5 Urban Legend Paling Seram untuk Temani Malam Halloween Kamu

31 Oktober 2019 17:56 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung Lawang Sewu, Semarang Foto: Ema Fitriyani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gedung Lawang Sewu, Semarang Foto: Ema Fitriyani/kumparan
ADVERTISEMENT
Malam Halloween menjadi malam yang paling dinanti di berbagai negara di belahan dunia. Di Amerika dan Eropa, Halloween bahkan dirayakan secara meriah. Tamu-tamu akan datang menggunakan kostum terseram atau mengenakan pakaian figur favorit mereka untuk berpesta.
ADVERTISEMENT
Puncak acara Halloween merupakan bagian yang paling ditunggu-tunggu karena seluruh tamu akan berbagi cerita seram yang pernah mereka alami atau dengar. Saking serunya, masyarakat Indonesia bahkan melakukan acara serupa untuk merayakan malam perayaan untuk mengenang orang-orang yang telah meninggal tersebut.
Untuk menemani malam Halloween kamu, kali ini kumparan telah merangkum lima urban legend dari lima negara yang berbeda. Bagi kamu yang merasa pemberani, kamu bisa traveling ke negara tempat urban legend ini berasal dan mencari tahu kebenarannya. Ingin tahu apa saja? Simak ulasannya.
1. Bus Berhantu Fragrant Hills- Beijing, China
Bus bernomor 320 tujuan Fragrant Hills, Beijing. Foto: Indra Fauzi/kumparan
Dilansir That's Mags, pada 14 November 1995, seorang pria muda tengah menunggu bus terakhir menuju Fragrant Hills di Beijing. Setelah lama menunggu, ia akhirnya menemukan sebuah bus bernomor 320 yang melaju kencang dan hampir saja melampauinya. Namun untungnya, kondektur bus itu masih sempat meminta agar sang supir menghentikan mobil dan memberikan tumpangan.
ADVERTISEMENT
Ketika pria muda itu naik ke atas bus, dia menemukan tiga orang penumpang berwajah pucat dan mengenakan jubah Dinasti Qing serta seorang wanita tua. Salah satu di antara pria itu berambut panjang dan kusut. Ketiga penumpang pria itu juga tidak berbicara satu sama lain. Sepanjang perjalanan, mereka duduk membisu dan turun di tujuan mereka masing-masing.
Pria muda yang sedari awal merasa aneh dengan kondisi bus tiba-tiba dikagetkan dengan teriakan penumpang wanita yang menuduhnya mencopet. Walau telah menjelaskan dengan baik, wanita tua itu seakan tak peduli dan minta agar mereka berdua segera turun supaya bisa pergi menuju kantor polisi. Dengan perasaan marah dan bingung, pria muda itu memutuskan turun.
ADVERTISEMENT
Perasaan bingung itu makin menjadi ketika menyadari bahwa ia dan sang wanita turun di jalanan gelap tanpa ada kantor polisi di sekitarnya. Setelah turun, wanita itu menjelaskan bahwa ia melihat sendiri dengan mata kepalanya bahwa para penumpang bus yang mengenakan jubah tak memiliki kaki. Wanita itu menyadarinya ketika angin berhembus di dalam mobil.
Itu sebabnya, ia bersikeras mengajak pria itu untuk turun dari bus bersamanya. Keesokan harinya, beredarlah kabar bahwa bus jurusan Fragrant Hills bernomor 32 itu telah hilang. Ketika bus tersebut ditemukan, hanya ada mayat pengemudi, kondektur, dan seorang lelaki tak dikenal berambut kusut. Versi lainnya mengatakan bahwa tangki bus ditemukan penuh darah.
2. Hantu di Fine Arts Museum - Vietnam
Fine Art Museum di Vietnam. Foto: Indra Fauzi/kumparan
Hui Bon Hua adalah seorang imigran keturunan Tionghoa yang bermigrasi ke Vietnam pada era kolonial. Untuk melanjutkan hidup dan memenuhi kebutuhannya, Hui mengumpulkan sampah untuk dijual kembali. Karena pekerjaannya mencari sampah dan barang bekas, ia kerap mendapatkan barang antik yang bernilai mahal.
ADVERTISEMENT
Benda-benda mahal tersebut ia jual dan kemudian usahanya pun berkembang sehingga menghasilkan untung besar. Hua yang telah mapan akhirnya menikah dan memiliki banyak anak laki-laki serta seorang anak perempuan. Konon, anak perempuannya merupakan anak yang sangat cantik dan memiliki kulit yang cerah dan bersih.
Suatu kali, anak perempuannya terkena kusta. Kulitnya pun berubah menjadi sangat mengerikan. Hua memutuskan untuk mengarantina sang anak di sebuah kamar.
Kamar tak boleh dibuka, bahkan untuk memberikan ia makan saja, harus menggunakan lubang kecil di pintunya. Karena sedih, sang anak sering menangis sambil berteriak, hingga akhirnya meninggal.
Menurut kabar yang beredar, hingga kini masih sering terderngar suara rintihan anak perempuan itu di malam hari. Penduduk sekitar bahkan sering melihat bayangannya mondar-mandir di jendela dan koridor.
ADVERTISEMENT
Hingga kini, bangunan tua yang menjadi rumah Hua dan ruang karantina sang anak masih berdiri. Bangunan itu kini dikenal sebagai Fine Art Museum.
3. Mae Nak Phra Khanong - Bangkok, Thailand
Dulu, jauh sebelum Bangkok dikenal sebagai surga belanja dan destinasi wisata murah meriah, ibu kota Negeri Gajah Putih ini populer dikenal sebagai Venice of the East karena ada banyak saluran air dan kanal yang menembus kota.
Konon, di tepi perairannya, hiduplah sepasang suami istri. Pasangan ini hidup bahagia pada abad ke-19 hingga suatu hari, sang suami, Mak, mesti pergi berperang.
Tugas membela negara mesti dilaksanakan Mak meski mesti meninggalkan sang istri, Nak, yang tengah hamil. Hingga tiba saatnya bagi Nak untuk melahirkan. Ia pun bersalin tanpa didampingi sang suami. Namun malang, Nak malah meninggal saat melahirkan bersama sang putra karena komplikasi.
ADVERTISEMENT
Masyarakat setempat percaya bahwa Nak menolak menyeberang ke alam baka karena rasa cintanya yang kuat pada sang suami. Ia kemudian menjadi hantu. Mak yang kembali setelah perang berakhir tidak menyadari perubahan tersebut. Semua omongan tetangga yang memperingatkannya bahwa sang istri telah mati tak diindahkan. Nak pun berusaha keras agar sang suami tak tahu.
Hingga akhirnya suatu hari, Nak tak sengaja menjatuhkan jeruk nipis. Wanita itu kemudian berusaha untuk mengambil jeruk nipis yang jauh dari jangkauannya dengan memanjangkan tangannya. Ia tidak menyadari bahwa sang suami melihat kejadian tersebut. Mak yang kaget kemudian berlari ke kampung terdekat dan meminta pertolongan biarawan.
Ada kabar yang mengatakan bahwa roh Nak saat ini telah disimpan di sebuah patung. Untuk melihatnya secara langsung, kamu bisa menyambangi Bangkok dan mengunjunginya di Kuil Mae Nak yang berlokasi di Maha But Temple. Konon, di dalam kuil ini, Nak bisa mengabulkan permintaan pengunjungnya, kecuali soal kehamilan dan kesuburan.
ADVERTISEMENT
4. El Silbon - Venezuela dan Kolombia
El Silbon yang membawa tulang ayahnya. Foto: Indra Fauzi/kumparan
Di Venezuela dan Kolombia terdapat kisah horor bertajuk El Silbon. El Silbon adalah makhluk terkutuk yang berkeliaran sambil membawa sekantong tulang. Konon, makhluk itu adalah seorang anak yang dikutuk oleh kakeknya. Sebelum dikutuk, anak itu dicambuk oleh sang kakek. Luka-luka bekas cambukannya kemudian digosok dengan menggunakan cabai dan lemon.
Seram sekali, kan. Eits, sebelum kamu menyalahkan sang kakek, kamu harus tahu alasannya. Anak kecil itu kedapatan membunuh ayahnya dan mengeluarkan usus sang ayah untuk dimasak oleh ibunya karena marah. Sebagai anak yang suka menuntut, anak itu merasa tak puas karena sang ayah tak bisa mendapatkan daging rusa untuknya.
Karena kejahatannya, anak itu dikutuk dan diusir dari rumah sambil membawa sebuah tas penuh tulang belulang ayahnya. Kakeknya yang murka bahkan melepaskan anjing-anjing ganas untuk menghabisi anak tersebut. Ketika ia meninggal, ia kemudian bangkit kembali sebagai El Silbon.
ADVERTISEMENT
Menurut kepercayaan masyarakat setempat, El Silbon masih berkeliaran, bersiul, dan berjalan memasuki rumah tanpa ada yang memperhatikan. Ia akan meletakkan tasnya di lantai dan menghitug tulang-tulang di dalamnya.
Jika ia pergi tanpa ada yang menyadarinya, berarti anggota keluarga di rumah itu akan mati. Tapi apabila ada anggota keluarga yang melihatnya, El Silbon akan merubah nasib buruk jadi keberuntungan.
5. Lawang Sewu - Semarang, Indonesia
Bentuk atas Lawang Sewu di Semarang Foto: Helinsa Rasputri/kumparan
Bangunan bergaya art deco di Kota Lumpia ini dikenal sebagai destinasi wisata sekaligus ikon penting. Sesuai dengan namanya, Lawang Sewu yang berarti pintu seribu memiliki banyak pintu di dalam bangunannya, walaupun sebenarnya jumlah keseluruhan pintu itu tak sampai seribu.
Didirikan selama tiga tahun sejak tahun 1904, Lawang Sewu punya sejuta kisah. Awalnya Lawang Sewu dibangun untuk menjadi kantor kereta api milik Belanda, Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS). Hingga akhirnya ketika Jepang menguasai Indonesia pada 1942, bangunan ini berpindah tangan. Di bawah pemerintahan Jepang, ruang bawah tanah Lawang Sewu dijadikan sebagai saluran pembuangan air serta penjara bawah tanah.
Lawang Sewu yang menawan saat malam hari dan sarat dengan cerita mistisnya. Foto: Eka Situmorang
Penjara bawah tanah dibagi menjadi dua, penjara berdiri dan jongkok. Walau berbeda cara penahanannya, seluruh tawanan diperlakukan sama saja. Orang-orang dimasukkan dalam jumlah banyak ke dalam satu ruangan melebihi kapasitasnya. Hingga akhirnya mereka mati akibat kekurangan oksigen, terhimpit, dan kurang gizi.
ADVERTISEMENT
Ada banyak kisah horor di Lawang Sewu. Kabarnya, ketika malam hari dan suasana tengah sepi, kamu bisa mendengar suara jerit kesakitan tentara Belanda yang dibantai tentara Jepang dari sebuah sumur tua. Lalu ada pula penampakan noni Belanda. Sehingga wajar saja, beberapa tahun silam, Lawang Sewu kerap dijadikan sebagai wisata mistis dan sering dikunjungi untuk uji nyali.
Ups, hati-hati saat membacanya. Karena ini bukan cuma malam Halloween tapi juga malam Jumat. Siapa tahu kamu tak sendirian.