Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Atasi Sampah, Pemerintah Venesia Kenakan Pajak Kedatangan Bagi Turis
4 Januari 2019 7:31 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:50 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Saking populernya, Venesia dikunjungi oleh hampir 30 juta turis setiap tahunnya. Tak heran dunia wisata menjadi salah satu sumber pemasukan Venesia. Meski begitu, ternyata hadirnya wisatawan tak serta-merta hanya memberikan kebahagiaan semata bagi penduduknya.
Nyatanya, Venesia menghadapi dampak negatif dari ramainya turis, seperti sampah dan ancaman kepunahan. Dilansir The Guardian, para pemimpin dan pejabat penting Venesia, serta Italia sedang berada di bawah tekanan untuk mengelola situasi yang ada sehingga bisa membaik.
Sebelum Venesia dimasukkan oleh UNESCO ke dalam daftar situs warisan dunia yang terancam punah yang kemungkinan akan diluncurkan pada Juli 2019 mendatang, pemerintah setempat membuat kebijakan pengenaan pajak bagi turis yang menyambangi Venesia.
Dilansir The Washington Post, besaran pajak yang akan dikenakan pada turis ketika berkunjung akan bervariasi, tetapi sekitar 2,50 - 10 Euro per orang. Atau sekitar Rp 41 ribu hingga Rp 164 ribu.
ADVERTISEMENT
Dewan Kota menyatakan bahwa pajak kedatangan tersebut berlaku bagi setiap turis, baik yang menginap atau yang hanya sekadar berkunjung (daytripper). Meskipun mereka hanya akan tinggal dan mengeksplorasi Venesia dalam waktu yang relatif singkat, misalnya beberapa jam saja.
Meski begitu, ada pula kalangan yang tidak dikenakan pajak kedatangan saat berkunjung ke Kota Gondola ini, yaitu para siswa, orang-orang yang hanya bepergian untuk bekerja dalam waktu yang singkat, dan penduduk daerah.
Dalam laman The Guardian dijelaskan bahwa belum ada kejelasan kapan pajak kedatangan akan diperkenalkan atau kapan akan mulai diterapkan. Tapi untuk cara penerapannya akan dilakukan secara bervariasi.
Misalnya saja dengan menambahkan biaya kedatangan ke dalam tiket kereta api, bus, atau kapal pesiar dengan rute tujuan Venesia . Sedangkan untuk pengunjung yang berencana menginap, rencanya tidak akan dikenakan retribusi lainnya, karena mereka telah dikenakan pajak kedatangan melalui penginapan yang disewanya.
Besarannya pun akan bervariasi sesuai dengan kriteria, seperti musim, lokasi, dan usia tamu. Hadirnya kebijakan pengenaan pajak kedatangan diakui Walikota Venesia, Luigi Brugnaro, sebagai cara pemerintah setempat untuk menjaga Venesia tetap bersih dan merawatnya agar jadi kota yang lebih baik.
ADVERTISEMENT
Selain itu, dengan adanya pajak kedatangan, penduduk Venesia juga akan mendapatkan kesempatan untuk hidup dengan lebih layak. Karena dulunya biaya kebersihan dan pemeliharaan hanya diberatkan kepada warga setempat. Sehingga penduduk Venesia 'terpaksa' hidup dengan biaya yang lebih tinggi.
Pajak kedatangan juga berguna untuk membiayai pemeliharaan bangunan publik di pusat bersejarah Venesia dan infrastruktur, seperti jalan setapak selama periode banjir. Sebab ada beberapa titik yang membutuhkan pembersihan menggunakan 'tangan' secara langsung, karena lokasinya yang berada di labirin sempit di tengah kota.
Selain itu, pajak kedatangan juga akan berguna untuk membiayai para polisi untuk menjaga keamanan di Venesia. Jumlahnya sekitar 150 orang untuk polisi yang berjaga pada hari Minggu dan 350 orang petugas yang akan berjaga sepanjang liburan, seperti malam tahun baru dan pesta karnaval.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya pajak kedatangan di Venesia , Brugnaro mengatakan bahwa pihak berwenang akan lebih mudah untuk memantau turis dengan baik. Memperbaiki lingkungan dan meningkatkan kualitas hidup penduduk Venesia dengan baik.
Bagaimana menurutmu?