Tokopedia Mau Galang Dana Rp 21 Triliun Sebelum IPO?

23 November 2019 13:49 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tokopedia. Foto: Tokopedia
zoom-in-whitePerbesar
Tokopedia. Foto: Tokopedia
ADVERTISEMENT
Tokopedia kabarnya sedang dalam tahap diskusi untuk menggalang dana sebesar 1,5 miliar dolar AS atau setara Rp 21,1 triliun. Perusahaan yang didukung SoftBank dan Alibaba itu akan menggelar putaran pendanaan akhir sebelum IPO (Initial Public Offering).
ADVERTISEMENT
Kabar ini dilaporkan oleh Bloomberg, yang mengaku mendapatkan informasi tersebut dari sumber terpercaya. Bloomberg juga menyebutkan sejumlah perusahaan internet dari Amerika Serikat dan investor yang telah bergabung sebelumnya akan ikut berpartisipasi dalam putaran pendanaan itu.
Angka yang bisa didapatkan Tokopedia dari pendanaan ini mencapai 1 miliar dolar AS hingga 1,5 miliar dolar AS pada kuartal pertama 2020. Menurut sumber Bloomberg tersebut, saat ini belum ada keputusan final terkait nilai pendanaan yang mungkin bisa berubah.
Perusahaan E-commerce anggota idEA, Tokopedia. Foto: Jofie Yordan/kumparan
Menanggapi kabar ini, Tokopedia enggan menjawab atau mengonfirmasinya.
"Kami tidak berkomentar untuk spekulasi atau rumor pasar," ujar VP of Corporate Communications Tokopedia, Nuraini Razak.
CEO Tokopedia, William Tanuwijaya, sebelumnya telah menyampaikan harapannya untuk menggaet investor baru dan mengembangkan profil Tokopedia di luar negeri ketika Tokopedia melakukan IPO. Namun, William belum mengungkap jadwal spesifik dari IPO yang akan dilakukan perusahaan.
CEO Tokopedia William Tanuwijaya memberikan paparan dalam acara konferensi pers "Dampak Tokopedia Terhadap Perekonomian Indonesia" di Jakarta, Kamis (10/10). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Namun, William yakin pada tahun depan, EBITDA Tokopedia akan positif dan menjadi saat yang tepat untuk IPO. Ia juga membeberkan rencana untuk membawa Tokopedia ke pre-IPO.
ADVERTISEMENT
Pre-IPO adalah bagian dari IPO yang diadakan bersama investor private, tepat sebelum perusahaan melantai di bursa saham.
“Jika semuanya berjalan seperti yang direncanakan, pada tahun depan EBITDA kami akan positif, tentu saja. Jadi, kami berencana untuk pre-IPO dan go public,” jelas William, pada Oktober lalu.