Ada Sejak Penjajahan, Ini Hotel Tertua di Indonesia yang Dibangun Tahun 1856

5 Januari 2023 7:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi hotel (Square) Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hotel (Square) Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Saat ini ada banyak hotel yang bisa dijadikan pilihan untuk menginap traveler. Mulai dari hotel non-bintang hingga hotel bintang 5, semuanya bisa dipilih sesuai bujet dan kebutuhan.
ADVERTISEMENT
Namun, tahukah kamu dari sekian banyak hotel yang ada di Indonesia? Ada beberapa hotel 'sepuh' yang masih beroperasi hingga saat ini.
Meski tak seperti dulu dan bangunannya sudah mengalami renovasi, jejak sejarah hotel ini tak akan hilang. Seperti halnya sebuah hotel di Bogor yang ternyata berusia lebih dari 100 tahun.
Hotel Salak di Bogor. Foto: ANECEPTIUS BAMBANG SUTOPO/Shutterstock
Dibangun pada tahun 1856, Hotel Salak menjadi saksi bisu perjalanan bangsa Indonesia di era 50-an hingga sekarang.
Mengutip dari berbagai sumber, sepak terjang hotel ini di industri perhotelan pun terbilang cukup lama. Bagaimana tidak? Jika dihitung, hotel tersebut kini telah berusia 167 tahun atau lebih dari 1,5 abad. Wow!

Hotel Salak Dulunya Rumah

Berada tidak jauh dari Istana bogor, Hotel Salak merupakan salah satu bangunan peninggalan kolonial yang berdiri sejak masa penjajahan. Menariknya, Hotel Salak pada awalnya hanya berupa rumah penginapan yang dibangun pada tahun 1856.
ADVERTISEMENT
Pembangunannya itu pun dilakukan bersamaan dengan renovasi yang dilakukan di Istana Bogor (Buitenzorg Pallais) yang diinisasi oleh Albertus Jacobus Duymaer van Twist, Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang menjabat pada tahun 1851-18556.
Suasana di sebuah pabrik kulit di Batavia, Hindia Timur Belanda, sekarang Jakarta, Indonesia sekitar tahun 1920. Foto: Hulton Archive/Getty Images
Saat itu, sang gubernur hendak merenovasi bangunan istana lama yang rusak akibat gempa. Ia mendesain ulang bentuk istana dengan arsitektur gaya Eropa abad pertengahan.
Adapun, Albertus kemudian mengelola rumah penginapan yang kemudian dikenal dengan Hotel Salak the Heritage.
Sebelum dikenal dengan namanya yang sekarang, Hotel Salak pernah beberapa kali berganti nama.
Pasukan Belanda di Sumatra, Indonesia membangun jembatan darurat selama operasi melawan pejuang Republik pro-kemerdekaan pada 4 Januari 1949. Foto: Keystone/Getty Images
Hotel Salak dulunya bernama Biennenhof Hotel dan digunakan sebagai tempat peristirahatan para tamu kenegaraan, serta pengusaha Hindia-Belanda. Selain itu, hotel ini juga menjadi tempat rapat pemerintahan.
ADVERTISEMENT
Perubahan nama tersebut dilakukan setelah Hotel Salak diambil alih oleh perusahaan NV American Hotel pada tahun 1913. Meski telah berganti kepemilikan, hotel ini tetap mengalami kebangkrutan.
Hotel ini kemudian berganti nama menjadi Hotel Dibbets pada tahun 1922, usai dilikudiasi oleh E A Dibbets, seorang manajer yang juga pemilik saham NV American Hotel.
Setelah itu, Hotel Salak kemudian berganti nama lagi menjadi Hotel Bellevue-Dibbets pada tahun 1932, saat dimiliki oleh keluarga Gubernur Jenderal Charles Ferdinan Pahud de Mortanges.

Awal Mula Hotel Salak the Heritage

Hotel Salak di Bogor. Foto: nizar kauzar/Shutterstock
Dalam perjalanannya, Hotel Salak the Heritage pernah jadi markas militer Jepang. Namun, pendudukan Jepang di Indonesia yang hanya tiga tahun, membuat hotel ini kemudian kembali ke pelukan Ibu Pertiwi.
ADVERTISEMENT
Karena saat itu masa transisi masih terjadi, Hotel Salak the Heritage belum mendapat perhatian. Barulah pada tahun 1950, bangunan hotel direnovasi dan mendapatkan nama baru, yaitu Hotel Salak the Heritage.
Hotel Salak The Heritage merupakan cagar budaya dan Situs Hotel tertua yang tersisa di Kota Bogor, serta telah menjadi saksi perjalanan sejarah Kota Bogor dari zaman penjajahan Belanda hingga kini.
Saat ini, Hotel Salak The Heritage telah bertransformasi menjadi hotel yang mewah dan modern, tanpa meninggalkan nilai sejarahnya.
Hotel Salak di Bogor. Foto: Gatot Adri/Shutterstock
Dikutip dari laman resminya, Hotel Salak The Heritage menawarkan akomodasi sejumlah 140 kamar, dengan 8 tipe kamar yang mewah dan juga nyaman.
Beberapa tipe kamarnya, mulai dari Colonial Presidential Suite, Colonial Super Executive, Colonial Executive Heritage, Salak View, Deluxe Suite, Deluxe, Superior, dan juga Standard.
ADVERTISEMENT
Untuk tipe kamar Superior hingga Colonial Presidential Suite sudah dilengkapi dengan bathtub. Semua jenis kamar juga sudah dilengkapi AC, shower air panas dan dingin, WiFi, telepon, televisi, hingga coffee maker.
Buat kamu yang ingin menginap di sini, Hotel Salak the Heritage dibanderol mulai dari Rp 700 ribuan. Hotel ini berada Jl. Ir. H. Juanda No.8, Bogor, Jawa Barat, Indonesia.
Gimana, tertarik enggak menginap di hotel tertua di Indonesia ini?