Taksi Online AirAsia Masuk Indonesia November, Mulai dari Bali

14 September 2022 7:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi aplikasi super (Super App) AirAsia. Foto: Dok. AirAsia
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi aplikasi super (Super App) AirAsia. Foto: Dok. AirAsia
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
AirAsia mulai merambah ke bisnis ride hailing roda empat di Malaysia sejak tahun lalu. Selain langkah gebrakan dengan mengangkat mitra pengemudi sebagai pegawai purnawaktu perusahaan, layanan taksi online roda empat ini juga akan mengambil langkah ekspansi di beberapa titik di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
ADVERTISEMENT
Hal ini diungkapkan oleh Lim Chiew Shan, Regional CEO of AirAsia Ride. Di Indonesia akan mulai dari Bali. Selain itu, AirAsia Ride akan melakukan ekspansi ke Filipina, dan Singapura—setelah berdiri di Malaysia dan Thailand.
AirAsia Ride dipastikan tidak akan mengadopsi ojek online roda dua sebagai bagian dari layanannya.
“Indonesia akan meluncur pada beberapa bulan ke depan, nanti di November,” ungkap Lim Chiew Shan, Regional CEO of AirAsia Ride, Selasa (13/9).
AirAsia Ride memberlakukan kebijakan untuk mengangkat pengemudi sebagai karyawan perusahaan dengan gaji dan benefit penuh, bukan lagi sebagai mitra yang dibayar berdasarkan jarak. Kebijakan ini akan berlaku mulai 1 Oktober 2022 nanti di AirAsia Ride Malaysia, dan menyusul di wilayah lain dengan penyesuaian atas regulasi yang berlaku.
ADVERTISEMENT
“Model yang sama akan diberlakukan tapi harus menyesuaikan dengan regulasi lokal. Jadi di setiap negara yang kita datangi, kita sudah punya model standar, dan kita harus menyesuaikan apa yang market butuhkan, dan regulasi yang berlaku di negara (tersebut),” ungkap Shan.
Layaknya karyawan AirAsia lainnya, pengemudi taksi online AirAsia Ride akan bekerja 8 jam perhari—dengan pilihan shift pekerjaan, lengkap dengan insentif, asuransi kesehatan, hingga jatah libur. Tan Sri Tony Fernandes, CEO dari Capital A, perusahaan induk AirAsia menyinggung bagaimana pengemudi yang diangkat hanya sebagai mitra rawan dieksploitasi.
Tony Fernandes bersama dengan tim AirAsia Ride dan beberapa rekan pengemudi AirAsia Ride, Selasa (13/9). Foto: Dok. AirAsia
“Dalam bisnis e-hailing, pengemudi pada dasarnya adalah bagian terpenting dari operasi. Sejak hari pertama sejak kami memulai perjalanan AirAsia, prioritas kami selalu untuk menjaga driver kami dan kami sangat bangga untuk tetap menjadi yang terdepan dengan membuat pengumuman ini hari ini,” ungkap Tony.
ADVERTISEMENT
Saat ini AirAsia Ride Malaysia menampung 53 ribu pengemudi terdaftar. Pengemudi akan diberi pilihan untuk melanjutkan pekerjaan sebagai mitra independen, atau mendaftar sebagai karyawan penuh AirAsia.
AirAsia akan melakukan evaluasi terlebih dahulu (layaknya seleksi karyawan pada umumnya) untuk memilah pengemudi yang melanjutkan ke pegawai penuh. Pengemudi berstatus karyawan juga akan mendapatkan pelatihan dan jalur karier lanjutan di AirAsia, seperti yang diungkapkan Tony.
“Setiap pengemudi independen dapat memilih untuk menjadi pengemudi purna waktu dengan pendapatan yang lebih baik, dan akhirnya tumbuh menjadi peran perusahaan di airasia ride termasuk menjadi Manajer Armada, Pelatih Pengemudi, Eksekutif Operasi dan banyak lagi,” pungkas Tony.