Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Buktikan Rasa Cinta, Wanita Suku Hamar Rela Dicambuk
5 Februari 2018 18:32 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
ADVERTISEMENT
Benua Afrika, merupakan benua terbesar ketiga setelah Asia dan Amerika. Secara geografis benua ini dibagi menjadi lima wilayah. Misalnya Afrika timur yang memiliki 16 negara, salah satunya Ethiopia. Banyak yang mengatakan jika Ethiopia terkenal sebagai negara miskin.
ADVERTISEMENT
Walau begitu, Ethiopia sebenarnya memiliki alam yang indah. Tak hanya itu, Ethiopia juga memiliki kekayaan budaya yang dipegang teguh oleh suku setempat. Salah satunya Suku Hamar.
Suku yang mendiami lembah Sungai Omo ini memiliki berbagai macam tradisi yang masih dipertahankan. Salah satunya adalah tradisi wanita Suku Hamar untuk membuktikan cinta.
Para wanita Suku Hamar menunjukan cintanya kepada pria melalui cara yang unik dan ektrem, yaitu dengan sebuah cambukan.
Upacara cambukan ini berlangsung saat seorang anak laki-laki menjalani ritual yang menandakan dirinya akan menjadi pria dewasa. Sang pria akan diminta untuk melompati tiga ekor sapi atau banteng besar sebanyak empat kali. Sebelum pria tersebut melompat, wanita dari pihak keluarga akan dicambuk menggunakan ranting pohon yang dibuat menyerupai cambuk.
ADVERTISEMENT
Dilansir spytravelogue.com, cambukan ini punya arti tanda cinta wanita tersebut kepada pria (baik keluarga maupun bukan).
Jika sudah melewati ritual ini, maka pria itu baru boleh menikah.
"Pengorbanan adalah bentuk dari keindahan bagi suku Hamar, setiap bekas luka pada tubuh seorang wanita menunjukkan seberapa besar rasa cinta dan kasih sayang mereka kepada pria tersebut," tulis pytravelogue.com
Untuk mengurangi rasa sakit bekas cambukan, sang wanita terlebih dahulu diolesi minyak.
Kerasnya cambukan tergantung pada lelaki, ada yang mencambuknya cukup keras ada pula dengan lembut. Tentunya, para wanita Suku Hamar dituntut untuk menahan rasa sakit ketika dicambuk di muka umum.
Cambukan itu dilayangkan ke arah punggung wanita. Semakin keras cambukkannya maka semakin besar cinta si wanita ke pria. Tak jarang cambukan itu menghasilkan darah yang menetes hingga ke tanah.
ADVERTISEMENT
Akibatnya punggung wanita ini akan ada bekas luka yang disimbolkan sebagai bentuk cintanya. Tak jarang wanita-wanita Suku Hamar dengan bangga memamerkan bekas luka itu dalam berbagai acara.