Berkunjung ke Vaux-le-Vicomte yang Menjadi Inspirasi Versailles

15 Juli 2019 18:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Vaux-le-Vicomte, Paris. Foto: Daniel Chrisendo/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Vaux-le-Vicomte, Paris. Foto: Daniel Chrisendo/kumparan
ADVERTISEMENT
Boleh saja Château de Versailles yang terletak di dekat Paris diakui sebagai istana kerajaan termegah di dunia. Bagaimana tidak, kediaman Raja Prancis Louis XIV beserta istrinya Ratu Marie Antoinette ini memang tampak berkilau dengan ruang cerminnya yang gemerlap, ruang opera yang dipenuhi permata, ruang tidur bangsawan, taman yang dipenuhi air mancur, sungai kecil, dan hamparan bunga, serta aksesoris indah lainnya.
ADVERTISEMENT
Namun, di balik semua kemegahan tersebut, tahukah kamu bahwa tempat yang memiliki pengunjung lebih banyak dari Menara Eiffel itu ternyata dibangun atas dasar cemburu, bukan atas dasar cinta?
Vaux-le-Vicomte, Paris. Foto: Daniel Chrisendo/kumparan
Ya, Raja Louis XIV iri dengan istana yang telah lebih dulu dimiliki oleh menteri keuangannya, Nicolas Fouquet, yaitu Château Vaux-le-Vicomte. Ia pun menginginkan istana yang lebih megah.
Château Vaux-le-Vicomte mulai dibangun pada 1656 dan selesai hanya dalam waktu lima tahun. Terletak di luar kota Paris, ketika dibuka pada tahun 1661, Raja Louis XIV yang menjadi tamu undangan merasa sirik dengan istana indah yang dimiliki oleh Fouquet.
Permainan kotor pun terjadi. Louis XIV sengaja mencari-cari kesalahan Fouquet, menjebloskannya ke penjara, sampai akhirnya ia pun mati di balik jeruji besi pada 1680.
ADVERTISEMENT
Vaux-le-Vicomte, Paris. Foto: Daniel Chrisendo/kumparan
Tiga pekerja utama Vaux-le-Vicomte, arsitek Louis Le Vau, arsitek lanskap André Le Nôtre, dan pelukis Charles Le Brun pun ditarik oleh Louis XIV untuk membangun Château de Versailles. Namun, tidak secepat Vaux-le-Vicomte, pembangunan Versailles membutuhkan waktu selama 40 tahun.
Lalu, apa yang dapat dilihat di Vaux-le-Vicomte?
Meskipun tidak sebesar Versailles, Vaux-le-Vicomte juga memiliki ruangan-ruangan bernuansa bangsawan, mulai dari kamar tidur, ruang makan, ruang bermain, ruang tamu, sampai ruang dansa. Kehidupan para pelayan juga dapat dilihat di istana ini.
Vaux-le-Vicomte, Paris. Foto: Daniel Chrisendo/kumparan
Taman belakang yang memanjang sampai 3 km juga tidak boleh dilewatkan. Karena ilusi optik, taman belakang buatan Le Nôtre tampak kecil dan datar, padahal sebenarnya luas dan berundak-undak.
Kalau kamu mau berkunjung, datanglah pada hari Sabtu malam di musim panas. Suasana romantis akan terasa, karena taman akan diterangi dengan ribuan lilin selama empat jam. Tempat ini bisa menjadi alternatif wisata anti-mainstream jika kamu ingin menghindari hiruk pikuknya Paris.
ADVERTISEMENT