Berusia Ratusan Tahun, Formasi Bebatuan Ikonik di Kepulauan Galapagos Runtuh

22 Mei 2021 14:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Formasi bebatuan ikonik Darwin's Arch di Kepulauan Galapagos, sebelum runtuh. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Formasi bebatuan ikonik Darwin's Arch di Kepulauan Galapagos, sebelum runtuh. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Formasi bebatuan ikonik Darwin's Arch di Kepulauan Galapagos runtuh akibat erosi. Formasi bebatuan yang menjadi salah satu destinasi populer bagi kalangan penyelam, fotografer, dan wisatawan kapal pesiar tersebut diperkirakan runtuh pada Senin (17/5).
ADVERTISEMENT
Kementerian Lingkungan dan Air Ekuador menunjukkan beberapa foto-foto saat cekungan dari formasi bebatuan tersebut runtuh. Sedangkan, dua tiang penyangganya masih kokoh berdiri.
Formasi bebatuan ikonik Darwin's Arch di Kepulauan Galapagos, sebelum runtuh. Foto: Shutter Stock
"Kami menginformasikan Darwin's Arch, jembatan alami yang terletak kurang dari satu kilometer dari pulau utama Darwin, bagian paling utara dari Kepulauan Galapagos itu runtuh pada 17 Mei 2021. Peristiwa ini terjadi akibat dari erosi," tulisnya, seperti dikutip dari People.
Salah satu operator tur, Aggressor Adventures yang tengah berada di sekitar lokasi menyaksikan runtuhnya Darwin's Arch.
"Sayangnya hari ini para tamu kami mengalami kejadian sekali dalam seumur hidup. Pagi ini pukul 11.20 waktu setempat, waktu setempat, Darwin's Arch yang terkenal runtuh di hadapan kami. Batuan ini dikenal sebagai Pilar Evolusi. Kami akan kehilangan situs ikonik ini," ujar pengelola tur.
ADVERTISEMENT

Formasi Bebatuan yang Diperkirakan Berusia Ratusan Tahun

Darwin's Arch merupakan salah satu formasi bebatuan yang diperkirakan telah ada sejak ratusan, bahkan jutaan tahun lalu.
Dikutip dari Independent, formasi bebatuan unik ini diberi nama sesuai dengan penemunya, yaitu Charles Darwin, seorang naturalis dan ahli geologi Inggris yang dikenal dengan teori evolusinya.
Formasi bebatuan ikonik Darwin's Arch di Kepulauan Galapagos, sebelum runtuh. Foto: Shutter Stock
Formasi bebatuan ini ditemukan saat Darwin mengunjungi Kepulauan Galapagos dengan menaiki kapal HMS Beagle pada 1835 silam.
Sementara itu, Kepulauan Galapagos sendiri merupakan salah satu situs warisan dunia UNESCO pada 1978. Kepulauan Galapagos ditetapkan sebagai warisan dunia, karena kekayaan flora dan faunanya yang tidak bisa ditemukan di tempat lainnya di Bumi. Kepulauan ini juga menjadi salah satu cagar biosfer di dunia.
ADVERTISEMENT
Ahli konservasi Kepulauan Galapagos, Jen Jones mengungkapkan kesedihannya atas runtuhnya formasi bebatuan tersebut. Menurutnya, Darwin's Arch merupakan salah satu ikon lanskap Kepulauan Galapagos yang terkenal dengan keberagaman kehidupan alam liarnya.
Kondisi bebatuan Darwin's Arch di lepas Kepulauan Galapagos, Ekuador, Minggu (16/5). Foto: Galapagos National Park via AP
"Runtuhnya formasi bebatuan ini mengingatkan kita betapa rapuhnya dunia kita. Meskipun hanya sedikit yang dapat kita lakukan sebagai manusia untuk menghentikan proses geologi seperti erosi, kita dapat berusaha keras untuk melindungi kehidupan laut pulau yang berharga. Galapagos Conservation Trust bekerja dengan mitra untuk melindungi cagar laut Galapagos," ujar Jones.
Runtuhnya formasi bebatuan yang jadi ikon wisata bukanlah hal pertama terjadi. Sebelumnya, ikon Batu Cincin di Pantai Mbawana, di Sumba, Nusa Tenggara Timur runtuh. Diduga ikon pantai tersebut runtuh akibat gempa dan terjangan ombak.
ADVERTISEMENT
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)