Telkomsel Targetkan 15 Juta Pelanggan 5G di 2025

21 Maret 2022 18:31 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo Telkomsel 5G. Foto: Aditya Panji/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Logo Telkomsel 5G. Foto: Aditya Panji/kumparan
Telkomsel saat ini memiliki sekitar 2.000 pelanggan yang perangkatnya terhubung ke jaringan 5G dari total 173,5 juta pelanggan. Angka itu terus didorong karena perusahaan meyakini 5G adalah teknologi masa depan bisnis seluler.
"Kami bikin target by the end. Tahun 2025, Telkomsel bakal punya 15 juta sampai 20 juta pelanggan 5G," kata Nugroho, Direktur Network Telkomsel, saat ditemui di Lombok pekan lalu.
Telkomsel berupaya menambah sumber daya frekuensi yang dapat dimanfaatkan untuk memaksimalkan jaringan 5G untuk segmen konsumen maupun industri.
Saat ini, Telkomsel memanfaatkan frekuensi 1800 MHz untuk komersialisasi jaringan 2G dan 5G, lalu 2100 MHz dipakai penuh untuk 3G, kemudian 2300 MHz untuk 4G dan 5G. Frekuensi 2300 MHz itu sendiri sejatinya bukan frekuensi yang populer buat jaringan 5G di ruang global.
Sejumlah uji coba 5G di frekuensi tertentu telah dilakukan Telkomsel. Yang terkini, Telkomsel melakukan uji coba jaringan 5G memanfaatkan frekuensi 3.500 MHz dan frekuensi milimeter wave (mmWave) 26 GHz (26000 MHz) yang pemakaiannya diizinkan sementara oleh Kominfo pada event MotoGP Mandalika tanggal 18 sampai 20 Maret 2022.
Hasilnya memuaskan, uji 5G yang memanfaatkan perpaduan frekuensi 2100 MHz, 2300 MHz, dan 3500 MHz, dapat menghasilkan kecepatan lebih dari 2 Gbps. Sementara uji 5G yang memanfaatkan 26 GHz (26000 MHz) dengan pita seluas 800 MHz bisa tembus 5 Gbps.
Logo Telkomsel. Foto: Aditya Panji/kumparan
Nugroho mengatakan, kecepatan 5 Gbps memakai mmWave memang luar biasa, tetapi secara teknologi, Kominfo belum bisa melelang frekuensi tersebut mengingat masih sedikitnya ekosistem perangkat yang mendukungnya.
mmWave merupakan pemanfaatan sumber daya frekuensi super tinggi untuk jaringan nirkabel seperti internet. Frekuensi ini dapat memberikan koneksi internet yang cepat, namun cakupannya tidak luas, sehingga perlu banyak BTS untuk memberi cakupan sinyal yang baik, dan mengakibatkan tingginya nilai investasi.
Ekosistem, menjadi hal penting lain yang dipertimbangkan Telkomsel ketika hendak merilis teknologi 5G pada frekuensi tertentu. Kekuatan ekosistem dapat dilihat dari bagaimana komitmen brand smartphone besar macam Apple, Samsung, dan brand asal China, dalam mendukung frekuensi tertentu pada unit modem di produk smartphone.
Nugroho juga menggarisbawahi soal nilai investasi 5G yang masih tinggi saat ini, dan harapannya bisa semakin terjangkau dalam beberapa tahun mendatang.
Untuk lebih memperkenalkan 5G, Telkomsel membuka booth pameran use case experience yang memberi gambaran kehebatan jaringan 5G yang bisa dinikmati konsumen, seperti cloud gaming dan augmented reality. Ada pula use case yang dapat dimanfaatkan industri, seperti 5G Drone untuk tujuan pemantauan lokasi tambang maupun untuk tujuan pertanian.
Sejumlah langkah telah dilakukan untuk memaksimalkan gaya hidup digital pelanggan, di mana Telkomsel akan memperkuat 4G LTE sebagai tulang punggung jaringan secara nasional, dan dalam proses mematikan jaringan 3G pada tahun 2022. Telkomsel mempertahankan teknologi 2G yang dimanfaatkan untuk voice call, sementara untuk akses internet difokuskan ke 4G dan 5G.