Riset GfK: HP 5G Rp 7 Jutaan Tumbuh di RI, Spek RAM 8 GB ROM 256 GB Naik Pesat

5 September 2024 10:17 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Samsung Galaxy S23 FE. Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Samsung Galaxy S23 FE. Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan
ADVERTISEMENT
Permintaan pasar atas smartphone berteknologi 5G di Indonesia mendapatkan pertumbuhan tinggi pada semester pertama 2024, meskipun jangkauan jaringan seluler 5G belum tersebar merata, menurut riset yang dilakukan oleh lembaga riset GfK Indonesia, bagian dari NielsenIQ (NIQ) Company.
ADVERTISEMENT
Pangsa pasar smartphone 5G itu sendiri melonjak menjadi 56,9 di semester pertama 2024, dari 44,3 persen pada periode yang sama tahun 2023. Produsen smartphone secara agresif meningkatkan penawaran perangkat 5G kepada konsumen untuk semua segmen harga smartphone.
Secara umum, pasar smartphone di Indonesia tumbuh 3,8 persen pada paruh pertama 2024, mencapai total nilai penjualan sebesar Rp 48,9 triliun. Data yang diungkap GfK Indonesia didasarkan pada data penjualan ritel (data sell-out).

Konsumen Beralih ke HP Harga Lebih Tinggi

Rifan Irsyandi, pakar industri telekomunikasi di GfK Indonesia, mengatakan bahwa Indonesia sedang mengalami pergeseran tren di mana konsumen beralih ke model HP dengan harga yang lebih tinggi, di atas Rp 7 juta. Ini disebutnya sebagai faktor kunci yang mendorong pertumbuhan pasar.
ADVERTISEMENT
"Tren ini meluas di luar kota-kota utama, dengan daerah sekunder dan tersier menyumbang 44 persen dari penjualan smartphone berharga di atas Rp 7 juta," katanya.
Momen Lebaran juga menjadi periode yang sangat penting bagi brand untuk menjual produk mereka, karena di sana terjadi penjualan yang meningkat secara signifikan.
“Tahun ini, konsumen menggunakan unjangan hari raya mereka untuk memanjakan diri dengan berbagai pembelian, termasuk smartphone, yang menyebabkan peningkatan sebesar 6,2 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Pada bulan Ramadan sebelumnya, konsumen terutama lebih fokus pada aktivitas pulang kampung,” tambah Rifan.
GfK juga mencatat, konsumen semakin mengutamakan kapasitas memori dan penyimpanan yang lebih besar untuk smartphone mereka. Preferensi ini tercermin dalam pertumbuhan signifikan perangkat dengan spesifikasi RAM 8 GB dan penyimpanan 256 GB, yang masing-masing mengalami peningkatan luar biasa sebesar 91 persen dan 128 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Sebaliknya, permintaan untuk smartphone dengan RAM kurang dari 2 GB telah anjlok, hanya menyumbang 4 persen dari total penjualan dan mengalami penurunan 63 persen dari tahun ke tahun.
Oppo Reno 12 Series. Foto: Kevin Kurnianto/kumparan
Tren penggunaan smartphone yang sebelumnya dipakai untuk menyelesaikan tugas pekerjaan dan aktivitas harian seperti menonton atau gaming, juga mulai bergeser memanfaatkan kemampuan smartphone yang lebih besar. Fitur generative AI dinilai GfK siap mengubah cara konsumen berinteraksi dengan perangkat mereka.
Konsumen dinilai semakin terbuka untuk berinvestasi pada smartphone dengan fitur yang lebih canggih, tetapi di sisi lain, mereka juga berhati-hati melihat lebih banyak inovasi yang revolusioner.
"Begitu Generative AI menjadi bagian integral dari rutinitas smartphone sehari- hari, hal itu dapat secara signifikan merangsang permintaan pasar," prediksi Rifan, mengomentari tren masa depan.
ADVERTISEMENT