Balai TN Komodo Berencana Terapkan Sistem Buka Tutup untuk Kunjungan Wisata

17 Juli 2024 11:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemandangan panorama udara dari titik pandang pantai Pulau Padar di Taman Nasional Komodo Indonesia. Foto: Aumphotography/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Pemandangan panorama udara dari titik pandang pantai Pulau Padar di Taman Nasional Komodo Indonesia. Foto: Aumphotography/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Balai Taman Nasional Komodo (BNTK) berencana untuk menutup kawasan Taman Nasional Komodo secara reguler. Hal ini bertujuan untuk mengurasi tekanan kawasan, mengurangi dampak negatif dari aktivitas wisata terhadap kawasan, dan menghidupkan destinasi wisata di luar kawasan taman nasional.
ADVERTISEMENT
Kepala BNTK, Hendrikus Rani Siga, mengatakan bahwa rencana ini masih dalam diskusi informal.
"Masih dalam diskusi informal, dalam konsep jika ditutup sehari, maka diharapkan wisatawan melakukan aktivitas wisata di luar kawasan dan meningkatkan lama tinggal wisatawan di Labuan Bajo, ujar Hendrikus, seperti dikutip Antara.
Salah satu komodo yang ada di Pulau Komodo, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Foto: Andari Novianti/kumparan
Lebih lanjut, Hendrikus mengungkapkan bahwa rencana penutupan sementara kawasan Taman Nasional Komodo akan didahului kajian ilmiah daya dukung dan daya tampung lingkungan. Kajian ini dilakukan agar tidak menimbulkan dampak terhadap kawasan konservasi dan industri pariwisata.
Nantinya, jika sistem penutupan ini kawasan Taman Nasional ini dilakukan, para travel agent yang menjual paket wisata ke Labuan Bajo pun bisa menawarkan destinasi lainnya di luar kawasan Taman Nasional Komodo.
ADVERTISEMENT
"Sehingga yang jual paket wisata pada hari ini tidak ke kawasan Taman Nasional Komodo, tapi di luar kawasan taman nasional," tutur Hendrikus.
Lako Sae, Pulau Kalong, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Foto: Adhie Ichsan/kumparan
Sementara itu, Pusat Kajian Pariwisata Universitas Gadjah Mada (UGM), yang didukung BPOLBF akan melakukan studi tentang daya dukung dan daya tampung di kawasan Taman Nasional Komodo. Hal ini demi keberlanjutan kawasan konservasi, di tengah semakin meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo.
"Kami harus mempersiapkan diri. Salah satunya adalah kajian daya dukung lagi untuk dapat jumlah yang pas," kata Hendrikus.
Dengan rencana sistem buka tutup di kawasan Taman Nasional Komodo, Hendrikus juga berharap agar destinasi wisata di luar kawasan semakin dikelola dan ditata dengan baik, agar menjadi tujuan wisatawan saat berkunjung ke Labuan Bajo.
ADVERTISEMENT
"Sehingga kunjungan wisatawan tidak hanya di Kawasan Taman Nasional Komodo," pungkas Hendrikus.