news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

5 Tradisi Rayakan Tahun Baru Paling Nyeleneh di Dunia

29 Desember 2020 7:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para pengunjung merayakan Malam Tahun Baru di Times Square di Manhattan, New York City, AS. Foto: REUTERS/Jeenah Moon
zoom-in-whitePerbesar
Para pengunjung merayakan Malam Tahun Baru di Times Square di Manhattan, New York City, AS. Foto: REUTERS/Jeenah Moon
ADVERTISEMENT
Tahun Baru 2021 segera menyambut dunia. Setiap negara memiliki cara tersendiri untuk merayakan malam pergantian tahun. Tradisi ini biasanya menjadi salah satu kegiatan yang wajib dilakukan agar Tahun Baru terasa lebih nikmat dan tak terlupakan.
ADVERTISEMENT
Pesta kembang api dan suasana riuh dengan penampilan pertunjukan musik hanya segelintir kemeriahan perayaan malam Tahun Baru. Ada banyak hal terjadi saat perayaan Tahun Baru di berbagai penjuru dunia. Berbagai tradisi dilakukan sesuai dengan kebudayaan masing-masing di negara.
Berikut ini daftar negara di dunia yang memiliki cara aneh dalam merayakan malam Tahun Baru.

1. Mengecat merah pintu depan rumah, China

Ilustrasi Pintu Foto: Dok. Shutterstock
Merah adalah salah satu warna yang begitu erat dengan tradisi masyarakat China. Bagi mereka, warna itu melambangkan kesejahteraan, kekuatan, dan keberuntungan. Maka jangan heran kalau menjelang Tahun Baru pintu-pintu rumah di China dicat berwarna merah.
Tradisi turun-temurun itu biasa digelar saat Imlek, tahun baru dalam penanggalan Tionghoa. Konon, warna merah dapat mengusir Nian, sejenis makhluk buas yang keluar menjelang pergantian tahun. Hingga kini, mengecat pintu dengan warna merah masih lazim dilakukan mereka.
ADVERTISEMENT
Nggak hanya mengecat warna merah, sebelumnya warga Tionghoa juga punya tradisi membersihkan rumah sehari sebelum perayaan. Ini berfungsi menghalau nasib buruk selama setahun sebelumnya sekaligus menjadi bentuk kesiapan menyambut keberuntungan baru.

2. Lempar piring, Denmarak

Ilustrasi piring seusai dicuci Foto: dok.pixabay.com
Tepat saat malam pergantian tahun, masyarakat Denmark memiliki tradisi memecahkan piring atau kaca ke tembok atau pintu. Pecahan piring atau kaca diyakini bisa membawa keberuntungan.
Pemilik rumah akan menyediakan piring yang sudah tidak terpakai untuk dilemparkan ke tembok atau pintu. Semakin tinggi tumpukan pecahan piring (beling) di depan pintu atau tembok, mengindikasikan kamu orang yang cukup dikenal.
Selain tradisi melempar pecahan piring, Denmark juga memiliki tradisi lain saat merayakan Tahun Baru. Tepat pukul 00.00 pada 1 Januari, akan ada banyak orang melompat dari kursi untuk melambangkan mereka telah sampai di tahun baru.
ADVERTISEMENT

3. Celana dalam warna-warni, Meksiko

Ilustrasi celana dalam. Foto: Flickr
Kawasan Amerika Tengah juga tak ketinggalan menghadirkan cerita menarik dari perayaan Tahun Baru. Tepatnya di Meksiko, ada perayaan unik pada Tahun Baru, yaitu dengan menghadirkan atau menjual beberapa celana dalam wanita yang berwarna warni.
Pada malam Tahun Baru ini, para wanita di Meksiko memang akan secara khusus memilih dan membeli celana dalam dengan warna-warna yang cerah untuk dikenakannya. Setiap warna yang mereka pilih nantinya akan mempunyai arti tersendiri di tahun yang baru.
Seperti warna merah yang memiliki arti kehidupan cinta yang berjalan lancar. Atau warna kuning yang berarti akan mendapatkan kekayaan. Sedangkan warna putih sendiri mencerminkan kesehatan.

4. Membunyikan lonceng 108 kali, Jepang

Lonceng hiasan pohon Natal di toko Pasar Asemka Foto: Rivi Satrianegara/kumparan
Masyarakat Jepang mempunyai tradisi unik ketika merayakan Tahun Baru yang bernama 'Joya no Kane'. Upacara tradisional ini dilakukan dengan membunyikan lonceng sebanyak 108 kali yang diyakini untuk mengusir kejahatan dan dosa manusia.
ADVERTISEMENT
Joya no Kane adalah festival perayaan Tahun Baru terbesar dan termeriah yang ada di Jepang. Dalam festival Joya no Kane, para pendeta Buddha bersama-sama akan memukul lonceng sebanyak 108 kali.
Menurut kepercayaan Buddha, angka 108 adalah jumlah roh jahat yang hidup dan bumi. Dengan membunyikan lonceng kuil sebanyak 108 kali mereka percaya roh-roh jahat akan terusir dari kehidupan manusia selama satu tahun ke depan.
Dalam tradisi Joya no Kane ini lonceng akan dibunyikan sebanyak 107 kali, yang mulai pukul 22.00 dan 23.00 waktu setempat pada tanggal 31 Desember. Setelah pergantian tahun, lonceng akan kembali dibunyikan 1 kali lagi untuk menggenapi jumlah 108.

5. Makan 12 anggur, Spanyol

Ilustrasi panen anggur. Foto: Pixabay
Masyarakat Spanyol meyakini mengonsumsi 12 buah anggur saat tengah malam Tahun Baru bisa menangkal nasib buruk. Tradisi yang dikenal dengan sebutan 'Las doce uvas de la buena suerte' ini dilakukan 12 detik sebelum memasuki pukul 00.00 waktu setempat. Setiap detik seseorang akan makan satu buah anggur pada setiap dentang waktu.
ADVERTISEMENT
Jika gagal makan 12 anggur, maka kamu akan dianggap sial. Untuk setiap anggur yang dimakan mewakili keberuntungan yang akan diperoleh pada setiap bulan di tahun yang akan datang. Selain di Spanyol, tradisi serupa juga bisa ditemui di Chile dan Denmark.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona).