Taiwan Larang Penjualan Smartphone Huawei, Ini Alasannya

18 November 2019 8:05 WIB
comment
11
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perusahaan teknologi Huawei. Foto: Foto: Tyrone Siu/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Perusahaan teknologi Huawei. Foto: Foto: Tyrone Siu/Reuters
ADVERTISEMENT
Taiwan dikabarkan membuat aturan yang membuat produsen smartphone Huawei terpaksa menghentikan penjualan di wilayah tersebut. Namun, ini tidak ada hubungannya dengan ancaman keamanan nasional atau perang dagang seperti Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Larangan itu dibuat karena ada beberapa smartphone Huawei yang memiliki masalah dengan fitur waktu dunia dan halaman kontak. Masalah tersebut soal penulisan waktu yang menampilkan tulisan "Taiwan, China."
Hal serupa juga terjadi ketika menyimpan nomor kontak seseorang yang berbasis di Taiwan. Setidaknya kesalahan penulisan itu hadir di tiga smartphone, yaitu Huawei P30, Huawei P30 Pro, dan Huawei Nova 5T.
Tidak terima dengan kesalahan tersebut, alhasil Taiwan, lewat Komisi Komunikasi Nasional (NCC) melarang penjualan ketiga smartphone itu di wilayahnya.
Smartphone Huawei P30. Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
Taiwan sendiri dikenal dengan Republik China. Ia menguasai daerah kepulauan Taiwan, Kepulauan Pescadores, Quemoy dan Kepulauan Matsu.
Taiwan membedakan dirinya dengan China yang merujuk pada Republik Rakyat China (RRC) dan menguasai China Daratan. Meskipun nama Republik China resmi, namun sejumlah pihak sering mengaitkannya pada China Daratan.
ADVERTISEMENT
China sendiri masih menganggap bahwa Republik China itu tidak resmi. Meski sudah 70 tahun memiliki kebijakannya masing-masing, sebenarnya RRC ingin Taiwan dan Hong Kong bersatu di bawah payung kebijakan ‘One China’.
Namun, dengan munculnya larangan peredaran ketiga smartphone Huawei yang menampilkan China di penulisan waktunya, menunjukkan bahwa persatuan itu sulit untuk dicapai.
Smartphone Huawei P30, tampak belakang. Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
“’Label 'China' itu tidak merefleksikan fakta dan telah melukai martabat negara kami,” kata NCC. “Kami telah mengambil langkah-langkah tegas untuk menjaga martabat nasional.”
Meski telah berdiri sendiri, hingga kini Taiwan tidak memiliki angkatan militer dan konstitusinya sendiri. Jadi, jika produsen smartphone menganggap Taiwan sebagai bagian dari China, itu akan dianggap sebagai penghinaan.
Di sisi lain, Huawei pun pernah kena semprot warga RRC yang mengeluhkan smartphone besutan mereka tidak menyebutkan Taiwan, Hongkong, dan Makau, sebagai bagian dari China dalam beberapa pengaturan telepon berbahasa China.
ADVERTISEMENT