Bobocabin Gunung Mas Disegel Menko Pangan Zulhas, Ini Tanggapan Bobobox

18 Maret 2025 19:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bobocabin Gunung Mas. Foto: Kemenparekraf RI
zoom-in-whitePerbesar
Bobocabin Gunung Mas. Foto: Kemenparekraf RI
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, melakukan penyegelan terhadap salah satu penginapan di kawasan Puncak Bogor, yaitu Bobocabin Gunung Mas pada Kamis (13/3) lalu.
ADVERTISEMENT
Zulhas mengatakan bahwa penyegelan tersebut dilakukan, karena pembangunan kabin di area yang tidak sesuai peruntukan kawasan Puncak.
"Satu persatu akan kami benahi lingkungan hidup sebagai langkah mewujudkan pangan berkualitas," tulis Zuhas, dalam akun TikTok-nya (@zul.hasan).
Penyegelan bangunan ilegal di kawasan hutan dan DAS di Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS), Bogor. Foto: Dok. Istimewa
Berkaitan dengan hal tersebut, Co-Founder & President Bobobox, Antonius Bong, mengatakan bahwa Bobobox selalu mengutamakan kepatuhan terhadap regulasi, serta prinsip pariwisata berkelanjutan dalam setiap operasional yang dijalankan.
"Komitmen ini juga tercermin dalam pengelolaan Bobocabin Gunung Mas, di mana Bobobox telah melengkapi berbagai perizinan yang diperlukan, agar penginapan dapat beroperasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku, sejak mulai beroperasi pada tahun 2022," ungkap Antonius, seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima kumparan, Selasa (18/3).
Bobocabin Gunung Mas. Foto: Dok. Bobobox
Diperkenalkan pada masa pandemi COVID-19, Bobocabin adalah solusi atas meningkatnya minat masyarakat terhadap wisata berbasis alam. Sejak awal, Bobobox berupaya menjadi katalisator dalam memperkenalkan lebih banyak destinasi alam Indonesia melalui akomodasi yang dihadirkan.
ADVERTISEMENT
Sejalan dengan itu, Bobobox memastikan bahwa setiap tahap pembangunan kabin dilakukan dengan memperhatikan keberlanjutan ekosistem sekitar, sehingga dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan dan komunitas setempat.

Bobocabin dibangun dengan Prinsip Berkelanjutan

Citra satelit sebelum (kiri) dan sesudah (kanan) adanya Bobocabin Gunung Mas. Foto: Bobocabin
Dibangun dengan prinsip modularitas dan konsep prefabrikasi, Antonius mengungkapkan bahwa proses pembangunan Bobocabin dilakukan tanpa menggunakan alat berat dan tenaga konstruksi yang ekstensif.
Selain itu, rasio lahan yang digunakan untuk pembangunan kabin sangat minim, sehingga sebagian besar area tetap dalam kondisi alami dan memungkinkan air hujan terserap dengan optimal ke dalam tanah.
Citra satelit sebelum dan sesudah adanya Bobocabin Gunung Mas. Foto: Bobocabin
"Bobobox juga memastikan kepatuhan terhadap Koefisien Dasar Bangunan (KDB) dengan membatasi jumlah unit di Bobocabin Gunung Mas hingga 30 kabin, demi menjaga kenyamanan tamu, serta menghindari kepadatan jumlah pengunjung dalam satu waktu," ujar Antonius.
ADVERTISEMENT
Bobocabin Gunung Mas. Foto: Dok. Bobobox
Tak hanya itu, menurut Antonius, sebagai mitra yang turut menjalankan Kerja Sama Operasional (KSO) dengan PT Perkebunan Nusantara I Regional 2, Bobobox juga terlibat dalam kolaborasi penghijauan di kawasan wisata Gunung Mas, sebagai bagian dari upaya menjaga lingkungan dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat sekitar.
"Untuk itu, Bobobox mendukung langkah pemerintah dalam mewujudkan tata kelola destinasi wisata yang lebih baik, serta menjaga keberlanjutan lingkungan. Bobobox juga terbuka untuk berkoordinasi, guna memastikan keseimbangan antara operasional bisnis yang bertanggung jawab dan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi melalui sektor pariwisata," ujarnya.
"Selama proses ini berlangsung, operasional Bobocabin Gunung Mas tetap berjalan seperti biasa. Bobobox juga akan terus berkoordinasi dengan pemerintah dan pemangku kepentingan terkait, untuk memastikan operasional Bobobox selaras dengan prinsip keberlanjutan dan regulasi yang berlaku," pungkas Antonius.
ADVERTISEMENT