5 Fakta Unik Diwali, Festival Cahaya yang Jadi Perayaan Penting di India

22 Oktober 2022 8:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi perayaan Diwali. Foto: phive/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perayaan Diwali. Foto: phive/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Diwali atau yang dikenal pula dengan Deepawali, Deepavali, atau Dipavali, menjadi salah satu perayaan terpenting bagi pemeluk agama Hindu di India. Perayaan tersebut rutin digelar setiap tahunnya menjelang bulan Oktober hingga November (menurut kalender Caka Hindu).
ADVERTISEMENT
Tradisi perayaan festival cahaya ini dilakukan oleh masyarakat penganut Hindu, Jainisme, dan Sikhisme di India. Selain memiliki makna penting, ada sejumlah fakta unik terkait peringatan hari besar keagamaan ini.
Apa saja? Yuk, simak ulasannya.

1. Perayaan Kemenangan Kebaikan atas Keburukan

Ilustrasi perayaan Diwali. Foto: Snehal Jeevan Pailkar/Shutterstock
Diwali adalah perayaan kemenangan kebaikan (dharma) atas keburukan (adharma). Kebaikan dilambangkan dengan cahaya, sedangkan kejahatan digambarkan dengan kegelapan. Karena itulah, perayaan ini identik dengan lampu dan cahaya.
Ciri khas dari perayaan ini adalah gemerlapnya cahaya yang menjadi perlambangan suka-cita, sekaligus harapan bagi kehidupan dan manusia. Hari Diwali kerap pula identik dengan Festival Cahaya.
Perayaan ini diramaikan dengan kegembiraan, termasuk menyalakan berbagai sumber penerangan, dari lampu tradisional atau diya, lampu warna-warni, lampion, lilin, bahkan kembang api. Selama perayaan Diwali, seluruh kuil, rumah, toko, gedung kantor, dan berbagai bangunan lainnya diterangi dengan cerah.
ADVERTISEMENT

2. Hari Besar umat Hindu

Ilustrasi perayaan Diwali. Foto: phive/Shutterstock
Sama seperti hari besar lainnya, Diwali juga dirayakan dengan meriah.
Semua orang menyebarkan kebahagiaan dengan memakai pakaian baru, berbagi makanan atau permen, dan banyak kegiatan menyenangkan lainnya.
Diwali kini juga dianggap sebagai festival budaya dan dirayakan secara meriah di berbagai negara dengan penganut agama Hindu minoritas. Inggris adalah salah satunya. Kota Leicester, Inggris, kerap menjadi tuan rumah perayaan Diwali terbesar di luar India.

3. Tradisi Berbagi Permen

Ilustrasi keluarga India yang tengah merayakan Diwali. Foto: StockImageFactory.com/Shutterstock
Berbagi permen merupakan salah satu tradisi unik yang hadir dalam perayaan Diwali. Berbagi mithai atau makanan manis seperti permen dilakukan antara tetangga, keluarga atau kerabat.
Mirip haloween, mereka akan saling membagikan permen yang biasanya terdiri dari makanan manis klasik India, seperti lado, barfis, pedas, dan jalebis. Namun, kudapan manis lainnya seperti cokelat juga bisa diberikan sebagai hadiah.
ADVERTISEMENT
Hanya saja perbedaannya, mereka tidak akan mengucapkan trick or treat, ya!

4. Perayaan kembalinya Dewa Rama dan Dewi Sinta ke Ayodhya

Ilustrasi pernikahan di India. Foto: Photo Spirit/Shutterstock
Kental dengan mitologi Hindu, Diwali erat kaitannya dengan kisah kembalinya Dewa Rama dan istrinya Dewi Sinta Devi dan saudara laki-lakinya yaitu Laksamana.
Mereka kembali ke negara asalnya, Ayodhya, setelah tinggal di pengasingan selama 14 tahun.
Dalam mitologi lain disebutkan perayaan Diwali juga dianggap menandai peristiwa kemenangan Dewa Krisna yang berhasil membunuh setan Narakasura, yang memerintah Pragjyotishapura. Ia berhasil membebaskan rakyatnya yang hidup dalam ketakutan.

5. Dirayakan 5 Hari Berturut-turut

Festival Diwali yang meriah di Trafalgar Square. Foto: REUTERS/Henry Nicholls
Diwali biasanya berlangsung selama lima hari berturut-turut dan diisi dengan beragam perayaan. Ada Dhanatrayodashi, Naraka Chaturdashi, Lakshmi Puja, Bali Pratipada, dan Govardhan Puja, serta Yama Dwitiya atau Bhaiduj.
ADVERTISEMENT
Hari pertama festival Diwali dinamakan Vasu Daras yang diperuntukkan bagi hewan suci umat Hindu, yakni sapi. Hari kedua yaitu Dhan Teras dianggap sebagai hari paling baik untuk membeli benda berharga seperti emas dan perak. Ini juga merupakan hari di mana masyarakat memperingati munculnya Dewa Dhanvantari dari samudera.
Hari ketiga disebut Naraka Chaturdashi untuk memperingati momen Dewa Krisna membunuh raksasa Narakasura. Peristiwa ini menjadi puncak Diwali dan diisi dengan membuat Rangoli atau seni melukis.
Hari keempat adalah Laksmi Puja. Di hari ini masyarakat memberikan pemujaan pada Dewi Laksmi (pembawa kesejahteraan) dan Dewa Ganesha (pembawa keberuntungan).
Terakhir ada perayaan Bali Pratipada untuk merayakan kemenangan Dewa Krisna. Di mana Dewa Krisna menyelamatkan rakyat dan sapi dari bencana banjir dan membawa mereka ke Bukit Govadhana.
ADVERTISEMENT