Asmat Siapkan Infrastruktur untuk Jadi Destinasi Wisata Kelas Dunia

16 September 2020 17:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mencari Jalan Menuju Kabupaten Asmat Foto: Ardhana Pragota/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mencari Jalan Menuju Kabupaten Asmat Foto: Ardhana Pragota/kumparan
ADVERTISEMENT
Kabupaten Asmat di Papua tengah bersiap untuk menjadi destinasi wisata kelas dunia. Pemerintah Kabupaten Asmat pun terus menggenjot pembangunan infrastruktur perhubungan di wilayah itu.
ADVERTISEMENT
Bupati Asmat Elisa Kambu, mengatakan guna mendukung rencana Asmat menjadi salah satu tujuan pariwisata dunia, maka dalam beberapa tahun terakhir Bandara Ewer terus dikembangkan.
Pengembangan Bandara Ewer yang dilakukan bersama dengan Kementerian Perhubungan diharapkan dapat mendongkrak arus kunjungan wisatawan ke Asmat, baik domestik maupun mancanegara. Selain itu, bandara ini ditargetkan bisa didarati pesawat berbadan lebar jenis ATR.
Suasana Bandara di Asmat Foto: Antara Foto/ M Agung Rajasa
"Sebetulnya ada banyak wisatawan yang mau datang ke Asmat, namun selama ini salah satu kendala utama yaitu masalah kesulitan transportasi. Pengembangan Bandara Ewer sangat penting untuk menunjang peningkatan arus kunjungan wisatawan ke Asmat," katanya, seperti dilansir Antara, Rabu (16/9).
Asmat pun memiliki daya tarik pariwisata tersendiri. Misalnya saja Seni ukir pahat patung Asmat sudah amat terkenal ke seantero dunia. Selain itu, tarian khas Asmat dan aneka pesona wisata alamnya yang masih asri menjadi aset, sekaligus bahan jualan untuk menarik kunjungan wisatawan ke kabupaten yang terletak di pesisir selatan Pulau Cenderawasih tersebut.
ADVERTISEMENT
"Sudah tentu kalau pesawat ATR sudah bisa dioperasikan secara rutin ke Bandara Ewer Asmat, maka orang akan datang terus ke Asmat karena Asmat sudah cukup mendunia. Tentu perekonomian akan berkembang, seperti aktivitas perdagangan, kuliner, perhotelan, dan sebagainya," lanjut Kambu.
Suku Asmat Foto: www.asmatkab.gov.id
Ia pun menambahkan, potensi pariwisata itulah yang selama ini menjadi roh utama menggerakkan roda perekonomian masyarakat setempat di samping potensi perikanan. Oleh karena itu, dengan membuka akses perhubungan yang semakin mudah dan memadai, maka pergerakan roda perekonomian masyarakat semakin maju.
Pembangunan Bandara Ewer Asmat sendiri dirintis sejak dekade 1960-an, semula untuk menunjang pelayanan misionaris di wilayah itu.
Bandara Ewer di Agats, Kabupaten Asmat. Foto: Ardhana Pragota/kumparan
Awalnya panjang landas pacu (runway) Bandara Ewer hanya sekitar 600 meter dengan menggunakan lantai berupa tikar baja mengingat lokasinya berada di area rawa-rawa.
ADVERTISEMENT
Setelah Asmat resmi berdiri sebagai kabupaten definitif (wilayah Asmat sebelumnya bergabung dengan kabupaten induk Merauke), pada dekade 2000-an pemerintah daerah mulai berupaya meningkatkan kapasitas Bandara Ewer hingga bisa didarati pesawat jenis twin otter.
Saat ini landasan pacu Bandara Ewer sudah ditingkatkan dari 600 meter menjadi 1.650 meter dengan lebar 30 meter, di mana 450 meter di antaranya dikerjakan pada 2019.
Pemkab Asmat masih menunggu uji teknis oleh Direktorat Bandar Udara Kemenhub sebagai prasyarat kelayakan landasan pacu Bandara Ewer bisa didarati pesawat jenis ATR.
"Landas pacu yang sudah digunakan 1.200 meter, sementara penambahan 450 meter belum digunakan. Karena masa pandemi COVID-19, sehingga belum dilakukan uji teknis oleh Direktorat Bandara Kemenhub," jelas Kambu.
ADVERTISEMENT
Fasilitas lain yang dibangun di lokasi itu seperti gedung terminal penumpang seluas 488 meter persegi, didukung koridor berkonstruksi kayu yang sekaligus menghubungkan terminal ke dermaga.
Kemudian, perluasan lahan parkir pesawat (apron) berukuran 60 meter x 40 meter menjadi 90 meter x 70 meter dan landas hubung (taxi way) 86 meter x 15 meter.
"Pembangunan bandara dilakukan secara gotong royong kabupaten, provinsi, dan pusat. Sinergitas ini adalah bagaimana upaya kita menghadirkan negara di tengah-tengah masyarakat," kata Kambu.
Sementara itu, saat ini beberapa maskapai komersial juga sedang mengajukan aproving flight menggunakan pesawat ATR-42 ke Bandara Ewer, yaitu Wings Air dan rencananya Trigana Air Service dengan kapasitas di atas 40 tempat duduk penumpang.
ADVERTISEMENT
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.
***
Saksikan video menarik di bawah ini.