Xiaomi Minta Maaf soal Flash Sale yang Dianggap Tipu-tipu

16 November 2018 17:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perusahaan teknologi asal China, Xiaomi. (Foto: Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Perusahaan teknologi asal China, Xiaomi. (Foto: Reuters)
ADVERTISEMENT
Vendor smartphone asal China Xiaomi memang hobi menggelar promo flash sale untuk menjual produk-produknya di beberapa negara, termasuk Indonesia. Dalam metode penjualan ini, perusahaan biasanya melepas produk dalam jumlah terbatas dengan durasi singkat.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, flash sale Xiaomi di Inggris mendapatkan kecaman dari para Mi Fans. Banyak pelanggan menganggap flash sale Xiaomi hanya tipuan semata demi mendapatkan klik alias 'clickbait'.
Dalam flash sale yang belum lama ini digelar di Inggris, Xiaomi menawarkan ponselnya seharga 1 poundsterling atau Rp 19.182. Tidak disebutkan seri smartphone apa yang dijual.
Tanpa berpikir panjang, para pelanggan segera memburu smartphone Xiaomi di flash sale tersebut. Sayangnya, warga Inggris justru kecewa lantaran gagal mendapatkan smartphone dengan harga yang murah meriah.
Kemarahan tersebut semakin berapi-api karena ternyata Xiaomi hanya memberi jatah dua hingga tiga unit dalam penjualan flash sale. Para pelanggan merasa tertipu dan menganggap Xiaomi telah membuat penipuan clickbait.
Xiaomi pun angkat bicara terkait isu yang baru pertama kali digelar di Inggris ini. Perusahaan meminta maaf dan berharap pelanggan bisa ikut serta lagi dalam kampanye berikutnya.
ADVERTISEMENT
"Ini adalah yang pertama di Inggris dan menarik banyak permintaan. Ini jauh melampaui apa yang kami harapkan," kata juru bicara Xiaomi seperti dikutip London Evening Standard.
"Kami meminta maaf karena banyak penggemar Xiaomi yang tidak kebagian tetapi kami berharap mereka akan mengambil bagian dalam penjualan flash sale di masa depan ketika kami mengumumkannya."
Smartphone Xiaomi Redmi Note 6 Pro. (Foto: Rangga Sanjaya/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Smartphone Xiaomi Redmi Note 6 Pro. (Foto: Rangga Sanjaya/kumparan)
Hal serupa juga dikatakan oleh Sales Manager Xiaomi di Inggris, Wilkin Lee. Dia mengatakan jika Xiaomi memiliki sistem pengundian yang khusus terkait promosi tersebut.
“Dari ribuan yang mengklik kata 'beli' secara bersamaan, maka tie-breaker pun dilakukan untuk memilih pemenang secara acak,” jelas Lee melalui laman Twitter pribadinya.
Xiaomi sendiri tidak pernah menjelaskan informasi pengundian secara jelas kepada pelanggan. Pengguna harus mengklik tautan ke persyaratan dan ketentuan untuk membaca syarat dan ketentuan penjualan.
ADVERTISEMENT
Masalah ini kemudian mendapat perhatian dari otoritas standar periklanan di Inggris (The Advertising Standards Authority/ASA), yang menyatakan konsumen harus diberitahu 'secara jelas dan tepat waktu' tentang terbatasnya ketersediaan suatu produk. Juru bicara ASA menambahkan, iklan harus memberikan informasi syarat dan ketentuan yang jelas. Jika tidak, itu akan berpotensi menjadi masalah.
“Jika iklan tidak memasukkan syarat dan ketentuan berlaku dalam kegiatan promosi, maka itu berpotensi menjadi masalah besar,” ujar juru bicara ASA kepada BBC.