Situs Kejaksaan Agung dan Dewan Pers Diretas, Ada Pesan Kritik Sosial

31 Mei 2017 7:45 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Situs Kejaksaan Agung RI diretas. (Foto: www.kejaksaan.go.id)
zoom-in-whitePerbesar
Situs Kejaksaan Agung RI diretas. (Foto: www.kejaksaan.go.id)
Para hacker di Indonesia tampak semakin gencar beraksi belakangan ini. Setelah peretasan yang terjadi di situs Telkomsel, PN Negara Bali, Kepolisian Riau, hingga media Tempo beberapa waktu lalu, kali ini giliran situs Kejaksaan Agung RI dan Dewan Pers yang menjadi korban selanjutnya. Tampilan muka dari situs Kejagung tampak berubah (deface) dan menampilkan gambar tokoh Harley Quinn dari film 'Suicide Squad'. Di bawahnya, ada pesan yang tertulis dalam bahasa Inggris, "Kita semua orang Indonesia, sampai.. Suku memutuskan kita, agama memisahkan kita, dan politik memecah belah kita." Terpantau peretasan ini terjadi sekitar pukul 03.00 WIB tadi (31/5) dan hingga kini situs Kejagung masih belum dapat diakses.
ADVERTISEMENT
Situs Kejaksaan Agung RI tak bisa diakses. (Foto: www.kejaksaan.go.id)
zoom-in-whitePerbesar
Situs Kejaksaan Agung RI tak bisa diakses. (Foto: www.kejaksaan.go.id)
Menariknya, di bagian paling bawah pesan dari si peretas terdapat beberapa nama yang salah satunya tak asing, yaitu Sultan Haikal, yang diketahui adalah salah satu anggota peretas Gantengers Crew yang membobol ribuan situs dan meraup Rp 5 miliar dari penjualan tiket pesawat. Haikal sendiri sudah ditangkap pihak kepolisian sejak April lalu. Apakah ada kaitannya dengan Haikal? [Baca juga: Akhir Cerita Pemuda Tangerang Selatan Pembobol Ribuan Situs] Situs Dewan Pers juga Diretas Selain Kejagung, situs Dewan Pers juga menjadi korban peretasan yang menghebohkan media sosial pada pagi ini. Sama seperti situs Kejagung, situs Dewan Pers pun diubah tampilannya pada Rabu (31/5) pagi dan berisi pesan kritik sosial dan menyerukan kedamaian. Berikut isi pesan dari si peretas, "Ketika garuda kembali terluka karena provokasi makhluk durjana. Ketika semboyan 'Bhinneka Tunggal Ika' kembali terabaikan karena aksi oknum yang mengatasnamakan agama. Ketika ayat-aya suci jadi bahan perdebatan oleh orang-orang yang merasa memiliki surga. Ketika perjuangan pahlawan kemerdekaan sudah dilupakan begitu saja oleh mereka yang merasa paling berjasa." Di akhir, peretas meminta perpecahan yang saat ini terjadi di Indonesia segera dihentikan dan mengembalikan kedamaian Tanah Air.
Situs Dewan Pers diretas. (Foto: www.dewanpers.or.id)
zoom-in-whitePerbesar
Situs Dewan Pers diretas. (Foto: www.dewanpers.or.id)
ADVERTISEMENT