Bupati Landak Disambut Tari Jubata Saat Berkunjung ke Rumah Panjang

25 Oktober 2019 9:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bupati Landak Karolin Margret Natasha di Desa Saham, Landak, Pontianak, Kamis (24/10). Foto: Achmad Rafiq/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Landak Karolin Margret Natasha di Desa Saham, Landak, Pontianak, Kamis (24/10). Foto: Achmad Rafiq/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Senyum semringah dan lambaian tangan langsung ditunjukkan Bupati Landak, Karolin Margret Natasha, saat tiba di Rumah Radakng (Panjang), di Desa Saham Kecamatan Sengah Temila, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat.
ADVERTISEMENT
"Selamat sore. Apa kabar?" ucap Karolin ramah, saat menyapa warga sekitar.
Setibanya di sana, Karolin langsung disambut dengan Tari Jubata, oleh warga yang tinggal di Rumah Panjang itu. Ia terlihat begitu antusias melihat setiap gerakan tarian dari penari yang terdiri dari 6 remaja perempuan, dan 2 laki-laki.
Bupati Landak Karolin Margret Natasha dan Travel Vlogger Uki Wardoyo saat berkunjung di Rumah Radakng (Panjang), di Desa Saham, Landak, Pontianak, Kamis (24/10) Foto: Achmad Rafiq/kumparan
Tak seorang diri, perempuan 37 tahun ini juga didampingi Travel Vlogger asal Yogyakarta Uki Wardoyo dan seorang Travel Blogger dari Depok, Jawa Barat, Dendy.
Usai disambut dengan Tari Jubata, mereka langsung naik ke atas Rumah Panjang. Di sana, mereka juga kembali disambut Tari Jonggan. Bahkan, Karolin dan Uki sempat ikut menari bersama dengan para penari tersebut.
Bupati yang pernah menjabat sebagai anggota DPR RI ini, terlihat begitu enjoy ketika ikut menari. Ia sempat mengajak anak-anak di sekitar untuk menari dengannya, tapi mereka malu.
Bupati Landak Karolin Margret Natasha saat menyapa warga yang tinggal di Rumah Radakng (Panjang), di Desa Saham, Landak, Pontianak, Kamis (24/10). Foto: Achmad Rafiq/kumparan
Usai disambut dengan tari-tarian, Karolin langsung menyapa dan bersalaman dengan warga yang tinggal di Rumah Panjang tersebut. Sesekali, ia juga bertanya mengenai beberapa tumbuhan yang ditanam warga setempat.
ADVERTISEMENT
Kemudian Karolin keliling dan melihat kondisi Rumah Panjang yang sudah berdiri sejak kurang lebih 1875 tahun lalu itu. Rumah Panjang ini juga menjadi salah satu desa wisata di Kabupaten Landak.
Ia mengaku sudah lama tidak menginjakkan kaki di rumah tersebut. "Sudah lama sekali saya tidak ke sini. Terakhir ke sini sekitar dua atau tiga tahun lalu," kata Karolin.
Bupati Landak Karolin Margret Natasha di Desa Saham, Landak, Pontianak, Kamis (24/10). Foto: Achmad Rafiq/kumparan
Dalam kunjungannya tersebut, putri dari mantan Gubernur Kalimantan Barat, Cornelis, ini menemukan beberapa pekerjaan rumah yang perlu diperbaiki dari kondisi Rumah Panjang tersebut.
"Karena pariwisata di sini hanya sebagai sampingan, mereka lebih memilih berladang. Kayak sore-sore gini, mereka lebih milih santai dan seharusnya mereka bisa mengisi waktu kosong untuk menganyam atau melakukan aktivitas yang dapat meningkatkan pariwisata," tutur Karolin ketika ditemui kumparan, di sela kunjungannya pada Kamis (24/10).
Bupati Landak Karolin Margret Natasha bersama para penari di Rumah Radakng (Panjang), di Desa Saham, Landak, Pontianak, Kamis (24/10). Foto: Achmad Rafiq/kumparan
Ia pun tidak memiliki target berapa jumlah wisatawan yang berkunjung di Kabupaten Landak, khususnya di desa wisata Rumah Panjang itu.
ADVERTISEMENT
"Target saya di periode awal-awal itu enggak tinggi-tinggi. Orang tahu (Kabupaten Landak) dulu. Jadi pada periode awal ini kita masih fokus ke promosi dulu. Berapa jumlah wisatawan yang datang, belum menjadi target bagi kita. Jadi bagi saya, promosi dan pembenahan internal dulu," ujarnya.
Sebelum menutup perbincangannya, Karolin berharap keberadaan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) dapat bergerak untuk mengelola potensi wisata yang ada di desa masing-masing.
"Untuk membangkitkan kesadaran mereka itu saja sulit. Ketika ada salah satu desa yang sukses itu, jadi mereka mulai saling memotivasi masing-masing. Jadi mesti liat success story orang lain dulu. Kalau hanya kita yang ngomong itu, susah didengarkan," tandasnya.