news-card-video
6 Ramadhan 1446 HKamis, 06 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Video Kimi Hime di YouTube Bisa Diberi Batasan Umur

27 Juli 2019 12:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
YouTuber gaming, Kimi Hime. Foto: Kimi Hime/Instagram
zoom-in-whitePerbesar
YouTuber gaming, Kimi Hime. Foto: Kimi Hime/Instagram
ADVERTISEMENT
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah melakukan pemblokiran terhadap tiga video YouTube milik Kimi Hime. Pemblokiran ini dilakukan Kominfo setelah adanya aduan dari masyarakat dan Komisi I DPR.
ADVERTISEMENT
Tiga video Kimi Hime yang diblokir itu dianggap melanggar UU ITE pasal 27 ayat 1. Selain itu, ada enam video yang masuk dalam restricted mode dengan batasan umur. Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan, video-video Kimi Hime yang lain bisa diberikan batasan umur agar tidak bisa disaksikan anak-anak.
Menurutnya, ini sama seperti memberikan rating pada game tertentu yang juga ada batasan umurnya.
"Di YouTube kan ada fitur pembatasan umur, ada rating yang sama kaya game. Saya sempat mengesahkan klasifikasi game yang mana untuk dewasa 18 tahun ke atas dan mana yang di bawah. Ya kaya gitu seharusnya bisa dilakukan, bisa diperbaiki yang penting ketemu dulu, ngobrol dulu," kata Rudiantara, saat ditemui di Jakarta, Jumat (27/7).
ADVERTISEMENT
Kominfo memang telah memanggil Kimi Hime untuk berdiskusi tentang konten-konten yang ia buat. Namun, Kimi Hime belum memberikan respons terkait panggilan Kominfo tersebut.
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara (kanan) usai menjenguk Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di RSUD dr Soetomo, Surabaya. Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
Mengenai restricted mode atau pembatasan umur, memang telah disediakan oleh YouTube. Namun, ada kekurangan dari fitur ini bagi sang pembuat konten.
Dalam peraturan YouTube, dengan mengaktifkan restricted mode pada video tertentu, maka konten tersebut tidak bisa mendapatkan iklan atau AdSense. Pembuat konten jadi tidak bisa mendapatkan keuntungan dari videonya yang di restricted mode.
"Video yang dibatasi usia tidak memenuhi syarat untuk monetisasi dan tidak ditampilkan di bagian YouTube tertentu. Video yang dibatasi usia juga tidak memenuhi syarat untuk digunakan sebagai iklan," tulis YouTube.
Disamakan dengan pemblokiran TikTok
ADVERTISEMENT
kasus Kimi Hime, menurut Rudiantara sama seperti pemblokiran TikTok. Tahun lalu, TikTok sempat diblokir oleh Kominfo karena dianggap mengandung konten negatif bagi anak-anak. Setelah ada pertemuan dengan Kominfo, pihak TikTok melakukan bersih-bersih konten dan akhirnya media sosial itu bisa diakses kembali.
"Itu yang sebenarnya kami inginkan. Hanya kan Kimi ini kasusnya individu, sedangkan TikTok itu platform. Jadi kalau platform punya resource, orang dan teknologi untuk melakukannya. Tapi kami perlakukan sama semuanya, kalau kita bisa bertemu kan nanti bisa diperbaiki, sama TikTok kan dulu gitu,” jelasnya.
Ilustrasi TikTok Foto: AFP/Joel Saget
Kominfo memberikan waktu satu pekan kepada Kimi Hime untuk memberikan penjelasan.
Kimi Hime pun telah memberikan pembelaan melalui video barunya di YouTube setelah tiga kontennya diblokir oleh Kominfo. Namun dirasa hal tersebut belum cukup, apalagi jika melihat Kimi merasa tidak bersalah.
ADVERTISEMENT
"Kami tetap meminta dia untuk merespons Kominfo untuk memberikan keterangan mengapa membuat konten seperti itu. Kita tetap terbuka untuk diskusi walaupun sudah ada pemblokiran atas permintaan kita kepada Google," ucap Rudiantara.