Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Onsen juga memiliki kaitan yang erat dengan budaya. Enggak heran ada lebih dari 3 ribu onsen di seluruh Jepang.
Namun, ada sejumlah aturan yang harus dipatuhi wisatawan sebelum masuk ke dalam onsen atau tempat berendam air panas di Jepang. Salah satunya adalah tidak boleh bertato.
Dilansir Kashiwa, secara historis, masyarakat Jepang kerap mengaitkan tato sebagai simbol seorang mafia Jepang yang biasa disebut dengan Yakuza. Selain itu, tato juga menjadi seni fashion yang tidak disukai dan dianggap negatif oleh masyarakat Jepang.
Selain itu, tato juga melambangkan Irezumi yang berarti orang yang anti-sosial, gangster atau orang yang melakukan kriminalitas. Di mana ini menjadi sebuah ancaman bagi berbagai institusi publik Jepang.
ADVERTISEMENT
Hal inilah yang menjadi alasan mengapa orang-orang yang memiliki tato dilarang masuk ke dalam onsen. Terlebih, onsen mewajibkan seluruh pengunjung melepaskan seluruh busana yang melekat saat ingin memasuki area pemandian. Di sini semuanya akan terlihat, termasuk apabila seseorang memiliki tato.
Onsen dan sentou sebagai sebuah industri tentu akan menjauhkan pelanggannya dari rasa tak nyaman, khawatir, dan penuh curiga. Mereka memilih untuk menegakkan kebijakan tamu bertato dilarang masuk, daripada dikait-kaitkan dengan Irezumi.
Kebijakan ini dipandang sebuah diskriminasi bagi wisatawan yang memiliki tato untuk fashion dan seni. Namun, saat ini sejumlah onsen mulai melonggarkan aturan tersebut dengan menerima wisatawan bertato.
Salah satunya dengan menyediakan ruang onsen privat yang memungkinan wisatawan berendam tanpa memperlihatkan badan kita pada orang lain.
ADVERTISEMENT
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona).