Telkom University dan LIPI Bikin Robot Disinfektan

4 April 2020 16:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Robot AUMR buatan tim peneliti Telkom University dan LIPI punya fungsi untuk disinfektan ruang isolasi pasien virus corona. Foto: Dok. Telkom University dan LIPI
zoom-in-whitePerbesar
Robot AUMR buatan tim peneliti Telkom University dan LIPI punya fungsi untuk disinfektan ruang isolasi pasien virus corona. Foto: Dok. Telkom University dan LIPI
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tim peneliti Telkom University berkolaborasi dengan tim Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) berhasil menciptakan robot untuk sterilisasi dan disinfeksi ruang isolasi pasien virus corona.
ADVERTISEMENT
Rektor Telkom University, Prof. Dr. Adiwijaya mengatakan, robot yang diberi nama Autonomous UVC Mobile Robot (AUMR) diciptakan untuk mencegah dan meminimalisir risiko tenaga kesehatan terinfeksi COVID-19.
Robot ini dapat melakukan sterilisasi dan disinfeksi tanpa melibatkan tenaga manusia dengan menggunakan teknologi kontrol jarak jauh. Robot AUMR bisa dikontrol menggunakan autonomous control mode lewat line tracking atau laser range navigation. Selain itu, robot ini juga dilengkapi sensor ultrasonic supaya dapat menghindari tabrakan dari benda di sekitarnya.
Robot AUMR buatan tim peneliti Telkom University dan LIPI punya fungsi untuk disinfektan ruang isolasi pasien virus corona. Foto: Dok. Telkom University dan LIPI
Robot AUMR ini merupakan yang pertama diproduksi di Indonesia dan akan diuji coba di dua rumah sakit perawatan pasien COVID-19 yaitu: Rumah Sakit Pindad, Bandung dan Wisma Atlet, Jakarta.
“Autonomous UVC Mobile Robot (AUMR) ini merupakan Robot AUMR pertama di Indonesia, sebelumnya alat yang serupa digunakan di beberapa negara salah satunya Denmark. Semoga alat ini bermanfaat untuk pencegahan penyebaran Covid-19 di Indonesia,” jelasnya dalam keterangan resmi yang diperoleh kumparan, Sabtu (4/4).
ADVERTISEMENT
Robot AUMR bekerja dengan memancarkan sinar UV pada kisaran 200 nm dan 280 nm. Sinar yang dipancarkan oleh alat ini akan diserap oleh DNA, RNA, dan protein organisme yang berada di dalam ruangan, termasuk virus corona.
Pancaran sinar UVC terhadap DNA dan RNA dapat menyebabkan inaktivasi untai ganda DNA dan RNA melalui pembentukan dimer timin. Jika produksi dimer timin cukup, hal itu akan menyebabkan proses replikasi DNA terganggu sehingga sel virus tidak dapat mereplikasi diri.
Robot AUMR buatan tim peneliti Telkom University dan LIPI punya fungsi untuk disinfektan ruang isolasi pasien virus corona. Foto: Dok. Telkom University dan LIPI
Penyerapan tersebut akan menyebabkan dinding sel protein organisme pecah sehingga organisme tersebut akan mati.
Robot AUMR dapat beroperasi dalam waktu 5 jam dan memancarkan sinar UVC selama 1 jam. Adiwijaya mengatakan biaya riset dan pengembangan robot ini mencapai Rp 250 juta. Menurutnya, biaya tersebut masih jauh lebih murah dibanding robot AUMR dari luar negeri yang harganya berada di kisaran 80 ribu - 90 ribu dolar AS atau lebih dari Rp 1 miliar.
ADVERTISEMENT
****
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!