Virus Ransomware Bikin Kota New Orleans Lumpuh dan Darurat

16 Desember 2019 8:13 WIB
comment
11
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Situs web pemerinta kota New Orleans, nola.gov, tumbang sejak Jumat, 13 Desember, hingga Minggu malam, 15 Desember 2019. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Situs web pemerinta kota New Orleans, nola.gov, tumbang sejak Jumat, 13 Desember, hingga Minggu malam, 15 Desember 2019. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Pemerintah kota New Orleans menyatakan keadaan darurat akibat serangan digital ransomware ke fasilitas kota pada Jumat, 13 Desember 2019. Pemerintah menginstruksikan para pegawai negeri untuk mencabut komputer mereka dan memutuskan koneksi dari Wi-Fi.
ADVERTISEMENT
Serangan ransomware kali ini juga membuat situs web pemerintah kota New Orleans, nola.gov, tumbang hingga hari Minggu malam.
Pemerintah mendeteksi aktivitas mencurigakan pada jaringan komputernya pada Jumat pagi, sekitar pukul 5 waktu setempat. Konfirmasi serangan disampaikan pemerintah pada pukul 11 siang. Pegawai negeri sipil melaporkan ada upaya phishing dan aktivitas mencurigakan ke departemen teknologi informasi kota tersebut. Pemerintah mengatakan tidak ada pegawai yang memberikan informasi penting kepada peretas.
Sejauh ini peretas yang melakukan serangan ini tidak meminta tuntutan.
French Quarter di New Orleans, AS Foto: Flickr/Picryl
Wali Kota New Orleans, LaToya Cantrell, mengatakan sejauh ini tidak ada informasi penting yang dicuri peretas. Pemerintah juga belum dapat memastikan siapa sosok yang berada di balik serangan ransomware ini.
Sementara menurut Collin Arnold, Direktur di Kementerian Keamanan Dalam Negeri AS untuk New Orleans, pihaknya saat ini harus kembali bekerja dengan pena dan kertas.
ADVERTISEMENT
Pemerintah kota mengaku telah bekerjasama dengan Secret Service, FBI, sampai polisi Negara Bagian Louisiana, untuk mengembalikan kondisi agar kembali normal dan menginvestigasi kasus ini.
Ransomware Foto: 8vFanI via ThinkStock
Pemerintah di sana mengatakan siap menanggapi segala laporan dan tetap menjalankan aktivitas kota tanpa harus bergantung pada teknologi digital.
Pemerintah memastikan kamera di jalanan kota masih merekam, dan rekaman kamera-kamera itu dapat diperoleh secara manual meskipun internet di kota itu sedang tumbang. Begitu pun dengan polisi sampai pemadam kebakaran, tetap bekerja melayani publik. Komunikasi darurat disebut tidak terpengaruh oleh serangan ini.
Pemerintah dan otoritas lokal dinilai sangat rentan terhadap serangan siber karena mereka tidak efektif memanfaatkan dana dan tak memiliki sumber daya untuk melindungi sistem mereka dari ancaman utama.
Bourbon Street di New Orleans, AS Foto: Flickr/Lars Plougmann
ADVERTISEMENT