MB. Maka dari itu dibutuhkan kapasitas memori yang besar.
Dari hasil foto-foto yang saya ambil, saat mode Ultra 64 MP diaktifkan, hasil foto akan terlihat lebih detail, ketika di-zoom gambar masih bisa dilihat dengan jelas dan noise minimal, jika dibandingkan dengan fitur tersebut dinonaktifkan.
Hasil foto memiliki karakter yang terang, warna lebih nyata dan terlihat aksen berani. Warna kulit juga terlihat cerah tidak pucat. Hasil ini didukung dengan teknologi AI yang bisa memaksimalkan hasil foto. Ditambah fitur Chroma Boost membuat warna gambar jadi lebih nyata.
Mode Portrait pada smartphone ini juga apik dengan bantuan lensa depth sensor 2 MP. Sensor ini membantu menghasilkan foto dengan efek bokeh yang terlihat halus memisahkan bagian foreground dan background. Hasil maksimal bisa didapat dalam jarak dekat dan kondisi cahaya yang cukup. Namun, agak sedikit mengganggu efek bokehnya yang tidak menutupi background dengan benar.
Hasil foto dalam kondisi cahaya yang cukup memang juara. Kameranya mampu menangkap gambar dengan baik. Namun, karakter warna foto pada Realme X2 Pro bisa menjadi selera pengguna masing-masing. Jika kamu menyukai foto dengan warna yang kaya seperti ini maka Realme X2 Pro cocok untukmu.
Selanjutnya, kamera Realme X2 Pro juga mendukung pengambilan foto malam berkat adanya fitur Nightscape 2.0. Saat memotret suasana malam, kamera mampu menangkap foto dengan kualitas baik, namun tidak baik-baik banget. Ada sedikit noise atau berbayang. Karena saat pengambilan gambar, smartphone diminta untuk stabil dan menahan posisi selama 3 detik.
Kemudian hasil foto ultra-wide cukup baik walaupun resolusi kameranya kecil hanya 8 MP. Foto ultra-wide Realme X2 Pro tidak meninggalkan distorsi cembung di sudut-sudut fotonya. Hasil foto juga bisa menggunakan fitur Chroma Boost yang berfungsi menghidupkan warna.
Walaupun tidak ada lensa makro, tetapi smartphone ini mendukung fitur Ultra Macro. Hasilnya lebih baik dibanding dengan Realme XT. Detail gambar yang sulit ditangkap oleh lensa biasa bisa terlihat jelas.
Untuk kamera depan, smartphone ini punya kamera 16 MP yang didukung fitur AI Intelligent Beauty. Fitur ini mampu mengidentifikasi 296 titik pada wajah, dan mampu memberikan efek tertentu pada wajah pengguna saat selfie.
Ada berbagai mode yang bisa dipilih, mulai dari mode Smoothen yang bikin wajah bersinar, mode Thinner Face yang membuat wajah lebih tirus, mode Smaller Face bikin wajah lebih kecil, mode Bogher Eye bikin mata lebih terlihat, Smaller Noise bikin hidung terlihat tirus.
Meskipun tidak terlalu menjagokan kamera depan, tapi kualitas foto yang diberikan cukup bagus, sekali lagi menurut selera masing-masing. Hasil foto memang menurut saya bisa terlihat agak 'lebay' atau berlebihan, karena tidak menampakkan hasil yang asli dan nyata. Ya, sekali lagi ada saja pengguna yang menyukainya dan memang menginginkan hasil yang macam begini.
Kini membahas soal perekaman video. Kamera Realme X2 Pro mampu merekam video dengan kualitas maksimal 4K 60fps. Ia pun mendukung video Slo-mo hingga 960fps.
Sangat disayangkan smartphone ini tidak didukung teknologi Optical Image Stabilization (OIS) dan hanya menggunakan Electronic Image Stabilization (EIS) yang diperkuat fitur Ultra Steady Video.
Saat fitur Ultra Steady diaktifkan perekaman video menjadi maksimal Full HD 1080p 60 fps. Fitur ini bisa meredam getaran saat pengambilan gambar. Ini bisa lumayan digunakan, tidak terlalu stabil, tidak terlalu goyang. Tidak sebaik jika ada fitur OIS tentunya.
Audio yang dihasilkan dalam rekaman video terdengar kurang memuaskan. Hasil rekaman audionya bisa dibilang keras, namun cempreng dan tidak terdengar jelas. Suara yang begini masih bisa diakali dengan bantuan mikrofon tambahan jika kamu mau bikin video yang lebih serius.
Audio, baterai, dan teknologi SuperVOOC
Salah satu penilaian di mana smartphone dikatakan premium adalah menyematkan sistem audio yang baik. Ternyata Realme X2 Pro juga memenuhi penilaian itu.
Di sektor audio, Realme X2 Pro menggunakan teknologi Dolby Atmos dan Hi-Res Sound Quality. Kedua teknologi audio ini bisa memberikan pengalaman audio maksimal bagi para pengguna Realme X2 Pro.
Akan tetapi, teknologi tersebut belum terasa maksimal jika tidak menggunakan earphone atau perangkat audio lainnya. Smartphone ini memiliki jack audio 3.5 mm. Speaker Realme X2 Pro hanya ada satu, berbeda dengan smartphone flagship yang rata-rata sudah mengunakan dual speaker.
Fitur Dolby Atmos di Realme X2 Pro dapat diatur sesuka hati pengguna. Sistem bisa menyesuaikan pengaturan suara yang pas, tergantung konten yang didengarkan. Ada juga equalizer yang bisa diatur secara manual.
Beralih ke baterai yang juga menjadi elemen penting sebuah smartphone. Realme X2 Pro memiliki kapasitas baterai 4.000 mAh. Kelebihannya, smartphone ini telah didukung teknologi SuperVOOC 50 W dengan port USB Type-C.
Dengan teknologi itu, baterai Realme X2 Pro bisa terisi dari 20 persen hingga 100 persen dalam waktu 28 menit dengan charger SuperVOOC. Yang paling penting, charger SuperVOOC ini sudah ada dalam paket penjualan.
Soal percobaan pemakaian, smartphone ini cukup hemat. Baterainya mampu bertahan sekitar 11 jam yang digunakan untuk nonton video, bermain game, akses media sosial, browsing, dan digunakan untuk mengetik. Menurut saya, pemakaian ini cukup wajar. Tidak usah khawatir kehabisan baterai, karena pengisian dayanya juga cepat.
Kesimpulan
Label 'flagship killer' tahun 2019 cocok disematkan untuk Realme X2 Pro. Saya menilai Realme cukup sukses menggeser gelar flagship 'murah' dari Xiaomi melalui Pocophone F1, yang dirilis pada 2018 lalu.
Penilaian kami untuk smartphone ini cukup impresif. Namun, di beberapa bagian masih ada yang kurang. Kami rekomendasikan smartphone ini untuk kalangan kelas menengah ke atas yang ingin memiliki smartphone premium dengan harga murah dan tidak melihat dari sisi desain.
Soal performa, Realme X2 Pro bisa bersaing ketat dengan ponsel flagship lainnya. Tapi, kalau desain, smartphone ini kami anggap mesti banyak peningkatan di generasi penerusnya nanti, jika ingin memiliki tampilan yang lebih menggoda.
Kameranya bagaimana? Sektor kamera bisa dibilang cukup baik, masih oke digunakan sehari-hari. Kalau bermain di flagship, tidak hanya menjagokan resolusi yang besar saja, tapi juga memperhatikan fitur lainnya. Misalnya, hasil foto Realme X2 Pro yang 64 MP masih kalah saat dibandingkan dengan Samsung Galaxy Note S10 yang kameranya hanya beresolusi 12 MP. Ini bisa dimaklumi karena Realme X2 Pro memang harus mengorbankan beberapa hal demi mencapai tujuannya sebagai flagship killer.
Sementara itu, daya tahan baterainya juga cukup baik. Adanya fitur pengisian daya cepat SuperVOOC bikin kita bisa melakukan banyak hal yang lebih berfaedah dibanding menunggu baterai ponsel cepat penuh saat diisi.
Jika saya ditanya apakah Realme X2 Pro pantas disebut 'flagship killer'? Saya akan jawab, “Ia pantas menyandang gelar itu.”