Berlibur ke Desa Wisata Purwosari, Sambangi Kebun Teh hingga Cicipi Nuk Santri

16 Juni 2022 15:58 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perkebunan teh Gumilir di Kulon Progo. Foto: Caroline Pramantie/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Perkebunan teh Gumilir di Kulon Progo. Foto: Caroline Pramantie/kumparan
ADVERTISEMENT
Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki beragam destinasi wisata yang bisa dikunjungi, salah satunya yang berada di Kabupaten Kulon Progo. Di kawasan ini ada beberapa tempat wisata yang cukup menarik perhatian.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Pariwisata Kulon Progo Joko Mursito mengatakan bahwa pihaknya ingin mengemas pariwisata di Kulon Progo layaknya 'Spaghetti yang dikemas daun pisang'.
"Kami ingin seperti gudeg yang dikemas dalam kaleng, atau spaghetti yang dikemas dalam kaleng, jadi maknanya kami ingin kearifan lokal itu kita angkat dengan kemasan internasional atau isinya internasional dikemas secara tradisional," ungkap Joko saat ditemui di Kulon Progo, belum lama ini.
Kepala Dinas Pariwisata Kulon Progo Joko Mursito. Foto: Istimewa
Salah satu destinasi wisata yang bisa dikunjungi adalah Desa Wisata Purwosari. Saat menginjakkan kaki di desa wisata Purwosari, banyak tempat yang bisa dikunjungi, seperti misalnya perkebunan teh Gumilir.
Di tempat ini para wisatawan bisa melihat perkebunan teh yang luas, dan mencicipi teh premium hasil olahan petani lokal yang memiliki cita rasa unik di rumah teh Gumilir.
Pemilik rumah teh Gumilir. Foto: Caroline Pramantie/kumparan
Sarimin selaku pemilik rumah teh Gumilir mengatakan bahwa pihaknya selalu memetik 3 helai daun teratas atau pucuk demi menjaga kualitas teh Gumilir. Setelah itu daun pun langsung diproses dengan alat khusus.
ADVERTISEMENT

Mencicipi Kuliner Khas Desa Wisata Purwosari

Biasanya masa petik enggak bisa lebih dari 12 hari. Hasil pucuk yang diambil dari 1/3 hektare pun bisa mendapat 2,8 kwintal per bulan. Proses menyangrai daun teh sendiri juga memakan waktu selama 8 jam.
"Biasanya 5 kg itu bisa susut jadi 1 kg kering," ujar Sarimin.
Selain mencicipi teh premium ini, para pengunjung juga bisa berjalan-jalan di kebun teh dan melihat proses pemetikan daun teh dan proses pembuatan teh.
Setelah puas jalan-jalan di kebun teh, para wisatawan juga bisa mencicipi suguhan lokal dari Desa Wisata Purwosari. Mereka menamakan sajian ini sebagai Nasi Nuk Santri.
Nasi Nuk Santri, makanan lokal desa purwosari. Foto: Caroline Pramantie/kumparan
Nasi ini awalnya hanya disuguhkan pada saat ada upacara tradisi masyarakat setempat untuk mengingat perjuangan nenek moyang mereka. Namun saat ini Nuk Santri bisa dinikmati oleh wisatawan yang menyambangi Desa Wisata Purwosari.
ADVERTISEMENT
Nuk Santri terdiri dari nasi yang dibungkus daun pisang, sayur oseng buah pepaya muda, telor, tempe goreng garit, tahu bacem, dan gudangan yang merupakan rebusan sayuran dengan parutan kelapa. Nasi ini pun disajikan di dalam tambir dan biasanya bisa dinikmati 10 orang. Untuk harganya sendiri cukup terjangkau bagi para wisatawan.
Nasi Nuk Santri, makanan lokal desa purwosari. Foto: Caroline Pramantie/kumparan
Objek Wisata Desa Purwosari lainnya yang juga bisa dinikmati saat liburan adalah Ayunan Langit Watujaran, Gua Kidang Kendang, Curug Glimpang, Kedung Ratmi, Kedung Benho, Curug Gandhu, Workshop Kesenian angguk, dan homestay bagi tamu yang ingin menginap.
Ekowisata Sungai Mudal di Kulon Progo. Foto: Caroline Pramantie/kumparan
Selain itu, buat wisatawan yang suka bermain air, rasanya wajib untuk mengunjungi Ekowisata Sungai Mudal yang masih terletak di kabupaten Kulon Progo, tepatnya di Dusun Banyunganti, Desa Jatimulyo, Kec Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo.
ADVERTISEMENT