3.610 Penumpang Internasional Gunakan Bandara Komodo per September 2024

15 Oktober 2024 12:00 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bandara Internasional Komodo. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Bandara Internasional Komodo. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Bandar Udara Internasional Komodo mencatat jumlah penumpang internasional yang datang dan terbang dari bandara tersebut. Per bulan September 2024, tercatat sebanyak 3.610 penumpang menggunakan penerbangan internasional dengan rute Kuala Lumpur-Labuan Bajo.
ADVERTISEMENT
Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Komodo Labuan Bajo, Ceppy Triono, mengatakan jika dilihat dari jumlah penumpang yang datang dan berangkat dari Bandar Udara Internasional Komodo, keduanya tidak memiliki perbedaan yang signifikan.
"Penumpang internasional yang datang sebanyak 1.817 orang dan yang berangkat 1.793 orang, jadi total sebanyak 3.610 penumpang untuk bulan September 2024," kata Ceppy Triono seperti dikutip Antara, Selasa (15/10).
Wisatawan yang tiba di Bandara Komodo langsung mendapat pengawalan aparat, Selasa (2/8/2022). Foto: Badan Otorita Pelaksana Labuan Bajo Flores (BOPLBF)
Ia menambahkan, adapun penerbangan internasional perdana telah dimulai pada 3 September 2024 dengan jadwal penerbangan tiga kali dalam satu minggu yakni pada hari Selasa, Kamis dan Sabtu.
Lebih lanjut, pada 1-14 Oktober 2024 jumlah penumpang yang menggunakan penerbangan internasional tercatat sebanyak 1.776 orang penumpang dengan rincian sebanyak 908 orang penumpang dari Kuala Lumpur dan sebanyak 8.068 orang berangkat dari Labuan Bajo ke Kuala Lumpur.
ADVERTISEMENT
"Kemungkinan jumlah penumpang pada bulan September dan Oktober ini sama, karena keterisian bagus yakni di atas 80 persen dengan penerbangan tiga kali seminggu," katanya.

Wisatawan Asing yang Tiba di Labuan Bajo

Bandara Internasional Komodo. Foto: Shutterstock
Ia juga menjelaskan para penumpang yang tiba di Labuan Bajo merupakan wisatawan asing dari berbagai negara yang ingin menikmati keindahan destinasi wisata di Labuan Bajo, Flores.
Jika tingkat keterisian penumpang dalam pesawat mencapai 90 persen, Ceppy Triono meyakini pihak maskapai penerbangan akan menambah jumlah penerbangan ke Labuan Bajo karena wisatawan yang hendak ke Labuan Bajo berasal dari berbagai negara yang menggunakan rute penerbangan Kuala Lumpur-Labuan Bajo.
"Kuala Lumpur kan sentral kepariwisataan negara Malaysia, jadi di sana ada banyak turis-turis kota yang ingin lihat Twin Tower (Menara Petronas), dari sini mereka bisa memperpanjang wisata ke Labuan Bajo," katanya.
Bandara Internasional Komodo. Foto: Shutter Stock
Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), Frans Teguh, mengatakan penerbangan internasional perdana maskapai AirAsia rute Kuala Lumpur-Labuan Bajo merupakan wujud komitmen semua pihak untuk meningkatkan dan memperluas konektivitas pasar industri pariwisata.
ADVERTISEMENT
"Ini adalah wujud nyata dari komitmen kita bersama baik pemerintah maupun industri transportasi untuk mempermudah aksesibilitas dan mendorong pertumbuhan kunjungan wisatawan internasional ke Labuan Bajo dan daerah lain di sekitarnya," katanya.
Bupati Manggarai Barat Bapak Drs. Agustinus Ch. Dula (Kelima dari kanan) bersama Wakil Bupati Manggarai Barat Ibu Drh. Maria Geong (Keempat dari kanan) bersama Kepala Bandara Internasional Komodo Bapak Ir. Ketut Gunarsa (Keenam dari kiri) dan Head of Government Relations AirAsia Indonesia Bapak Eddy Krismeidi (Keenam dari kanan) pada perayaan penerbangan perdana rute terbaru AirAsia Bali - Labuan Bajo. Foto: Dok. AirAsia
Maskapai AirAsia membuka rute penerbangan internasional baru Kuala Lumpur-Labuan Bajo pada 3 September 2024.
Rute ini menjadi penerbangan internasional pertama yang menghubungkan secara langsung Kuala Lumpur dan Labuan Bajo yang merupakan salah satu Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) di Indonesia.
Frans Teguh berharap adanya penerbangan langsung ini dapat meningkatkan jumlah kunjungan dan memberikan kesempatan bagi lebih banyak orang untuk menikmati keindahan alam serta keunikan budaya di Labuan Bajo, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Konektivitas yang lebih baik akan membuka lebih banyak peluang bagi pelaku industri pariwisata lokal, menciptakan lapangan kerja, serta berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah," katanya.
ADVERTISEMENT