Tak Terganggu Ransomware, Pelayanan di RS Harapan Kita Lancar

15 Mei 2017 13:14 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Rumah Sakit Harapan Kita. (Foto: Akbar Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Rumah Sakit Harapan Kita. (Foto: Akbar Ramadhan/kumparan)
Pelayanan di Rumah Sakit Harapan Kita, Slipi, Jakarta Barat, berjalan dengan lancar pada Senin (15/5). Meski diisukan jadi korban program jahat ransomware WannaCry, namun pelayanan di rumah sakit ini tetap berjalan lancar. Kelancaran pelayanan dalam berobat di Harapan Kita dialami oleh Sari (28 tahun), yang mengatakan pelayanan di sana berjalan lancar meski ramai pengunjung. Senada dengan Sari, Rini yang berasal dari Kebon Jeruk, juga merasa tidak terganggu dengan isu ransomware WannaCry yang kabarnya menyerang sistem komputer di sana. Dirinya mengaku mendapat pelayanan yang cepat dari petugas di sana. "Engga terganggu kok, malah lebih cepat, pendaftaran dan pembayaran juga lancar saja," ucapnya kepada kumparan (kumparan.com).
Suasana Rumah Sakit Harapan Kita. (Foto: Akbar Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Rumah Sakit Harapan Kita. (Foto: Akbar Ramadhan/kumparan)
Petugas customer service di RS Harapan Kita, Dewi, sebelumnya membantah kantor tempatnya terkena virus ransomware, meskipun Kementerian Komunikasi dan Informatika merilis laporan Harapan Kita terkena dampak. "Alhamdulillah kita enggak kena, dan sampai sekarang pelayanan berjalan lancar," ucap Dewi. Di Jakarta, RS Dharmais merupakan salah satu rumah sakit yang terkena dampak dari serangan WannaCry. Manajemen Dharmais telah mengadukan infeksi pada jaringan komputernya ke Kemkominfo, dan saat ini mereka beroperasi menjalankan layanan dengan sistem backup. Baa juga: Ransomware WannaCry Serang Rumah Sakit Dharmais dan Harapan Kita Ransomware sering disebut sebagai program jahat yang menyandera dokumen korban dengan algoritma enkripsi khusus. Setiap dokumen yang terkunci oleh peranti lunak ini hanya bisa diakses jika memasukkan kode unik untuk membukanya. Untuk mendapatkan kode akses itu, korban diminta untuk membayar uang tebusan dalam bentuk mata uang virtual Bitcoin. WannaCry sendiri diketahui meminta tebusan sebesar 300 sampai 600 dolar AS dalam bentuk Bitcoin.
ADVERTISEMENT