Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Penyebaran virus corona terus meluas. Hingga Kamis (30/1), tercatat 170 orang di China meninggal karena terjangkit virus ini. Untuk mengantisipasi penyebaran virus telah menyerang 7.711 orang di China, sejak 26 Januari lalu penduduk China dilarang bepergian ke luar negeri.
ADVERTISEMENT
Virus corona yang terus mewabah ini tentu membuat dunia khawatir, bukan hanya penyebaran virus yang terus merajalela, tetapi juga pada sektor ekonomi pariwisata. Khususnya untuk negara-negara yang bergantung dengan pemasukan dari turis asal China, salah satunya adalah Indonesia.
Ketua Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo), Elly Hutabarat, menuturkan bahwa virus corona memang telah mempengaruhi pendapatan Indonesia dalam industri pariwisata, khususnya setelah pemerintah China memberlakukan aturan melarang warganya untuk bepergian. Diketahui ada 10 ribu agen pariwisata yang telah membatalkan kunjungan wisatanya ke Bali.
"Corona virus akan mempengaruhi income dalam industri pariwisata. Kemarin ada 10 ribu wisatawan China batal ke Bali. Kemudian, dari sini (Indonesia) ke China juga sudah dibatalkan semua," kata Elly, saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (30/1).
ADVERTISEMENT
Semenjak virus corona mengepung China sejak akhir 2019 lalu, Elly mengatakan kondisi tersebut diperkirakan akan terus mempengaruhi pertumbuhan ekonomi pariwisata Indonesia. Meski begitu, ia optimis bahwa pertumbuhan ekonomi pariwisata di Indonesia akan kembali meningkat setelah China berhasil menangani virus mematikan yang menyerang negaranya.
"Saya rasa misalnya kalau virusnya sudah selesai dan ditangani kita (pariwisata) akan tumbuh dengan baik. Tapi, saat ini kita sedang bergantung pada China dan WHO, serta menunggu berapa lama mereka bisa menghilangkan penyakit ini," tutur Ell
Pada tahun 2019, Indonesia telah menerima kedatangan wisatawan mancanegara asal China sebanyak 1,16 juta orang. Jumlah tersebut meningkat 5,22 persen dari tahun sebelumnya.
Beberapa waktu lalu hal serupa juga dialami oleh Kamome, layanan agen perjalanan pariwisata di Jepang, juga mengungkapkan bahwa pihaknya telah menerima setidaknya 20 ribu pembatalan tur wisata ke Jepang dari agen perjalanan di China.
ADVERTISEMENT