Telkomsel Gelar 5G dan Pemerataan Internet di Frekuensi 2,3 GHz

20 Mei 2021 9:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi akses internet Telkomsel. Foto: Telkomsel
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi akses internet Telkomsel. Foto: Telkomsel
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Peluncuran internet mobile generasi kelima atau 5G dari Telkomsel semakin dekat di Indonesia. Operator seluler itu menyebut, mereka akan menggelar jaringan internet 5G di frekuensi 2,3 GHz.
ADVERTISEMENT
Telkomsel baru-baru ini memang mendapatkan total 20 MHz alokasi pita frekuensi tambahan di frekuensi 2,3 GHz. Perusahaan menjelaskan, alokasi pita frekuensi tambahan ini bakal dimanfaatkan untuk pemerataan broadband dan 5G.
“Penambahan spektrum frekuensi ini akan menjadi penguat bagi landasan pengembangan bisnis digital yang terus dibangun oleh Telkomsel, yang selama 2020 lalu telah berkontribusi lebih dari 71% dari total pendapatan perusahaan,” jelas Direktur Utama Telkomsel, Setyanto Hantoro, dalam keterangan resmi yang diterima kumparanTECH, Rabu (19/5).
“Sebagai upaya untuk terus menghadirkan kenyamanan pengalaman aktivitas digital masyarakat, Telkomsel juga memiliki aspirasi kuat menjadi pintu gerbang solusi digital untuk membuka berbagai potensi masyarakat Indonesia, yang salah satunya diwujudkan melalui pengembangan infrastruktur jaringan berteknologi terdepan seperti 4G/LTE di seluruh pembangunan BTS baru sepanjang tahun ini, dan 5G dalam waktu dekat ini,” kata Setyanto.
Logo Telkomsel 5G. Foto: Telkomsel
Tambahan 20 MHz yang didapat Telkomsel terbagi menjadi dua blok. Di blok pertama, mereka punya jatah di rentang 2360–2370 MHz untuk wilayah layanan zona Sumatera Bagian Utara, Banten, Jabodetabek, Jawa Bagian Barat, Jawa Bagian Tengah, Jawa Bagian Timur, Papua, Maluku dan Maluku Utara, serta Sulawesi Bagian Utara
ADVERTISEMENT
Adapun untuk blok kedua, mereka punya 10 MHz di rentang 2380–2390 MHz untuk wilayah Banten, Jabodetabek, Jawa Bagian Barat, Jawa Bagian Tengah, Jawa Bagian Timur, Papua, Maluku dan Maluku Utara, Sulawesi Bagian Utara, serta Kepulauan Riau.
Telkomsel sendiri saat ini menjadi operator seluler pertama yang melakukan Uji Layak Operasi (ULO) teknologi 5G di Ditjen PPI Kominfo. Dalam kesempatan terpisah, Menteri Kominfo Johnny G. Plate menyebut bahwa frekuensi 1,8 GHz juga akan dipakai Telkomsel untuk menggelar internet 5G di Indonesia.
“Pita frekuensi radio yang direncanakan akan digunakan Telkomsel untuk teknologi 5G ini menggunakan pita frekuensi radio 2,3 GHz untuk data plane dan pita frekuensi radio 1800 MHz untuk control plane,” jelas Johnny kepada kumparanTECH, Rabu (19/5).
ADVERTISEMENT
“Apabila seluruh proses ULO teknologi 5G oleh Telkomsel ini sdh selesai dan dinyatakan lulus, Telkomsel pada tahap awal merencanakan akan melakukan launching di Jakarta di 6 lokasi residential Kelapa Gading, Pondok Indah, PIK, BSD, Widya Chandra dan Alam Sutera. Sedangkan untuk kota lainnya akan dilakukan di Batam, Medan, Solo, Bandung, Surabaya, Makassar, Denpasar dan Balikpapan. Dan akan menyusul di berbagai kota dan lokasi prioritas lainnya,” sambung Johnny.
Ilustrasi akses internet Telkomsel. Foto: Telkomsel
Hingga akhir tahun lalu, Telkomsel telah menggelar lebih dari 231.000 unit BTS, dengan ketersediaan lebih dari 78 persen berteknologi BTS 3G/4G, yang menjangkau 95 persen wilayah populasi di seluruh pelosok negeri.
Sejak beberapa tahun terakhir, Telkomsel juga sudah memfokuskan seluruh pembangunan infrastruktur dan teknologi jaringan dikhususkan untuk penyediaan jaringan broadband 4G LTE. Pada akhir 2019, Telkomsel juga telah melakukan uji coba jaringan terbaru 5G di Batam untuk sektor industri, setelah sebelumnya sukses menggelar uji coba dan showcase pemanfaatan jaringan 5G di perhelatan Asian Games 2018.
ADVERTISEMENT
Selain untuk 5G, Telkomsel juga berkomitmen menggunakan frekuensi 2,3 GHz untuk pemerataan internet di Indonesia. Dengan demikian, Telkomsel dapat memungkinkan masyarakat untuk menikmati kecepatan akses maksimal mobile broadband yang lebih berkualitas, dengan kapasitas jaringan yang dapat memenuhi kebutuhan aktivitas digital masyarakat.
“Telkomsel memahami saat ini ketersediaan spektrum frekuensi di Indonesia masih sangat terbatas, sementara perbandingan antara pertumbuhan jumlah pengguna layanan broadband dengan alokasi spektrum frekuensi yang dimiliki Telkomsel harus terus sejalan perkembangannya,” kata Setyanto.
“Dengan pertimbangan tersebut, dan untuk mengakomodasi pertumbuhan tersebut dengan perkembangan populasi dalam ekosistem gaya hidup digital yang terus tumbuh di Indonesia, nilai tambahan spektrum ini menjadi sangat tinggi dan signifikan dalam memperkuat tiga pilar digital Telkomsel untuk terus menjadi penyedia Digital Connectivity, Digital Platform, dan Digital Services terpercaya di Indonesia,” sambungnya.
ADVERTISEMENT
Telkomsel menjelaskan, tambahan spektrum frekuensi 2,3 GHz dengan total sebesar 20 MHz akan segera mulai digunakan setelah dilakukan proses penataan ulang (refarming) dan keluarnya Izin Pita Frekuensi Radio (IPFR) dari Kemkominfo RI dalam waktu secepatnya. Mereka berharap, dengan penggunaan yang lebih cepat dimulai, alokasi pita yang dimiliki menjadi saling berdampingan (contiguous) sehingga lebih efisien dan optimal dalam rangka mendukung penyelenggaraan jaringan konektivitas broadband di Indonesia.