Begini Nasib Koin yang Dilempar Ribuan Turis di Trevi Fountain, Roma

29 Mei 2020 8:02 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pengunjung hendak melempar koin ke Trevi Fountain Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pengunjung hendak melempar koin ke Trevi Fountain Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Melempar koin ke Trevi Fountain sudah menjadi 'tradisi' bagi wisatawan yang berkunjung ke Roma, Italia. Tradisi melempar koin di air mancur itu muncul pertama kalinya dalam film "Three Coins in the Fountain" yang tayang pada 1954.
ADVERTISEMENT
Dalam film itu disebutkan bahwa dengan melempar koin ke dalam air mancur dengan membelakanginya akan memberikan kamu keberuntungan. Melempar koin juga dipercaya bisa membuat kamu kembali lagi ke kota yang dijuluki sebagai Eternal City itu.
Makanya, enggak heran, ribuan pengunjung yang menyambangi Trevi Fountain hampir pasti melakukan tradisi ini. Rasanya, berkunjung ke Trevi Fountain tidak lengkap tanpa melempar koin.
Ilustrasi pasangan melempar koin keberuntungan ke dalam air mancur Trevi Foto: Shutter Stock
Dilansir Fodor, Pemerintah Kota Roma mengumpulkan sekitar 1,5 juta euro atau sekitar Rp 24,4 miliar dari koin yang dilempar wisatawan ke Trevi Fountain. Untuk mengumpulkannya saja, petugas setempat membutuhkan waktu hingga satu jam.
Uang tersebut lantas diberikan pada badan amal Katolik, Caritas, untuk membantu kaum miskin dan tunawisma di Roma. Badan amal Caritas didirikan pada 1971.
ADVERTISEMENT
Caritas mengandalkan uang koin dari wisatawan yang dilemparkan ke Trevi Fountain menjadi sumber pemasukan utama. Uang itu lantas digunakan untuk membuat dapur umum, membantu tunawisma, membuat tempat penampungan, serta membantu keluarga-keluarga yang mengalami kesulitan keuangan.
Petugas mengambil koin dari dasar Trevi Fountain Foto: Shutterstock
Namun, pada 2019 lalu, uang tersebut sempat menjadi perdebatan panas antara dewan kota dan pihak gereja. Lantaran Wali Kota Roma Virginia Raggi, mengusulkan bahwa per 1 April, 4 ribu euro atau setara dengan Rp 65 juta dari koin yang dikumpulkan di Trevi Fountain akan tak lagi disalurkan untuk badan amal.
Tak lama setelah usulan itu beredar, Raggi muncul dan menampik isu yang ada. Ia mengatakan bahwa uang yang menjadi milik Dewan Kota Roma akan digunakan untuk pemeliharaan situs budaya dan proyek kesejahteraan sosial.
ADVERTISEMENT
Terlebih mengingat Dewan Kota Roma kekurangan uang dan harus membiayai kerusakan yang terjadi akibat banyaknya overtourism yang terjadi. Seperti membersihkan tumpukan sampah di jalan hingga memperbaiki ribuan lubang di jalanan dan trotoar kota.
Kota Roma juga mesti membayar kompensasi bagi pengendara yang terluka di sekitar kawasan Trevi Fountain.
Menurut data statistik yang dihimpun lama Telegraph, dewan kota menerima permintaan kompensasi bagi 4.500 pengemudi yang mengalami kecelakaan akibat ulah wisatawan ketika berada di sekitar kawasan Trevi Fountain.
Ribuan koin memadati Trevi Fountain setiap harinya Foto: Shutterstock
Codacons, organisasi konsumen nasional Roma juga mengatakan bahwa kondisi jalanan kota yang buruk menewaskan 153 orang pada 2018, baik pengemudi hingga pejalan kaki.
Untuk itu, dewan kota terpaksa menyisihkan uang sebanyak 13 juta euro atau sekitar Rp 211 miliar untuk membiayai perkara kecelakaan pada tahun tersebut. Jumlah tersebut hampir dua kali lipat dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai 7 juta euro atau sekitar Rp 114 miliar.
ADVERTISEMENT
"Saya pribadi menjamin bahwa pemerintahan ini tidak akan pernah menghapus kontribusinya (pada badan amal di Roma)," kata Raggi dalam sebuah pernyataan pada surat kabar harian Vatikan, L'Osservatore Romano.
Padatnya wisatawan yang berkunjung ke Trevi Fountain di Roma Foto: Shutter Stock
Trevi Fountain merupakan objek wisata ternama bernuansa Baroque terbesar di Roma, peninggalan abad ke-18. Dilansir Lonely Planet, hampir seluruh wisatawan yang berkunjung ke Ibu Kota Italia itu, pasti akan singgah di Trevi Fountain.
Per tahunnya, Roma dikunjungi oleh 20 juta wisatawan. Alhasil, Piazza di Trevi Fountain menjadi sangat sempit, sesak, dan cenderung macet. Belum lagi kelakuan wisatawan usil yang bertengkar, duduk, atau bahkan menceburkan diri ke dalam air mancur.
Untuk mengatasi hal ini, dewan kota juga sempat berencana untuk menempatkan polisi khusus di beberapa titik untuk berjaga. Pemerintah Roma juga berniat membuat pagar pelindung agar wisatawan tak bisa terlalu dekat dengan air mancur populer ini.
ADVERTISEMENT
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.