Sensor Kamera Mobil Otonom Bisa Ditipu dengan Stiker

9 Agustus 2017 10:16 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mobil tanpa sopir milik Uber. (Foto: Uber via Twitter)
zoom-in-whitePerbesar
Mobil tanpa sopir milik Uber. (Foto: Uber via Twitter)
ADVERTISEMENT
Mobil tanpa sopir belum sepenuhnya aman untuk ditumpangi penumpang. Penelitian terbaru yang dilakukan tim periset asal Universitas Washington menyebutkan sistem kendaraan otonom masih bisa salah dalam membaca rambu lalu lintas hanya gara-gara stiker. Dalam penelitian ilmiahnya, yang diterbitkan di situs arXiv, periset mencoba menempelkan stiker cetakan sendiri, yang bertuliskan 'Love' dan 'Hate,' pada rambu lalu lintas berlambang Setop. Hal ini rupanya membuat sistem algoritma di kamera yang terpasang mobil otonom salah mengidentifikasi rambu. Sistem melihat rambu Setop itu menjadi rambu Batas Kecepatan 45, sehingga kendaraan yang seharusnya berhenti justru malah menambah kecepatannya. Selain pada rambu berhenti, peneliti juga melakukan percobaan pada rambu Belok Kanan. Metodenya sedikit berbeda dibandingkan yang pertama karena yang dilakukan peneliti di sini adalah menutupi seluruh rambu itu, lalu diganti dengan stiker tiruan bergambar Belok Kanan yang sudah dimodifikasi. Hasilnya lagi-lagi sistem algoritma pada kendaraan otonom gagal membacanya, dan mengidentifikasikan rambu tersebut sebagai rambu Batas Kecepatan 45.
ADVERTISEMENT
Menurut salah satu anggota tim peneliti Universitas Washington, Yosho Kohno, studi ini bakal dikembangkan lebih lanjut untuk membuktikan hipotesisnya ke sejumlah rambu lalu lintas lainnya. "Kami (menduga) memberi tampilan tanda peringatan yang serupa, menjadi gangguan kecil yang cukup membingungkan pengklasifikasi," tulis Kohno. "Di masa depan, kami merencanakan untuk mengeksplorasi hipotesis ini pada rambu peringatan lainnya." Beberapa mobil otonom, termasuk seluruh jajaran mobil listrik Tesla, sudah bisa secara otomatis mengenali rambu-rambu jalan. Jika kesalahan identifikasi semacam ini bisa sampai terjadi, maka bahaya jelas mengintai pengguna jalan. Ini mengindikasikan manufaktur mobil otonom masih memiliki pekerjaan rumah dalam membangun teknologi sensor dan algoritma di kendaraannya agar dapat memahami situasi di jalanan dengan maksimal. Jika kesalahan identifikasi semacam ini bisa sampai terjadi, maka bahaya jelas mengintai pengguna jalan.
ADVERTISEMENT