Rudiantara Sebut Ada 100 Karyawan Bukalapak yang Kena PHK

11 September 2019 17:39 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menkominfo Rudiantara. Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menkominfo Rudiantara. Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kabar hangat di dunia startup Tanah Air saat ini adalah tentang pemutusan hubungan kerja (PHK) yang dilakukan oleh Bukalapak. Kabarnya, jumlah karyawan Bukalapak yang terkena PHK terbilang 'besar'.
ADVERTISEMENT
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengaku telah mendengar kabar tentang PHK karyawan Bukalapak. Menurutnya, ada sekitar 100 karyawan yang terkena PHK dan hal itu wajar dilakukan sebuah perusahaan yang sedang berkembang.
"Saya dikasih tahu ada 100-an (karyawan yang kena PHK) dari 2.600. Kecil itu dari dinamika bisnis startup yang perubahannya sangat cepat. Menurut saya ini hal yang wajar," ujar Rudiantara, saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (11/9).
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara memberi sambutan di peluncurkan program Digital Talent Scholarsip "SIMONAS" Jakarta, Kamis (5/9). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Rudiantara mengatakan Bukalapak mengalami pertumbuhan tiga kali lipat. Hal ini menurutnya menunjukkan langkah PHK itu bukan menunjukkan adanya indikasi Bukalapak akan tutup.
"Ini bukan karena Bukalapak mau tutup, bukan. Kalau di industri lain memang PHK biasanya dilakukan kalau perusahaannya sudah menurun kinerjanya. Ini naik tiga kali (pendapatan kotornya) masa PHK kaya gitu?" terangnya.
Kantor riset dan pengembangan Bukalapak di Surabaya. Foto: Bukalapak
Pertumbuhan tiga kali lipat ini dilihat dari kenaikan gross profit alias pendapatan kotor Bukalapak di pertengahan 2019. Gross profit Bukalapak diklaim meningkat tiga kali lipat dibandingkan pertengahan 2018.
ADVERTISEMENT
Chief Strategy Officer Bukalapak, Teddy Oetomo, mengatakan Bukalapak telah mengurangi setengah kerugian dari pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) selama 8 bulan terakhir.
“Kami ingin menjadi e-commerce unicorn pertama yang meraih keuntungan, dan dengan pencapaian performa bisnis yang baik dan modal yang cukup, kami menargetkan untuk dapat mencapai break even bahkan keuntungan dalam waktu dekat,” tegas Teddy.