Atasi Kerugian Selama Pandemi, Bandara Ini Wajibkan Pengantar Bayar Rp 97 Ribu

5 November 2021 18:02 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Bandara Heathrow, London Foto: Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bandara Heathrow, London Foto: Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Mulai Senin, 1 November 2021, para pengantar yang menurunkan penumpang di terminal Bandara Heathrow, Inggris dengan menggunakan mobil, akan dikenakan biaya sebesar 5 poundsterling atau setara Rp 97 ribu, meski hanya berhenti sebentar.
ADVERTISEMENT
Aturan ini pertama kali diusulkan pada 2020, dan ditangguhkan karena pandemi COVID-19.
Dilansir The Sun, pihak Bandara Heathrow menggunakan Pelacak Plat Nomor Otomatis (ANPR) untuk melacak pengantar yang tidak membayar atau menurunkan penumpang saat tengah malam.
Ilustrasi Bandara Heathrow, London. Foto: Pixabay.
Di sisi lain, tempat parkir di Bandara Heathrow tetap tersedia dengan biaya normal. Pelayanan pengantaran gratis juga ditawarkan oleh pihak bandara.
Tarif parkir mobil di Bandara Heathrow gratis untuk 30 menit awal, bagi mereka yang ingin mengantarkan kerabatnya ke terminal bandara tersebut.
Namun, dari tempat parkir masih harus menempuh waktu 20 menit untuk menuju terminal dengan layanan bus antar-jemput Bandara Heathrow.
Jika parkir lebih dari 30 menit, pengantar akan dikenakan denda sebesar 80 poundsterling atau setara Rp 1,5 juta.
ADVERTISEMENT
Bukan hanya itu, ada juga aturan baru bagi warga Inggris yang akan bepergian dari Bandara Heathrow. Penumpang wajib membayar 8 poundsterling (Rp 155 ribu) untuk setiap penerbangan.
Saat ini pihak bandara juga mengenakan biaya sebesar 22 poundsterling (Rp 428 ribu) untuk biaya operasional, yang ditambahkan ke harga tiket maskapai.
Aturan Baru di Bandara Heathrow untuk Atasi Kerugian
Ilustrasi Bandara Heathrow, London. Foto: Pixabay.
Bandara Heathrow selama pandemi COVID-19 kehilangan biaya lebih dari 2 miliar poundsterling (Rp 38 triliun). Dengan adanya aturan baru diharapkan bisa menghasilkan 100 juta poundsterling (Rp 1,9 triliun) per tahun.