7 Tips Mengajukan Visa Schengen ke Eropa agar Disetujui dan Selesai Tepat Waktu

27 Oktober 2023 18:02 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi traveler bahagia yang traveling dengan smartphone. Foto: Tom Wang/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi traveler bahagia yang traveling dengan smartphone. Foto: Tom Wang/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Eropa masih menjadi salah satu destinasi favorit turis Indonesia untuk menghabiskan liburan. Selain destinasi yang beragam, negara-negara empat musim tentu memiliki pesonanya tersendiri di setiap musimnya.
ADVERTISEMENT
Saat memutuskan untuk liburan ke Eropa, tentu ada banyak hal yang harus kamu siapkan. Selain bujet atau biaya liburan, kamu juga perlu mengajukan visa Schengen yang diterbitkan setidaknya 10 tahun terakhir.
Kelengkapan dokumen untuk traveling ke Eropa Foto: Shutter Stock
Ya, tanpa visa Schengen kamu tentunya tak bisa mengunjungi negara yang ingin kamu sambangi. Visa Schengen adalah visa untuk memasuki negara-negera di Eropa mulai dari Belgia, Denmark, Estonia, Finlandia, Prancis, Islandia, Italia, Yunani, Austria dan sebagainya.
Untuk membuat visa Schengen kamu memerlukan waktu sekitar 15-21 hari, namun tidak ada yang tahu pasti apakah kamu bisa mendapatkanya sebelum keberangkatan. Sebab, tingkat penerimaan aplikasi visa bisa berbeda-beda setiap waktunya.
Meski demikian, jangan berkecil hati, sebab ada beberapa tips atau trik agar visa Schengen bisa selesai tepat waktu. Lantas apa saja tipsnya? Yuk simak ulasannya seperti dilansir dari laman schengenvisum.info!
ADVERTISEMENT

1. Siapkan Dokumen dengan Lengkap

Ilustrasi mengisi formulir pembuatan visa Schengen Foto: Shutter Stock
Saat mengurus visa Schengen kamu harus mempersiapkan segala persyaratan dan dokumen yang dibutuhkan dengan lengkap. Sebab, jika tidak waktumu tentu akan habis hanya untuk menyiapkan dokoumen tersebut. Siapkan segala kelengkapan dokumen mulai dari formulir permohonan visa, foto terbaru, paspor yang masih berlaku, bukti tiket penerbangan, rekening koran, bukti pembelian tiket akomodasi hingga asuransi perjalanan.
Pastikan kamu membaca dengan cermat, lihat situs web resmi untuk informasi (terkini). Kumpulkan semua dokumen yang diperlukan dan gunakan daftar periksa resmi dari Kementerian Luar Negeri.

2. Ajukan 6 Bulan Sebelum Keberangkatan

Ilustrasi pengajuan Visa Schengen Foto: Shutter Stock
Lebih cepat, lebih baik, kamu bisa mengajukan permohonan visa dari beberapa bulan sebelumnya. Terhitung 2 Februari 2020, kamu sudah boleh mengajukan permohonan visa enam bulan sebelum keberangkatan.
ADVERTISEMENT
Urgensi yang tergesa-gesa dapat menyebabkan kamu melupakan sesuatu atau tidak dapat menyelesaikannya tepat waktu.

3. Pilih Negara yang Akan Dikunjungi Paling Lama

com-Ilustrasi negara di Eropa Foto: Shutterstock
Tips lainnya, kamu harus mengajukan permohonan visa ke negara tempat akan menghabiskan waktu paling lama. Jadi, jika merencanakan perjalanan 7 hari ke Austria, kemudian 2 hari di Swiss, dan 3 hari ke Prancis, maka kamu harus melakukan pengajuan visa ke Austria.
Kamu juga bisa mengajukan visa ke negara pertama yang dikunjungi jika masa tinggal di masing-masing negara tersebut sama. Kamu tidak bisa sembarangan mengajukan visa, sebab bisa saja pengajuanmu bakal ditolak.

4. Menggunakan VFS

Layanan VFS Global. Foto: VFS Global
Buat kamu yang enggak mau repot, bisa mengajukan visa langsung ke perusahaan penyedia layanan pembuatan visa yaitu VFS. Bila ingin menggunakan opsi ini, maka kamu harus menyiapkan bujet tambahan. Layanan ini menawarkan keuntungan pemrosesan pengajuan visa yang lebih cepat.
ADVERTISEMENT

5. Isi Data dengan Jujur

Ilustrasi layanan bikin paspor. Foto: Shutterstock
Sama seperti proses pengajuan paspor, kamu harus mengisi data sebenar-benar dan sejujur-jujurnya. Jangan dikurangi atau ditambahi, atau bahkan mengisi data palsu. Sebab, kebohongan sekecil apa pun, akan membuatmu berurusan dengan hukum atau bahkan pembatalan pengajuan visamu.
Tentu rugi bukan kalau menyia-nyiakan peluang untuk bepergian ke negara pilihanmu di masa depan?

6. Cek Masa Berlaku Paspor

Ilustrasi paspor Indonesia. Foto: Shutterstock
Perhatikan baik-baik masa berlaku paspor Anda jika kamu mengajukan visa multi-entry. Visa tidak pernah berlaku lebih lama dari masa berlaku paspormu.
Oleh karena itu, yang terbaik adalah mengajukan multi-entry jika kamu telah memperbarui paspormu terlebih dahulu. Kamu kemudian dapat melakukan perjalanan ke wilayah Schengen selama 5 tahun tanpa harus mengajukan visa setiap saat. Itu tidak hanya mudah tetapi juga menghemat banyak biaya khususnya biaya aplikasi pengajuan visa.
ADVERTISEMENT

7. Pastikan Tabunganmu Cukup

com-Ilustrasi membuat buku tabungan Foto: Shutterstock
Terakhir, kamu harus memastikan saldo tabungan di bankmu cukup. Sebab tak sedikit dari mereka yang pengajuan visanya ditolak karena saldo yang tak cukup atau tak sesuai dengan kriteria persyaratan.
Setiap negara tentu memiliki dana yang harus dimiliki wisatawan di rekening bank mereka. Jumlah ini berfungsi sebagai bukti kemampuan finansial atau biaya hidup ketika kamu berada di luar negeri.
Sebagai contoh, untuk mengunjungi Austria kamu harus memiliki dana minimal 100 Euro atau Rp 1,6 juta per hari. Sedangkan negara lainnya seperti Jerman 45 Euro atau Rp 755 ribu per hari, dan Prancis 65 Euro atau Rp 1 juta.