Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
4 Fakta Dataran Tinggi Dieng yang Harus Kamu Tahu
21 Desember 2017 10:09 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB

ADVERTISEMENT
Dataran Tinggi Dieng punya banyak destinasi wisata yang bisa kamu jelajahi. Kamu bisa melihat keindahan sunset di Gunung Sikunir, menyaksikan fenomena Telaga Warna, mencicipi telur rebus kawah di Kawah Sikidang hingga mendaki Gunung Prau.
ADVERTISEMENT
Pesona destinasi wisata inilah yang membuat susah rasanya menamatkan spot-spot cantik di kawasan Dieng hanya dalam sekali kunjungan. Untuk itu, sebelum merencanakan perjalanan ke ‘tanah para dewa’ ini, ketahui dulu fakta unik yang dimiliki Dieng.
Apa saja? Berikut 4 fakta Dataran Tinggi Dieng yang berhasil dirangkum kumparan (kumparan.com):
1. Daun-Daun Diselimuti Salju

Pada musim kemarau, tepatnya pada bulan Juli-Agustus, temperatur di kawasan Dieng sangat menusuk tulang. Ya, karena berada di ketinggian 2000 meter di atas permukaan laut, suhu di Dieng bisa sangat rendah.
Pada pagi hari, suhu bisa turun hingga -1 derajat celcius dan naik menjadi 10-15 derajat celcius pada siang hari. Saking dinginnya, saat pagi hari kamu bisa menemukan embun beku pada dedaunan yang disebut oleh penduduk lokal sebagai bun upas.
ADVERTISEMENT
Daun-daunan tampak diselimuti butiran salju hingga setebal 0,5 cm.Bun upas juga disebut embun beracun karena bisa membunuh tanaman komoditas.
2. Punya Desa Tertinggi di Pulau Jawa

Desa itu adalah Desa Sembungan, terletak di ketinggian 2306 meter di atas permukaan laut. Dihuni lebih dari 1300 jiwa, desa itu dipercaya sebagai desa induk di kawasan Dieng. Sebelum akhirnya, warga menyebar dan membentuk desa-desa lain.
Jika kamu berencana ke Gunung Sikunir untuk mencari golden sunset, kamu akan melewati desa ini. Desa Sembungan berjarak sekitar 7 kilometer dari pusat wisata Dieng. Yang menarik, kamu akan dengan mudahnya menemukan kebun buah carica di Desa Sembungan.
3. Ditumbuhi Buah Carica Khas Dieng

Carica atau yang juga dikenal sebagai pepaya gunung sulit ditemukan di tempat lain, selain di kawasan Dieng dan Pegunungan Andes, Amerika Selatan. Carica hanya bisa tumbuh di ketinggian 1500-3000 meter di atas permukaan laut. Buah yang besarnya seukuran mangga itu memang berasal dari Pegunungan Andes.
ADVERTISEMENT
Konon Carica dibawa ke Dieng oleh pemerintah kolonial Belanda menjelang Perang Dunia II. Penduduk Dieng mengolah carica menjadi manisaan, keripik, dodol, dan sirup. Rasa carica mirip dengan papaya saat sudah matang.
4. Ditumbuhi Purwaceng Peningkat Gairah Seksual

Tanaman ini memang mirip gingseng dari Tiongkok, namun karena tumbuh di Jawa disebut lah sebagai gingseng Jawa atau purwaceng. Purwaceng sebenarnya bisa ditumbuhi di seluruh wilayah dataran tinggi Jawa. Namun habitat lainnya rusak sehingga hanya di Dienglah yang bertahan.
Purwaceng biasanya diolah menjadi bubuk untuk kemudian dicampur ke dalam kopi. Khasiat purwaceng yang terkenal adalah untuk meningkatkan gairah seksual. Selain itu, purwaceng juga dapat melancarkan buang air kecil dan peredaran darah.