2 Hari Uji Coba Dibuka Kembali, Candi Prambanan Dikunjungi 643 Wisatawan

21 September 2021 10:35 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Umat Hindu melakukan pradaksina atau berjalan mengitari Candi Prambanan di Sleman, DI Yogyakarta, Sabtu (13/3).  Foto: Hendra Nurdiyansyah/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Umat Hindu melakukan pradaksina atau berjalan mengitari Candi Prambanan di Sleman, DI Yogyakarta, Sabtu (13/3). Foto: Hendra Nurdiyansyah/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Taman Wisata Candi Prambanan di perbatasan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), menjadi salah satu tempat wisata di Jawa Tengah yang kembali sejak Sabtu (18/9). Selama dua hari uji coba, destinasi wisata tersebut telah dikunjungi oleh 643 wisatawan.
ADVERTISEMENT
"Memang kunjungan wisatawan ke Candi Prambanan belum banyak, selama dua hari uji coba tercatat ada sebanyak 643 wisatawan yang berkunjung," kata General Manager Taman Wisata Candi Prambanan Putro Lelono, seperti dikutip dari Antara.
Menurut dia, berdasarkan catatan tiket masuk, jumlah pengunjung pada Sabtu (18/9) mencapai 249 wisatawan. Sedangkan pada Minggu (19/9), tempat wisata itu dikunjungi 394 wisatawan. Lelono menyebut banyak wisatawan yang tak berhasil lolos dalam proses skrining menggunakan prosedur terbaru.
"Jumlah wisatawan tersebut merupakan mereka yang memenuhi persyaratan, yakni lolos skrining aplikasi PeduliLindungi, sebagai syarat utama wisatawan masuk ke Taman Wisata Candi Prambanan," katanya.
Wisatawan mengunjungi kompleks Taman Wisata Candi (TWC) Prambanan di Sleman, DI Yogyakarta, Rabu (1/7/2020). Foto: Hendra Nurdiyansyah/ANTARA FOTO
Selain wisatawan yang tidak lolos atau belum memiliki aplikasi PeduliLindungi, Lelono juga menyebut banyak wisatawan yang gagal mengunjungi Candi prambanan karena melewati batas usia yang ditentukan. Berdasarkan aturan kunjungan tempat wisata selama penerapan PPKM, wisatawan di bawah usia 12 tahun dan di atas 70 tahun belum diizinkan masuk ke area tempat wisata.
ADVERTISEMENT
"Ada pengunjung yang membawa anak-anak di bawah 12 tahun, kami terpaksa tidak mengizinkan masuk. Akhirnya rombongan keluarga yang hendak berwisata membatalkan kunjungan ke Candi Prambanan," ujar Lelono.
Sebelumnya, pada Jumat (17/9) PT Taman Wisata Candi (PT TWC) Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (Persero) melakukan uji coba pembukaan dengan penerapan protokol kesehatan ketat serta penggunaan aplikasi PeduliLindungi di Taman Wisata Candi (TWC) Candi Prambanan.
"Uji coba dilakukan menyusul terpilihnya dua destinasi yang dikelola PT TWC, yakni Taman Wisata Candi Borobudur dan Taman Wisata Candi Prambanan sebagai tempat wisata yang diizinkan melakukan uji coba penerapan protokol kesehatan dan penggunaan aplikasi PeduliLindungi," kata Direktur Utama PT TWC Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, Edy Setijono.
ADVERTISEMENT
Petugas membersihkan kawasan Taman Wisata Candi Prambanan, Sleman, DI Yogyakarta, Selasa (2/6/2020). Foto: Hendra Nurdiyansyah/ANTARA FOTO
PT TWC sebagai BUMN pengelola destinasi wisata berbasis cagar budaya berkomitmen menerapkan standar yang telah ditentukan oleh pemerintah pusat sesuai dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 39 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 4, Level 3, dan Level 2 Corona Virus Disease 2019 di Wilayah Jawa dan Bali.
Edy mengatakan bahwa pengelola destinasi harus mengubah paradigma wisata di masa kenormalan baru ini. Aturan tentang penerapan protokol kesehatan harus dijalankan secara profesional.
"Kita perlu menyamakan persepsi, bahwa yang kita lakukan hari ini adalah uji coba. Tujuan utamanya bukan mendapatkan pengunjung sebanyak-banyaknya, namun memastikan protokol kesehatan ditaati dengan ketegasan dari pengelola. Kami berharap pandangan yang sama untuk menyelesaikan pandemi ini," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, PT TWC juga telah memperoleh sertifikasi CHSE dari Kemenparekraf di 46 poin atraksi dan destinasi di dalam kawasan wisata yang dikelola, vaksinasi seluruh karyawan serta Standard Operational Procedure (SOP) yang diterapkan secara profesional.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona).