Asati: Usai Pandemi, Wisatawan Lebih Suka Traveling Dalam Jumlah Kecil

20 Mei 2020 10:57 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi wisatawan Foto: Dok. Kemenparekraf
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi wisatawan Foto: Dok. Kemenparekraf
ADVERTISEMENT
Asosiasi Sales Travel Indonesia (Asati) menilai akan terjadi pergeseran perilaku wisatawan usai pandemi. Dilansir Antara, dalam kondisi New Normal setelah pandemi, wisatawan akan cenderung lebih suka mengeksplorasi tempat wisata baru ketimbang yang telah populer.
ADVERTISEMENT
Informasi soal tempat wisata baru tersebut biasanya didapatkan dari memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi. Prediksi tersebut disampaikan Ketua Umum Asati, Syukri Machmud, dalam sebuah konferensi yang digelar secara daring.
"Tahun ini, akan penuh dengan eksplorasi mengingat kemajuan teknologi bisa membantu wisatawan menjelajahi berbagai tempat untuk berlibur," ujarnya, dalam konferensi pers tersebut.
Wisatawan dari Indonesia berfoto dengan Pak Gregory yang mengaku sebagai orang Italia. Foto: Tio/kumparan
Syukri juga mengatakan bahwa wisatawan lebih suka mengadakan perjalanan dalam jumlah kecil. Misalnya jalan-jalan sendirian (solo traveling) atau bersama keluarga kecil yang berjumlah empat orang.
Liburan kini bukan lagi berfokus pada kuantitas atau jumlah peserta, melainkan pada kualitas perjalanan yang dilakukan. Salah satu alasan yang mendasarinya adalah kemajuan teknologi yang bikin wisatawan lebih mudah membuat rencana perjalanan secara mandiri.
ADVERTISEMENT
"Peluang ini betul-betul harus diambil dan kita harus betul-betul menguasai teknologi informasi," kata Syukri.
Perubahan dalam dunia pariwisata dalam kondisi New Normal telah lebih dulu diprediksi oleh Dosen Ekonomi Islam Universitas Padjajaran, Ikram Nur Muharram.
Ia menilai bahwa pariwisata tetap akan berjalan usai pandemi berakhir, karena orang-orang tetap senang untuk berlibur atau berwisata. Namun, sejumlah prosedur dinilainya akan berubah.
Prosedur di bandara dan pesawat jelang take off, serta kontrol terhadap kebersihan maupun kesehatan akan dijalankan secara lebih ketat. Industri perhotelan juga mungkin akan menerapkan sistem self check-in dan self service bagi tamu dengan mengedepankan higienitas.
Pergeseran aturan itu juga kemungkinan terjadi di restoran. Restoran akan meningkatkan standar higienitas untuk memberikan rasa nyaman pada konsumen.
ADVERTISEMENT
Jumlah wisatawan dalam tempat wisata juga kemungkinan akan dibatasi untuk mengurangi dampak overtourism dan juga untuk menjaga sustainability (keberlanjutan lingkungan).
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)