Rugi Besar, Netflix Bakal Larang Pengguna Berbagi Akun?

Logo Netflix. Foto: Bianda Ludwianto/kumparan

Ada kabar buruk bagi pengguna Netflix yang suka berbagi akun. Baru-baru ini Netflix dikabarkan bakal membatasi praktik berbagi satu akun untuk beberapa pengguna di dalam platform mereka.

Menurut laporan Independent, topik tersebut menjadi perhatian perusahaan dalam sesi wawancara mengenai pendapatan Netflix selama kuartal ketiga 2019 pada awal pekan ini. Jika kemudian platform streaming tersebut mengubah kebijakan mereka, pengguna yang ketahuan berbagi akun kemungkinan bakal dikenai sanksi.

Langkah yang diambil Netflix memang tidak mengherankan. Pasalnya, ketika pengguna saling berbagi akun dan kata sandi, mereka pada dasarnya sedang menghindari model bisnis Netflix yang menuntut setiap orang perlu memiliki akun sendiri.

Ilustrasi menonton Netflix. Foto: Shutter Stock

Menurut laporan yang dibuat oleh Magid, sebuah firma riset di AS, sembilan persen pengguna Netflix terlibat dalam praktik berbagi akun. Meskipun terlihat kecil, praktik ini dapat membuat perusahaan merugi hingga 135 juta dolar (sekitar Rp 1,9 triliun).

Generasi milenial menjadi golongan pengguna yang proporsinya paling banyak berbagi akun Netflix. Menurut Magid, 35 persen pengguna dari generasi milenial membagikan akun mereka dengan orang lain. Ini lebih besar ketimbang generasi X yang hanya memiliki rasio 19 persen dan 13 persen pada generasi baby boomer.

Ilustasi Netflix. Foto: Marouane Lr/Flickr

Menurut Greg Peters, Chief Product Officer Netflix, pihaknya belum memiliki rencana untuk segera mengumumkan kebijakan baru itu dalam waktu dekat. Saat ini, Netflix masih mencoba secara persuasif untuk mendorong penggunanya memiliki akun sendiri.

"Kami terus memantau sehingga kami melihat situasinya. Kita akan melihat cara-cara yang ramah terhadap konsumen untuk mendorong mereka,” kata Greg.

Pihak Netflix Indonesia sendiri juga angkat bicara soal isu ini. Senada dengan pernyataan Peters, juru bicara Netflix Indonesia juga masih memantau situasi dan belum memiliki rencana untuk menghapus fitur berbagi akun.

“Kami masih akan terus memonitor. Hingga saat ini tidak ada rencana untuk mengumumkan bahwa kami akan mengambil langkah lain," ucapnya kepada kumparan, Rabu (24/10).