Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.0
ADVERTISEMENT
Seorang bocah laki-laki berusia 10 tahun, asal Selandia Baru diminta mengganti kaos oblong yang ia pakai oleh petugas keamanan Bandara Johannesburg, Afrika Selatan. Hal itu lantaran baju bergambar ular kobra besar yang ia kenakan memicu ketakutan para penumpang lain.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan prosedur yang dikeluarkan pihak keamanan bandara, kaos yang dipakai bocah bernama Stevie Lucas ini, bukan pakaian yang diizinkan untuk dipakai di dalam pesawat.
Dilansir The Independent, orang tua Stevie mengatakan bahwa prosedur yang anak mereka langgar adalah larangan membawa mainan dan pakaian bermotif ular. Menurut pihak keamanan Bandara Johannesburg, pakaian bergambar ular yang dipakai Stevie dapat menimbulkan kegelisahan para penumpang pesawat.
Dengan kejadian itu, Stevie harus membalik kaos hitam yang ia pakai agar tetap bisa melanjutkan penerbangannya ke Selandia Baru. Sehingga gambar ular yang menjulurkan lidah itu tidak kelihatan oleh para penumpang lain.
Kaos hitam yang dipakai Lucas memiliki dua gambar ular . Pada bagian depan, gambar seekor ular warna biru yang seolah-olah datang dari arah kiri bahu Lucas dengan posisi kepala di bagian tengah kaos.
ADVERTISEMENT
Sedangkan pada bagian belakang bergambar seekor ular hijau yang sangat besar. Diketahui, Lucas dan keluarganya sedang melakukan perjalanan untuk mengunjungi rumah neneknya di Afrika Selatan, pada 17 Desember 2019.
Dalam sebuah pernyataan, pihak keamanan Bandara Johannesburg mengatakan bahwa pihaknya memiliki wewenang untuk mengambil keputusan jika ada hal yang dapat mencederai dan membuat kecemasan para penumpang.
Setelah mengalami kondisi tersebut, orang tua Stevie meminta kejelasan yang lebih luas kepada pihak bandara mengenai prosedur yang diberlakukan di sana.
Seperti yang diketahui, banyak bandara yang tidak memberikan aturan resmi. Sehingga hal itu membuat para penumpang pesawat kesulitan mengetahui apakah barang yang mereka bawa aman untuk berada di dalam pesawat atau tidak.
ADVERTISEMENT