Waspada Penipuan Iklan Kacamata Ray-Ban di Instagram

24 November 2019 14:26 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi aplikasi Instagram. Foto: freestocks via Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi aplikasi Instagram. Foto: freestocks via Pixabay
ADVERTISEMENT
Media sosial Instagram ternyata tidak luput dari praktik penipuan. Baru-baru ini, sejumlah pengguna Instagram mengaku mengalami peretasan dan akun mereka tiba-tiba memposting foto-foto yang disadari, berisi penipuan.
ADVERTISEMENT
Kalau kamu melihat hal aneh dalam postingan teman yang menampilkan foto seperti promo produk kacamata Ray-Ban, kemungkinan besar akun Instagram temanmu itu telah mengalami peretasan.
Pakar keamanan siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, menjelaskan postingan iklan yang menawarkan produk dengan harga rendah yang dilakukan oleh bukan pemilik akun Instagram merupakan bentuk scam yang biasa dilakukan.
Ilustrasi Instagram. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Ia menegaskan ada kemungkinan besar akun Instagram yang memposting iklan tesebut sudah diretas oleh seseorang. Sehingga peretas bisa memposting hal apa pun dengan akun tersebut, tanpa diketahui oleh pemiliknya.
"Kemungkinan besar kredensialnya sudah bocor. Bisa karena mudah ditebak, sama dengan kredensial akun lain yang bocor, seperti Linkedin atau Yahoo yang bocor. Atau memang kena Trojan atau key logger sehingga kredensialnya bocor," jelas Alfons, ketika dihubungi kumparan, Minggu (24/11).
ADVERTISEMENT
Dalam postingan foto tersebut memang tampak lazim. Foto-foto datang dalam berbagai bentuk, tetapi cenderung menampilkan logo dan kacamata hitam Ray-Ban, di samping penawaran yang menggoda, seperti 'diskon 90 persen' dan 'hanya hari ini.'
Tampilan iklan kacamata Ray-Ban di Instagram Foto: istimewa
Foto tersebut juga menampilkan alamat situs web yang menjanjikan bahwa ini adalah 'resmi'. Hal ini juga diperingatkan oleh Alfons untuk tidak membuka situs dan melakukan apa yang diminta oleh iklan tersebut, karena isinya penipuan.
"Itu adalah scam. Modusnya memang memancing korban mengklik tautan dan diarahkan ke situs scam yang telah dipersiapkan. Tujuan utama phishing ini adalah mencuri akun Facebook dan Instagram," ujarnya.
Tidak hanya di Indonesia
Kejadian ini rupanya tidak menyasar pengguna Instagram di Indonesia saja. Bahkan di negara lain, modus serupa juga pernah terjadi. Dilaporkan oleh The Sun, ada banyak pengguna Instagram di Inggris, yang juga diretas dan memposting iklan kacamata Ray-Ban.
ADVERTISEMENT
"Seorang teman melihat postingan di halaman saya dan bertanya mengapa saya memposting tentang kacamata hitam Ray-Ban. Seseorang masuk ke akun saya dan memposting foto (Ray-Ban). Aku melihat posting yang sama muncul di empat akun lain yang aku ikuti juga, jadi jelas tersebar luas," jelas salah satu korban di London, Inggris.
Ilustrasi Instagram Foto: Shutterstock
Sama dengan Alfons, pakar keamanan siber di ESET, Nick FitzGerald, juga memandang peretas akun Instagram, memanfaatkan akun orang lain untuk mengiklankan barang palsu dengan tujuan penipuan.
"Ini tampaknya merupakan kelanjutan dari praktik menyalahgunakan akun media sosial yang disusupi untuk mengirim iklan palsu, atau iklan untuk barang palsu," terang Nick, seperti dikutip The Sun.
Cara mengamankan akun Instagram
Alfons menjelaskan langkah yang harus dilakukan jika akun Instagram memposting hal-hal yang tidak diinginkan, sepert iklan produk yang berujung scam. Ia menegaskan pengguna harus bertindak cepat. Seperti langkah di bawah ini.
ADVERTISEMENT
1. Logout dari akun Instagram dan semua yang terkoneksi dengannya.
2. Ubah kata sandi atau password.
3. Atur keamanan akun Instagram dengan mengaktifkan keamanan two-factor authentication.
4. Sebaiknya hapus gambar dari Feed Instagram untuk mengurangi dampak kepada pengguna yang lain.
5. Selalu gunakan aplikasi resmi, dari Google Play atau App Store. Dan download pembaruan segera setelah tersedia.
6. Gunakan password yang unik dan kompleks untuk semua akun media sosial.
7. Jangan gunakan kredensial masuk akun untuk otentifikasi pada layanan atau aplikasi pihak ketiga.
8. Jangan mengklik tautan yang mencurigakan.