Ada Wabah COVID-19 dan Kutu Busuk di LN, Sandiaga Imbau Wisata di Indonesia Saja

14 Desember 2023 12:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Singapura. Foto: AFP
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Singapura. Foto: AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Meledaknya kasus COVID-19 di berbagai negara tetangga, seperti Malaysia Singapura membuat pemerintah Indonesia kembali bersiaga. Hal ini dilakukan setelah tiga warga asal Kota Semarang postif COVID-19 usai pelesiran dari Negeri Singa.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya kasus COVID-19 yang mulai meningkat, berbagai negara, termasuk Singapura diketahui juga tengah menghadapi kasus wabah kutu busuk yang sebelumnya melanda Prancis dan Korea Selatan.
Berkaitan dengan hal tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, mengimbau wisatawan Indonesia untuk berwisata di dalam negeri. Imbauan itu ia sampaikan dalam acara "Weekly Brief with Sandi Uno" yang digelar beberapa waktu lalu.
"Satu lagi alasan untuk tidak ke mana-mana cukup di Indonesia aja," ujar Sandiaga.
Menparekraf Sandiaga Uno saat memaparkan data kunjungan wisatawan dari BPS dalam Weekly Brief with Sandi Uno, Senin (4/12/2023). Foto: Kemenparekraf
Kondisi ini dikatakan Sandiaga bisa menjadi pertimbangan bagi wisatawan sebelum memutuskan untuk liburan ke luar negeri.
"Negara yang terpersepsi bersih, seperti Singapura saja bisa terkena wabah kutu busuk. Untuk itu, mari kita jaga bersama-sama, agar (wabah kutu busuk) tidak masuk ke Indonesia dan mari kita berwisata di Indonesia saja," lanjutnya.
ADVERTISEMENT

Peningkatan Kasus COVID-19 di Singapura

Wisatawan berkunjung ke Singapura. Foto: Shutterstock
Sementara itu, berkaitan dengan naiknya kasus COVID-19, Sandiaga mengatakan pemerintah Indonesia belum mengeluarkan imbauan atau regulasi terkait kedatangan atau keberangkatan di pintu masuk wisatawan.
"Belum ada imbauan atau regulasi terkait kepergian maupun kepulangan warga negara ke Singapura. Jadi, sampai hari ini masih kita pantau secara saksama dan kita akan menerapkan evaluasi pada setiap periode, untuk memikirkan langkah-langkah ke depan yang kita harapkan bisa menangkal peningkatan kasus COVID-19 pasca-libur Nataru," tutur Sandiaga.
Ilustrasi digigit kutu busuk. Foto: Doucefleur/Shutterstock
Dalam rapat menteri yang sebelumnya digelar, Sandiaga mengatakan bahwa Kementerian Kesehatan mencatat memang adanya kenaikan kasus COVID-19 di Singapura perminggunya.
"Pertama-tama kami memantau secara saksama penginkatan kasus COVID-19 dan tadi rapat di tingkat menteri dalam persiapan Nataru, memang dikonfirmasi oleh pak sekjen Kemenkes, di mana angkanya sangat rendah dari 5 atau 10 permingg. Lalu naik di angka 50-60, di mana angka presentasenya sangat tinggi," ujar Sandiaga.
ADVERTISEMENT
Meski terjadi peningkatan kasus di Singapura, masayarakat diminta tidak panik dan tetap waspada dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, mulai dari mengenakan masker, menjaga kebersihan, dan juga kesehatan.
"Namun, dalam rapat tingkat menteri menyampaikan tidak perlu khawatir masih dalam situasi yang terkendali dan diharapkan masyarakat berhati-hati dengan tetap menggunakan masker jika ada di ruangan tertutup termasuk kalau kita merasa tidak sehat. Kita yakin dengan penanganan kita yang sudah terbiasa dari sebelumnya kita bisa mengatasi situasi COVID-19 ini sehingga target 107 juta pergerakan wisnus atau pergerakan mudik libur Nataru bisa terlayani dengan aman, nyaman, dan menyenangkan," pungkasnya.